Hampir setengah jam dijalan, karena bingung mau kemana. Mungkin sarah juga merasakan kebingunganku, akhirnya sarah memberikan ide yang sedikit konyol menurutku. "Putra, kita ke hotel ******, aku mau cerita banyak ke kamu", bagai mendadak ada operasi tilangan di depan, aku sedikit mengerem namun cukup untuk menghentakkan sarah ke depan. "Kenapa tra? Tenang aku yang bayar, dan nggk akan terjadi apa apa disana", "sarah bukan itu yang aku maksud, aku takut aku yang khilaf" gumanku dalam hati, namun bibir berkata berbeda "oke sar, kita kesana". Sesampainya di hotel yg dimaksud, setelah cek-in dan masuk kamar sekali lagi sarah memelukku dan menangis, bahkan lebih kencang dan lebih banjir dari sebelumnya. Sekali lagi aku coba untuk lebih dewasa, aku pegang kepalanya, aku usap air matanya dan mengatakan hal yang aku sendiri gk pernah bayangin bisa mengatakannya "sarah, udah ya jangan nangis. Ada aku disini, sarah cerita ke aku, apapun yang mau sarah sampaikan akan aku dengarkan, kalo sarah pingin mukul? pukul aja aku, kalo sarah pengen gigit? Gigit aja aku, kalo sarah pengen tereak? Tereak aja sekenceng kencengnya. Aku bakalan ada buat sarah", tatapan sayu sarah yang mengisyaratkan penderitaan yang mendalam dengan parau dan lemah dia bertanya kepadaku "Selamanya?", "Everytime if u need sarah" jawabku untuk meyakinkan dia, meskipun sebenarnya gk bkalan selamanya juga. "Aku percaya kamu putra, sebenernya sejak pertama aku kenal kamu aku sudah jatuh cinta sama kamu. Bukan karena penampilanmu, tapi karena cueknya kamu. Dan aku akui aku sudah kalah sejak pertama kali kita buat taruhan. Sekarang putra, aku mohon kabulin satu permintaanku", "apa itu? Kalo aku sanggup bakalan aku penuhin", "kamu pasti sanggup, aku mohon kamu lakuin 3 permintaan yg pernah kamu buat itu,, aku jadiin kmu prioritas aku, dan aku bkalan nurut semua kata katamu, namun sebelum itu lakuin dulu permintaan pertamamu, setubuhi aku tra", tiba tiba sarah berdiri dan membuka satu persatu kancing kemejanya hingga kini dia hanya menggunakan celana dan BH, sejenak aku berfikir, aku dihadapkan pada 2 pilihan, satu akan ku terkam sarah dan kita akan ML sampai puas, dua aku tolak kemauan sarah, karena dia sedang dalam puncak emosi dan tak terkontrol pemikirannya. Yaah meskipun nih titit udah mengeras tapi aku masih bisa berfikir jernih. Akupun berdiri dan membuka jaketku, aku jaketkan ke tubuh sarah dan memeluknya sambil berkata "sarah, ACnya kurang dingin ya? Sampai buka baju segala. Sini aku peluk", "putra gak sayang sarah yaa?", "Sayang kok, kalo gak sayang kenapa juga aku rela berubah gini demi dapetin kamu", "Tapi dulu kaan kamu pengen... ", "Udah sarah, cukup. Itu dah gak penting. Yang penting sekarang kamu jangan banyak pikiran lagi, jangan sedih lagi. Aku gak mau ngelihat kamu nangis lagi, tapi kalo kamu mau nangis tunggu aku, tunggu sampai aku ada dekat kamu, tunggu sampai aku bisa meluk kamu", "putra, kenapa dulu saat pertama kenalan, kamu mw ML-in aku?", "Ehmm, gimana yaaa! Gak tau daah, mungkin karna kamu cantik, seksi, wajahmu imut. Jadi mungkin kesannya beda kalo ML-in kamu", "Jadi kamu pernah ML sebelumnya?", "Ehmm dibilang pernah sih nggak, tapi kalo bayangin sama ngimpiin sih pernah", "Bohong", "Ih suwer lagi, lagian juga siapa coba yang mau deket sama monster kayak aku dulu? Hayoo". Dan akhirnya kita tertawa bersama setelah aku bicara seperti itu, dan untuk pertama kalinya juga aku ngelihat senyuman tulus dari wajah sarah. Ya tuhan, apa aku sedang jatuh cinta saat ini. "Putra, kok bengong sih? Kamu gak mau apa apain aku gitu?" ucap sarah sambil tersenyum, "ehhmmm gimana yaa? Nggak deh, aku gak mau ngerusak orang yang aku sayang, apalagi sampek ngambil mahkotanya" ucapku, aku menoleh ke cermin kamar yang menurutku ukurannya cukup besar, aku melihatnya memejamkan mata, dan melihatnya merasakan kenyamanan yang nyata, mungkinkah dia baru ini merasakan kenyamanan seperti ini? Sampai akhirnya aku tutup zipper jaketku yang melekat di badan sarah, aku gendong dia dan aku tidurkan di kasur kamar. Dan sesaat aku pun tertidur dengan memeluknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
K.A.M.U
Roman d'amourMove on sering di artikan dengan berani melupakan masa lalu tentang mantan. Tapi di cerita berikut, sedikit akan menjelaskan tentang sisi lain move on. Sebuah cerita antara aku dan kamu, move on, mengungkap tabir kesedihan dan jalan keluar dari kese...