Hari yang ditunggu tunggu pun tiba, halaman belakang rumah keluarga ia sudah dihias sebegitu indah, sebenarnya ia tak menginginkan acara beginiian tapi mau bagaimana mana lagi sang mama sangat exsetid banget kepingin acara ini diselengarakan,
"ehh tante udah datang" sapa ia kenapa yuki, "iya sayang, ihh ponakan tante cantik banget sih" puji yuki pada ia, "iya dong teh anak siapa dulu" jawab prilly sombong, "ehhhh bukannya ia lebih mirip kepapanya ya" goda yuki, "ikhhh teteh mah" prilly cemberut mendengar godaan yuki, "dihh mama biasa aja udah tua juga, hahaha" jail ia, yuki memeluk bahu ia, prilly semakun kesal karna anak dan sahabatnya yang menjailinya,
"ohh iya ia pacar kamu mana kok belum dateng" tanya yuki, "ciyeee ada yang demen brondong nih kayaknya" goda prilly, "apaan sih pril, nggalah masa aku demen brondong, apalagi brondongnya pacarnya ia, dia mah cocoknya jadi anak aku" jawab yuki menenggol lengan prilly yang duduk diranjang ia, mereka tengah mendandani ia dikamarnya,
"ohhh anak, udah kepingin banget keknya punya anak" goda prilly lagi, "prill jangan sampai gue kuncir ya tuh mulut, lemes bener" kata yuki kesel, "hahaha iya iya iya, yuks malam ini gue sama ali pgn ngenaliin lue sama papanya aaron siapa tau aja cocok" jelas prilly, "hahh, apaan lagi prill ngga mau gue, lue mah kayak gue ngga laku aja dijodoh jodohin" tolak yuki, "lah emang lue ngga laku kan, udalah yuks umur lue udah ngga muda lagi mau sampai kapan lue kek gni, go move on now" saran prilly,
"tapi prill gue ngga bisa, hati gue belum bisa buka buat siapapun,plis jangan paksa gue" mata yuki sudah berkaca kaca, ia yang melihat tantenya hanpir nangis pun ia memeluk pinggang ramping tantenya, "ok gue ngga maksa tapi plis temui dia, jika lue ngga nyaman atau apalah gue ngga bakalan maksa lue ok" pinta prilly memelas, yuki menghembuskan nafasnya kasar, yuki menganggukkan kepalanya.
*****
aaron sudah beberapa kali menelfon sang dady, hampir dua jam stefan melaksanakn metting dadakan ini, "awas aja dady bener ngga datang" grutu aaron, aaron buru buru naik motor besarnya, ia melaju dengan kencang karna acara akan dimulai satu jam lagi,
"aaron mana sih" batin ia, ia selalu memandang kearah pintu utama, "iya acaranya udah mau mulai, yuks sekarang kita kehalaman belakang" ajak prilly, "tapi mah aaron belum datang" kata ia cemas, "udalah bentar lagi juga datang, emang kamu ngga kasihnan sama temen temen kamu, setidaknya sapalah mereka, massa dari tadi karin yang nerima tamu emang yang ultha siapa" jelas prilly, mau tak mau pun ia berjalan disamping mamanya buat menemui tamunya,
"assalamualaikum" aaron masuk kedalam rumah ia membawa rangkaian bunga yang sangat indah, "walaikumsalam, loh baru datang aden" tanya bibi,"iya bik telat ini gegara dady" jawab aaron tersenyum, "udah ditungguin nona ia aden, mending aden langsung kebelakang aja" saran bibik sri, "iya bik makasih ya" kata aaron, aaron segera berjalan kebelakang rumah sang kekasih, "bie" panggil aaron, ia menenggok kearah yang memanggilnya, "kenapa telat" tanya ia, ia berjalan kearah aaron,
"maaf aku nungguin dady tapi dadynya belum pulang pulang" jelas aaron mengelus pipi sang kekasih, "lah trus om ngga dateng gtu" tanya ia, aaron menggangkat bahunya acuh, "gagal dong bie" tanya ia, aaron mengangguk, "bie selamat ulang tahun ya" kata aaron memandang mata ia dalam, "iya makasih ya bie" ia memeluk aaron erat, "bie maaf cuma bunga yang aku bawa, ntar nyusul ya hadiahnya" bisik aaron, aaron melepas pelukakanya dia pun menyerahkan bunga itu ke ia, "makasih sayang bunganya cantik" kata ia berbinar, aaron tersenyum mendengar jawaban ia,
"ehh udah udah pacaran aja mulu" kata prilly menhampiri ia dan aaron, "tante, om" aaron mencium tangan mama papanya ia, "dady kamu mana ar" tanya ali, "dady ngga datang keknya om,soalnya dari tadi aaron telfon ngga diangkat" jelas aaron, "yahh gagal dong rencana kita" kata prilly kecewa, aaron menganggukan kepalanya, "dihh duda jelek awas aja kalau bener bener ngga datang" dumel ali,
acara pun segera dimulai, semua tamu merasa senang melihat keluarga kecil ini, acara dimulai dengan menyanyikan lagu HBD dilanjut dengan potong kue, dan terakhir makan2.
"hay tante" sapa àaron pada yuki yang tengah duduk memangku raja, "hay ar, sendiriian ia mana" tanya yuki, "iya lagi ngambiliin makan buat aaron tante" jawab aaron tersenyum, "ciyeee ciyeee anak sama mami udah akur nie yeee" goda prilly, "apaan si prilly" kata yuki kesal, "hahaha" tawa prilly,
"ar" panggil seseorang, aaron prilly dan yuki pun menengok kesumber suara, "dady" girang aaron, stefan tersenyum melihat anaknya yang tampak bahagia karna kehadirannya, "maaf dady telat" kata stefan pada anaknya, aaron mengangguk, "ali prilly maaf telat jakarta macet soalnya" pinta stefan dengan candaannya, "iyaa ngga papa woles aja bro" jawab ali,
"loh om" kaget ia melihat dady pacarnya, "ehh ia, HBD ya nak" stefan mencium kepala calon mantunya, "iyaa om" jawab ia tersenyum senang, "ohh ya om ada kado nih tapi maaf kalau jelek" stefan memberikan kado kotak kecil pada ia, "tanks ya om" iya mencium tangan stefan, stefan tersenyum membalasnya,
"buka dong" kata stefan lagi, ia pun membuka hadiahnya, ia terkejut dengan hadiah yang stefan beriakan, "omm" iya memandang stefan binggung, "iyaa pakai dong, secara simbolin om mau kamu jadi menantu om gimana" kata stefan tersenyum, ia pun menangis terharu, ia memeluk tubuh stefan erat, "lohh fan" kaget prilly,
aaron juga tersenyum haru melihat dadynya yang melangkah lebih maju, "dady makasih" kata aaron dalam hati, "fan apa apaan ini" kata prilly, "loh emang kenapa" tanya stefan menaikan alisnya binggung, "iyaa ia kan masih kecil baru juga 15 tahun" kata prilly lagi, "emang kenapa, salah emang
aku mengikat ia buat anak aku" tanya stefan balik, "ta tapi dia kan masih kecil fan, belum waktnya buat acara pertunangan apalagi nikah" jelas prilly, "siapa yang bilang kalau aku mau menikahan mereka, udalah prill jangan lebay mereka saling menyanyangi, toh cincin itu hanya sebagai simbol doang kan kalau ia udah aku anggap menantu aku sendiri, kalau nikah nikah mah aku jga mau aaron sukses dulu baru nikah" jelas stefan, "ta..." "prill udah lah bagus loh kan ia ada yang ngejagain dari laki laki hidung belang" yuki memotong kata prilly yang akan melayangkan protesnya,stefan dan lainnya memutar tubuhnya menghadap yuki, stefan melebarkan matanya, "yu yu yukiii" kaget stefan, ali, prill, ia dan aaron memandang kearah stefan, mereka memandang stefan dan yuki binggung, "hay fan lama ya kita ngga berjumpah" kata yuki menyampa stefan, "iyyaa" jawab stefan gugup, "dad kalian saling kenal" tanya aaron, stefan memandang anaknya, "iyaa" jawab stefan lemah, aaron tersenyum karna dia tak akan membutuhkan waktu lama buat ngejodohin mereka berdua,
ali menyenggol lengan prilly, "kenapa" tanya prilly binggung, "ambil raja keknya ada yang ngga beres dengan mereka" bisik lagi, prilly menganggukan kepalanya, ali mengandeng prilly kearah yuki, segera prilly menggambil raja digendongan yuki, ali juga memberi intruksi keanaknya untuk segera meninggalkan tempat ini, ia menyeret aaron buat pergi,
stefan dan yuki saling pandang, "yuuu" plakkkk yuki menampar pipi stefan kencang......
Bersambung.....
yeee ada apakah diantara stefki?? penasaran?? ok RCL ya kakak semua maaf Typo bertebaran, like 50+ comen 5+ bakalan aku segara next, ok tnaks you ☺
KAMU SEDANG MEMBACA
Kaulah Pelangiku
Romancejudul : Kaulah Pelanggiku cast : Stefan William Yuki Anggraini Kato Aaron Wiliam Cordelia Syarif Prilly Latuconsina Alindo Syarif Dll. *Stefan William beru...