Flower//Empat.

43 3 1
                                    

Seorang gadis dengan rambut di kepang satu miring berwarna pirang berjalan dengan pandangan terus tertuju pada makan yang tertata rumput hijau yang rapih.

Gadis itu atau Flower mendekati makam itu seraya mengelus batu nisannya. Yang tertulis,

JASMINE SULLIVAN
Lahir: 29 Agustus 1975
Wafat:13 Juli 2012

Flo mulai mencabuti rumput liar yang tertanam di sekitar makam lalu mengganti bunga yang kering dengan se bucket bunga mawar putih yang baru.

"hai, mamah. Flo kangen sama mamah, maaf Flo baru bisa kesini, "

Flo tersenyum getir, "Flo bingung kenapa kalo Flo kesini, seketika Flo jadi cengeng. Apa mungkin jati diri Flo yang asli akan terbuka di sini? "

"Flo kangen sama mamah. Maaf, kalo mamah di sana ngeliat Flo yang kaya gini. Flo ga kuat dengan ke adaan ini mah, "

Flo tak dapat membendung nya sehingga pertahanan yang ia tahan sudah hancur, "Maaf kalo Flo sering minum, Flo ngerti andai mamah masih di sini pasti mamah akan menghukum Flo, "

"andai mamah tau, mami Velove ga seperti mamah, yang lembut dan penyayang, "

"dan papa ga berubah. "

Flo menyeka air bening yang tergenang di pipinya, lalu mata biru jernihnya dengan indah menatap langit, "Tuhan, jaga mamah di sana, jangan biarkan dia menangis karna Flo. Untuk saat ini Flo harus melakukan itu untuk menghilangkan penat di kepala Flo, "

Lalu kini pandanganya berubah kepada makam mamahnya, "mah Flo pamit dulu ya? Dah mamah, "

Flo berdiri seraya menepuk-nepuk celana nya yang terkena tanah merah, lalu pergi dari makam tempat peristirahatan terakhir ibunya.

------

Varo berjalan memasuki kelas dengan tampang datarnya. Tapi, meski begitu wajahnya masih terpampang amat tampan. Lihat saja gadis-gadis yang ada di kelas ini, tak sedikit pun dari mereka yang berkedip. Kecuali, you know who?

Tuk.

Satu buah pena mendarat mulus di dahi kiri Varo. Varo terpejam menahan emosi, lain hal nya dengan Flo yang tertawa puas melihat wajah dingin Varo berubah memerah karna menahan kesal.

Setelah emosinya mereda, Varo berjalan menuju meja yang ia tempati, di sana juga sudah ada Flo yang berada di atas meja dengan handset tercantol di lehernya,

"hai, Varo baru dateng lo? "

Varo menaruh tasnya di kursi sebelah kursi Flo,

"ternyata selain freak lo itu stupid ya? Alias be go! "

Flo tersenyum sembari turun dari atas meja,

"I don't care, nyotek dong! "

Varo menaut alis, enak saja Flo meminta nya seperti orang memalak. Varo tak menghirau kan ucapan Flo, lebih baik ia pergi ke kantin. Karna, pasti kedua temannya ada di sana.

"Eh, mau kemana lo? Gue mau nyontek! "

Varo menepis tangan Flo yang mencekal kencang tangannya,

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 20, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

FlowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang