Kurang dari sebulan aku mengenalnya, tapi sesuatu terus menyeru untuk mempercayainya lebih dari aku mempercayai diriku sendiri.
Aku tak pernah percaya dengan jodoh, tapi jika jodoh itu benar-benar ada, apakah dia orangnya?
My soulmate.
<>-<>-<>-<>-<>
Namjoon membenahi jasnya di depan kaca, rambutnya yang sudah dipangkas rapi berwarna lebih cerah kali ini. Ia mengambil tas kerjanya lalu buru-buru berjalan keluar dari rumah.
Lirih suara mengeong sempat didengarnya sebelum ia benar-benar keluar dari rumahnya, Namjoon berhenti sejenak, tubuhnya berada di sisi luar pintu yang hampir ia tutup.
"Be a good girl at home Sugar!" teriaknya sebelum menutup rapat pintu rumahnya.
Namjoon berdiri di pinggir jalan menunggu bus yang biasanya lewat di depan rumahnya. Udara dingin pertengahan Febuari berhembus, membuat sekujur tubuhnya gemetar. Namjoon menenggelamkan wajahnya di dalam hangat syal abu-abu yang terlihat acak-acakan di sekitar lehernya, lengannya ia gunakan untuk memeluk dirinya sendiri.
Tak lama ketika bus yang ia nanti berhenti di depannya, Namjoon melangkahkan kakinya naik ke dalam bus. Tak pernah lupa untuk menyapa sang supir bus yang sudah biasa mengantarnya ke kantor, ia kemudian menempati kursi kosong di bagian tengah bus dekat dengan jendela.
Namjoon melihat keluar jendela, terpaku dengan penampakan langit-langit Seoul yang gelap, selalu dengan awan mendung menghalangi cahaya matahari untuk sampai ke tanahnya.
Sampai di kantor, ia berjalan santai menuju ruang kerjanya, berulang kali membalas sapa hormat para pegawai padanya.
Namjoon naik ke lantai dengan salah satu ruangannya adalah tempat ia bekerja, sekitar 5 menit terlambat kali ini.
Di depan ruangannya, ia mendapat sapa dari sekertarisnya, wanita itu pun memberitahukan padanya mengenai perintah presdir untuk menghadap.
Si blonde membalasnya dengan senyuman. Meninggalkan tas di ruang kerjanya lebih dahulu, ia berjalan mengarah lift, naik sampai ke lantai paling atas, netranya dengan mudah mengenali sosok ayahnya yang sedang berdiri menghadap jendela di lorong, "Presdir," sapanya hormat.
Pria tua itu menoleh, mendapati figur puteranya berdiri disampingnya, rekah senyum tak memudar.
"Namjoon-ah," ucapnya sambil menatap lekat mata Namjoon.
"Ya?" jawabnya sopan.
Ayahnya menunjukkan senyum bangga, membuat wajahnya terlihat lebih muda beberapa tahun. "Kurasa saat-saat berhargaku mengabdikan diri untuk perusahaan Kakek Min akan segera berakhir."
Namjoon mengkernyit, namun masih mempertahankan senyum di wajahnya.
"Namjoon-ah," panggil Tuan Kim.
"Ya?"
"Selamat."
Dan senyum Namjoon tak bisa lebih lebar lagi.
<>-<>-<>-<>-<>
Sore sepulang kerja, Namjoon yang terburu mengejar waktu untuk sampai ke halte bus terdekat tepat waktu di hentikan oleh suara yang memanggilnya.
"Namjoon hyung!"
Menoleh ke sumber suara, ia mendapati adik slash internnya berlari ke arahnya, "Ah Taehyung, bagaimana kabarmu?"
Mereka meneruskan untuk kembali berjalan, walau tak pasti kemana. Namjoon sudah melupakan niatnya untuk pulang dengan bus, toh ia bisa kapan saja menelepon Seokjin.
"Baik hyung," jawab Taehyung sambil menunjukkan senyum kotak khasnya.
Duduk di bangku panjang di pinggir jalan, Namjoon kembali bertanya, "Kau baru saja pulang setelah menemui ibu di Australia kan? Kenapa kau langsung kemari?"
"Iya, aku langsung saja ke kantor begitu mendarat di Korea, aku tak terlalu lelah juga."
"Ahh~ bagaimana dengan ibu? Apa dia baik-baik saja?"
"Ceria seperti biasa," jawab Taehyung dengan senyum kotaknya semakin lebar, "oh iya, ibu akan pulang ke Korea di hari pernikahanmu."
"Hm, aku sudah tahu, beberapa waktu yang lalu ibu menghubungiku."
Sejenak mereka diam.
"3 bulan ya, apa kau tidak kesepian hyung?"
"Kesepian?" Namjoon terkekeh, "tidak juga, kami masih bisa menghubungi satu sama lain lewat ponsel, dan jika kurang, video call. Toh Sugar sudah menjadi teman yang menyenangkan 3 bulan terakhir ini."
<>-<>-<>-<>-<>
Aku tak menyangka ini benar-benar terjadi.
Begitupun aku.
<>-<>-<>-<>-<>
Greyscarf - The Needle and The Yarn
END
<>-<>-<>-<>-<>
A/N: Sequel: Greyscarf - Monochrome coming soon~
Update terakhir sebelum sekolah mulai, wish me luck at school so updates will be short.
Anyway, karena ini udah chapter terakhir, kalian tolong tinggal komentar dong, segala komentar, vote dan follow sangat diapresiasi x)
See ya bae~
KAMU SEDANG MEMBACA
Grey Scarf: The Needle & The Yarn {NamGi}
FanfictionYoongi menerima panggilan dari ibunya, mengatakan bahwa ia akan dinikahkan dengan seorang putra pengusaha kaya di Ilsan. Yoongi tak bisa menolak. Malangnya, ia masih punya hubungan dengan Jimin, juga urusan tak berujung dengan Jackson Wang, mantan k...