Chapter 6 [She is (not) My Wife]

1.7K 170 11
                                    

"Kau itu sekarang istriku! Dan harusnya lebih hati-hati lagi bila bepergian dengan lelaki lain selain adik laki-lakimu! Semua orang akan salah paham, karena kau sekarang adalah istriku."

║✿║CHAPTER 6 : START ║✿║

Pagi menyapa seorang Luhan, kelopak matanya terbuka serta lelaki tersebut menguap lebar ketika sudah selesai menjelajahi alam mimpi. Kakinya pun mulai bergerak turun, saat sedang mengacak rambutnya yang sebenarnya tidak rapi, kaki Luhan tak sengaja menyenggol sesuatu di bawah sana. Saat dilayangkan pandangannya ke arah bawah, dilihatnya Hyerim tertidur pulas. Ya mengingat gadis satu itu tidur di lantai tadi malam.

"Aku lupa tentang adanya bocah satu ini," gumam Luhan yang lalu memilih mengambil handuk dan melengos ke kamar mandi.

Hyerim masih tertidur nyenyak di alam mimpinya. Hingga akhirnya setelah beberapa menit berlalu, kedua kelopak matanya terbuka beberapa menit setelahnya. Digosok-gosokkan matanya menggunakan kedua tangan miliknya.

"Euh, jam berapa sekarang?" eluh Hyerim yang mulai berdiri walau badannya terasa sakit dan pegal-pegal luar biasa. "Errr ... gara-gara monster sialan itu aku mengalami hal seperti ini pagi-pagi." Hyerim terus menggerutu. Hingga dirinya pun akhirnya memfokuskan pandangan pada jam weker di atas nakas sebelah ranjang.

"APA?! PUKUL SEGINI?! AKU, 'KAN MEMILIKI JAM TAMBAHAN DENGAN DOSEN JUNG!" seru Hyerim langsung panik seusai melihat angka yang tertera di jam weker tersebut.

Dirinya langsung berlari heboh mengambil handuk, lalu hendak membuka pintu kamar mandi yang menyatu dalam kamar. Namun, pintu tersebut terkunci. Saat Hyerim meletakkan telinga ke daun pintu, dapat didengar olehnya suara gemericik air melalui shower.

"HEI! AYO CEPAT MANDINYA! AKU TERLAMBAT!" Hyerim menggedor-gedor pintu sambil berteriak-teriak.

Luhan yang sedang mandi menatap kesal pintu yang digedor oleh Hyerim.

"Kenapa setiap pagi gadis itu tidak ada kalemnya sedikit?" Luhan menggerutu.

"LUHANNN!!" Hyerim tambah mengetuk keras diiringi tendangan pada pintu tersebut. Gadis ini benar-benar brutal rasanya.

"Berisik!"

Hanya sahutan tersebut yang Luhan lafalkan.

Hyerim tak menyerah dan masih setia menggedor brutal pintu berwarna putih itu, kemudian berteriak lagi:

"BUKA PINTUNYA!"

Kemudian, tak lama, Luhan membuka pintu kamar mandi dengan wajah garang yang membuat Hyerim menelan ludah gugup. Jubah mandi berwarna putih melilit di tubuhnya. Sisa air terlihat di sekitar rambutnya yang membuat pacuan terjadi di jantung Hyerim.

"Kau benar-benar mengganggu mandiku," ucap Luhan dengan aura gelapnya, membuat Hyerim menggigit bibir bawah resah.

"A ... ku ... ak .. u ...."

Sial, sekarang Hyerim malah menjadi gugup setengah mati.

"Kau terlambat? Aku juga bisa terlambat. Bagaimana bila kita mandi bersama?" tukas Luhan seraya memiringkan kepalanya sambil tersenyum miring.

Hal tersebut sukses membuat Hyerim panas-dingin di tempat.

"Apa?"

Luhan mengangkat alis masih dengan senyum mematikannya itu.

"Kenapa? Kita ini suami-istri. Mandi bersama tidak masalah bukan?"

Hyerim tampak ingin membuka mulutnya walau terasa kelu, namun didahului oleh tindakan Luhan yang main menarik dirinya masuk ke kamar mandi.

Beauty and The Beast [Luhan Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang