3

158K 9.9K 169
                                    

“Diam-diam kamu perhatian”

-------------

Vanya yang duduk dibarisan aula paling belakang itu meremas roknya dengan kuat-kuat. Dia sekarang sangat grogi karena sebentar lagi dia akan tampil. Tiba-tiba ada yang duduk disampingnya, hal itu membuat Vanya menoleh.

"Kak jauhan gih!" usir Vanya.

Nata yang mengetahui bahwa dia diusir secara tidak langsung itu menatap jengkel adiknya, "Dari tadi lo diliatin Vanno" bisik Nata.

Vanya menatap kakaknya itu bingung. Siapa Vanno? Dia saja tidak tahu.

"Siapa tuh?" tanya Vanya.

"Ketos"

"Oh"

Sedetik kemudian Vanya membulatkan matanya, "What?! Ketos?" tanya Vanya tidak percaya.

Nata menganggukkan kepalanya kemudian cowo itu menunjuk Vanno yang berdiri disampingnya yang berjarak tidak terlalu jauh. "Tuh dia" tunjuk Nata.

Lagi lagi Vanya menatap kaget, ternyata dia! Batin Vannya.

"Lo ngapain berduaan disini?!" sewot Vanno yang menatap garang Nata.

Nata menghendikkan bahunya acuh. "Suka-suka gue dong"

Terdengar tepuk tangan yang sangat riuh, itu berarti aksi tunjuk bakat yang tengah dilakukan anak MOS yang lainnya sudah selesai dan pasti kini giliran Vanya yang mewakili kelompokknya.

"Oke terima kasih untuk Siella atas nyanyian kamu. Dan sekarang kita sambut Vanya Callista dari kelompok pita biru" teriak sang mc dengan heboh.

Vanya menelan ludahnya susah payah ketika dia mendengar namanya dipanggil. Kalau bisa dia ingin kabur sekarang juga.

Tapi nampaknya keberuntungan tidak memihak kepadanya, "Nama lo dipanggil dek, jangan kecewai gue oke?" ucap Nata dengan memberikan semangat kepada adiknya.

Vanya mengangguk dan kemudian dia berjalan keatas panggung dengan dada yang berdegup dengan kencang. Vanya berdiri diatas panggung dengan kikuk. Tatapan mc dan juga Vanno membuat Vanya merinding seketika.

"Hello Vanya, mau nunjukkin bakat apa nih?" tanya sang mc dengan ramah.

"Nyanyi sambil main piano" ucap Vanya yakin.

"Waww double yaa? Oke kalau gitu siap-siap yaa." ucap mc perempuan.

"Dia siapa lo?" berbeda dengan Vanya yang menahan gugupnya mati-matian. Kini Vanno duduk dikursi Vanya tadi. Tepatnya disamping Nata.

"Siapa?" tanya Nata pura-pura tidak tahu.

"Cewe tadi" seru Vanno.

"Kepo lo" elak Nata.

Tutus demi tutus piano itu mengalihkan tatapan Nata dan juga Vanno. Alunan piano membuat siapa saja terbawa suasana. Vanya mulai menyanyikan lirik lagu pertamanya.

When you hold me in the street
And you kiss me on the dance floor
I wish that it could be like that
Why can't it be like that?
'Cause I'm yours

Vanno yang mendengar suara Vanya hatinya langsung bergetar. Dia memflashback masa lalunya. Sedangkan Nata dia menundukkan kepalanya. Jari-jari Vanya masih asik menari-nari diatas piano. Gadis itu kemudian melanjutkan liriknya.

The Most Wanted [SUDAH TERBIT] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang