"saya pesan minuman ini" Flower menunjuk sebuah minuman ber-akohol di sebuah buku menu cafe ternama di kota ini kepada seorang written di hadapannya."baik, permisi" written itu beranjak pergi dari hadapan gadis berambut pirang itu.
"HAAA" teriak Flo sambil menjambak rambutnya frustasi. Ia terus menangis tak peduli dengan pandangan orang-orang yang ada di sekitarnya saat ini.
"kenapa hidup gue gini banget sih, hiks..hiks kenapa gak ada yang peduli sama gue" Flo terus menangis.
Beberapa menit kemudian seorang written membawa nampan berisi segelas minuman.
"permisi ini minumannya" ucap sopan seorang written sambil menaruh minuman pesanan gadis yang ada di hadapannya itu.
"nih uangnya" Flo memberi selembar uang kertas berwarna merah kepada written di hadapannya itu.
Flo menyeruput sedikit demi sedikit minuman di hadapannya itu, dia tak peduli jika harus mabok di siang bolong ini, karna baginya apa yang dia lakukan saat ini dapat menghilangkan penat di kepalanya.
Tak menunggu lama, Beberapa menit kemudian Flo pun sudah merasakan berat di kepalanya, walau dia hanya minum segelas namun minuman yg ia minum sangat besar kadar alkoholnya.
Tak ingin selalu di pandang tajam oleh para penghuni cafe ini, Flo pun memutuskan untuk beranjak dari kursi yang ia tempati dan keluar dari cafe ini dengan berjalan gontai.
--------
Di lain tempat ada seorang pria sedang membeli minuman kaleng di sebuah warung kecil di pinggir jalan.
"makasih bu" pria itu seraya tersenyum lalu menyodorkan selembar uang kertas berwarna ungu.
Setelah itu pria itu menunggangi motor ninja merahnya, namun kegiatannya itu tiba-tiba terhenti saat ia melihat seorang gadis sedang berjalan gontai dan di kejauhan ada sebuah mobil sedan melaju dengan kecepatan yang kecang ingin menambrak gadis itu.
Namun dengan sigap pria itu berlari menghampiri gadis itu. Pria itu memeluk gadis itu lalu mendorongnya ke sebuah trotoar. Mereka berguling hingga mereka terhenti di sebuah genangan air yang cukup besar.
"awww" ringis Flo yang berada di atas dekapan pria itu.
Tanpa sengaja mata biru terang Flo bertemu dengan mata hitam di hadapannya itu.
Beberapa detik kemudian mereka pun tersadar dari hipnotis yang hanya bersilang waktu beberapa detik itu.
Flo beranjak dari tubuh tegap itu, seraya membersih kan tangananya yang terkena lumpur.
"lo mau bunuh gue" sembur Flo, namun pria di hadapannya itu hanya memasang wajah datar.
"lo bilang gue mau bunuh lo, harus nya lo sadar gue nyelamatin lo"
"nyelamatin? Lo bilang nyelamatin liat nih siku gue dengkul gue lecet gara-gara lo"
"jadi lo lebih milih mati, dari pada lecet yang gak seberapa itu"
"what ever" Flo pun seraya mengibaskan tangannya di hadapan wajah pria itu, lalu beranjak pergi dari hadapan pria itu dengan berjalan gontai.
"cewe gila! Mabok di siang bolong kaya gini"
Mendengar ucapan pria itu Flo pun menoleh dan menghampiri pria itu.
"APA!? LO BILANG GUE CEWE GILA? IYA EMANG GUE CEWE GILA!! KENAPA LO GAK SUKA HA?" Flo berteriak seraya menunjuk wajah datar pria yg ada di hadapannya ini.
"gak" satu kata yang singkat dan jelas itu terlontar dari mulut pria itu, dan pria itu pun beranjak pergi dari hadapan Flo, menuju motor ninja nya yang terparkir di seberang jalan.
Flo terus memandang punggung pria yang sekarang telah pergi dari hadapannya.
"gue memang gila dan gak ada yang peduli dengan kegilaan gue ini termasuk orang tua gue" gumam Flo, lalu gadis itu melambaikan tangannya seraya memberhentikan taxi.
Beberapa menit kemudian ada taxi yang berhenti dari hadapannya lalu Flo pun masuk ke dalam taxi itu, dan pergi dari tempat itu.
Dan situlah awal mereka bertemu....
KAMU SEDANG MEMBACA
Flower
Teen FictionFlower Rose Clopper atau sering di sebut Flo, adalah gadis cantik, yang periang. Tapi itu dulu, sebelum semuanya terjadi. Sebelum orang tua nya seperti ini, ribut dan akan berujung ke perpisahaan. Mendapat julukan Bad Girl, bukan hal yang sulit untu...