Flower//Dua

129 20 8
                                    

Author. Point of view.

"saya harap semua diam" suara bu Ajeng, selaku wali kelas IPA 11.C, membuat kelas ini yang ribut jadi tenang seketika.

Varo yang duduk di kursi pojok paling belakang menatap penasaran ke balik pintu kelasnya, terlihat di sana wali kelasnya sedang berbicara dengan seseorang.

Lalu wali kelasnya tersenyum dan memasuki kelasnya, dengan di ekori seorang gadis berambut pirang, Wajah nya tak terlihat. Karna ia tertunduk sehingga rambut depannya menutupi hampir semua wajahnya.

Varo membenarkan posisi duduknya, dari bersender menjadi agak lebih tegak.

Mata nya memicing melihat seorang gadis di depan kelasnya itu.

"silahkan perkenalkan nama mu" perintah bu ajeng, gadis itu mengangguk.

"Nama saya.. " gadis itu mendongak, seraya menyelipkan rambutnya ke daun telinga, Mata Varo yang tadi memicing sukses membulat.

"–Flower Rose Clopper" Flo tersenyum, menampilkan ginsul manisnya serta lesung pipit nya.

"Kalian bisa panggil saya Flo"

"terimakasih Flo, ya sudah silahkan duduk di–" Mata bu Ajeng, mencari kursi kosong untuk di tempati Flo, "yah, di situ" ia menunjuk kursi kosong di samping Varo.

Mata Varo makin membulat, bagai ingin keluar. Flo tersenyum ke pada guru yang akan menjadi wali kelas nya itu.

Lalu mendekati kursinya, "Maaf bu, tapi saya ga bisa sekursi dengan dia!" Varo berdiri dengan tangan kanannya menunjuk ke arah Flo.

Flo yang sedang pertengahan jalan menuju kursi yang di maksud wali kelasnya itu menautkan alisnya.

Bu Ajeng membenarkan kaca mata yang bertengger manis di hidungnya, "kenapa Varo?"

Varo membuang tatapannya dari Flo beralih ke wali kelasnya, "karna–" ia diam sejenak "karna saya ga suka dengan dia"

Bu Ajeng menghela nafas panjang, "ini perintah! Tak boleh di bantah!"

"Tap–"

Bu Ajeng melotot membuat Varo menyerah, "Flo silahkan kamu duduk"

Flo tersenyum, membuat para lelaki di kelasnya itu tak bergeming memandangnya, kecuali. Varo.

Kini bokong Flo telah bersatu dengan kursi yang akan ia tempati selama sekolah disini.

Flo menoleh ke arah kanan, menatap teman sebangku nya dengan tatapan yang sulit di artikan.

"apa!!?" tanya Varo sarkastik.

Flo membuang wajahnya, "santai aja keules"

"dasar cewe freak, aneh. Sekali aneh tetep aja aneh!" batin Varo.

-------

Varo berdecak, sejak tadi konsentrasi nya berantakan, hanya karna Flo yang selalu memainkan ujung penanya.

Tik. Tok. Tik. Tok

"ck. Lo bisa diem ga sih!?"

Flo menoleh sambil menautkan alisnya,"elo aja tuh yang sok sibuk,"

Varo mengernyit, mengapa dia yang di salah 'kan,"kok jadi lo yang nyolot?,"

"apaan sih! Ga jelas banget, elo tuh yang nyolot, "

"dasar freak, "

Flo menoleh dengan wajah memerah, bukan karna blushing tapi ia sedang kesal, Flo naik pitam, "GUE GAK NGATAIN LO! TAPI KENAPA LO NGATAIN GUE, SEGALA BILANG GUE FREAK LAH! APA MAKSUD LO? DASAR COWOK GI–"

FlowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang