Chapter 9 : Together in the Dark

2.8K 176 8
                                    

Niall's POV

Lampu ini kenapa bisa mati sendiri? Aku juga tidak tahu, tapi aku tidak takut sih.. palingan ini juga bagian dari trick oleh sekolah ini. Taylor masih saja menarik narik lengan bajuku, aku diam saja karena aku juga belum merasa risih. Tapi yang membuat aku risih. Hanya 1, Taylor terus saja teriak teriak ketakutan.. Akhirnya aku memperingatinya.

"Hei Taylor, BISAKAH KAU DIAM? "Ucapku lumayan keras.

"Akhhh... aku takut.. "jawabnya masih merengek.

"Huh.. kau ini tidak sendiri, aku masih setia disampingku, dan aku tidak sedang menjadi Zombie bodoh yang kau takuti hingga pingsan itu!" kataku memang cukup meledeknya.

"Ih.. terus kita harus apa?"tanyanya singkat.

Saat aku mau menjawab, speaker dari ruang principal tiba-tiba terdengar.

"Oke. Anak anak, saya sudah temukan siapa yang akan jadi juara Halloween tahun ini. Saya beri waktu 30 menit untuk ke lapangan depan ruang principal, dengan keadaan gelap seperti ini. Silahkan cari HAHAHAA" perintah principal memberi tantangan untuk semua murid Lotus SHS.

**

"Taylor.. gimana ini? Wajahku!! Kan sudah hilang efek zombienya untuk membuat kau percaya padaku!"tanyaku dengan nada menyesal karena menghapus scary make up tadi.

"Ah, maafkan aku Niall, oke kan kita masih punya waktu 30 menit untuk ke sana. Jadi aku akan membantumu menata ulang wajah zombie tadi. Kau bawa handphone kan?cepat browsing youtube untuk cara berdandan ala Zombie!"perintah Taylor sambil mengguncang guncang bahuku.

"Iya.. iya.. ini" kataku sudah selesai mencari video tutorial make up ala zombie di youtube.

**

15 menit kemudian, aku selesai didandani oleh Taylor. Pasti kalian bertanya-tanya dengan apa didandani nya? Untung saja, tadi anak palang merah ada yang berdandan ala zombie juga di UKS. Sehingga aku bisa meminjam alat-alat make -up nya dan juga diterangi lampu senter handphone.

"Finished.. ayo ke lapangan.. "ajak Taylor seraya turun dari tempat tidur. Aku pun juga ikut berdiri dari tempat duduk.

"Jangan tinggalkan aku yaa.. Aku takut.. ayo mari jalan!" sambungnya sambil menggenggam lenganku.

"Iya.. I would'nt leave you.. " kataku sambil tersenyum, menyenterkan wajahku dengan cahaya handphone agar terlihat senyumanku oleh Taylor.

"Thanks" ia membalas senyumnya juga.

***

Beberapa menit kemudian, kami sampai di lapangan dekat ruang principal. Di sana sudah terkumpul semua murid Lotus SHS dengan kostum mereka masing masing. Ternyata guru guru juga berdandan ala Halloween, bahkan principal juga. Beliau berdandan ala mummy dengan tissue toilet. Dan dandanannya sungguh weird. -_-

"Oke anak anak..saya akan umumkan siapa yang akan menjadi Top Scared Maker, ya, yang mendapat gelar Top scared maker akan mendapat reward sebuah piala, dan satu lagi, kalian boleh menyelamatkan teman kalian yang benar benar kalah, dalam arti mereka tidak berhasil menakuti siapa pun.. tapi hanya boleh selamatkan 1 orang yaa! Hmm.. buat yang tidak dipilih dan kalah dalam Halloween ini, kalian akan mendapat hukuman yaitu membersihkan daun gugur di halaman .."Kata Mr.John, principal kami.

"Niall.. aku pasti kalah.. kau tahu sendiri kan? aku itu tidak menakut-nakuti siapa pun.."ucap Taylor setelah mendengar pengumuman principal, aku lihat mata biru Taylor sudah mulai berkaca kaca.

"Yah.. semoga saja tidak.. jangan bersedih hati seperti itu,. toh hukumannya hanya membersihkan daun gugur, yaaa memang banyak sih,, kan sekarang musim gugur." ucapku, aku sudah bingung mau menjawab apa.

Guitar Lover in Love (Taylor swift and Niall horan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang