Prolog

59.7K 1K 21
                                    

"Jalan bisa liat-liat gak?!" bentak cowok itu lalu berdiri.

"Udah kok. Lo tuh yang gak liat-liat. Capuccino Spesial gue tumpah kan!" balas cewek yang ikut berdiri. Kini tampak satu cup Cappucino kosong di tangannya.

"Yaelah, Capuccino doang. Beli lagi kan bisa. Liat nih. Skateboard gue jadi kotor gini gara-gara lo. Bersihin."

"Dih. Elo tuh ya. Kenal aja enggak. Main nyuruh-nyuruh. Bukannya minta maaf udah nabrak orang."

"Gue gak nabrak lo."

"Nabrak."

"Kaga."

"Nabrak."

"Ga."

"NABRAK!!" teriak si cewek kelepasan.

Cowok itu spontan menutup telinganya. "Toa amat sih lo. Dibilang gue gak nabrak. Lo yang nabrak."

"Ck, lo yang nabrak gue! Gue jatoh. Cappucino gue tumpah. Cappucino mahal nih. Udah susah payah juga dapetinnya!"

"Lo pikir gampang nyuci Skateboard biar jadi bersih mengkilap?!"

"Yakali."

"Bukannya minta maaf. Dasar mockingjay."

"Gue gak salah. Ngapain minta maaf? Mockingjay? Apaan lagi tuh."

"Lo salah kenapa gak liat jalan."

"Lo yang salah. Kenapa main skateboard sembarangan coba?! NABRAK GUE KAN JADINYA. CAPPUCINO GUE KAN YANG JADI KORBANNYA. AH ELAH."

Cowok itu menutup telinganya lagi. "KAGA USAH TERIAK WOY. GUE GAK BUDEK. MOCKINGJAY."

"BODO, COWOK ANEH. GANTI CAPPUCINO GUE GAK MAU TAU."

"BERSIHIN SKATEBOARD GUE DULU."

"GAK."

"CEPET."

Cewek itu mendengus. Nafasnya agak terengah sesudah beradu mulut dengan cowok asing itu. "Bawel banget sih lo jadi cowok. Apa jangan-jangan lo bukan cowok tulen?"

"Bersihin cepet." perintah cowok itu datar.

"Gak. Mau."

Cowok itu memutar bolamatanya. "Terserah. Gue juga gak akan ganti itu Capuccino."

"Bodo, mendingan gue pergi. Bisa naik darah gue kalo lama-lama disini."

"Bisa pecah gendang telinga gue disini."

Setelah saling menyeringai, mereka akhirnya pergi dengan segala umpatan di dalam hati masing-masing.

MockingjayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang