bagian pertama

234 22 3
                                    

vote dan comment ya soalnya 700 kata jangan bosen baca dulu sampai habis salam cinte dari author

namanya desya , gadis cantik di SMA banyak yang naksir tapi tetep gak ingin pacaran sampai  hari perpisahan sekolah , seorang wakil ketua osis(mantan) , ia gadis paling disiplin , sahabatnya Dylan dan jutek dengan cowo , seperti sekarang mukanya kusut saat ini karena Dylan belum hadir

"Dylan kemana sih , udah jam segini belum dateng, acara sudah dimulai bagaimana ini. " sambil melihat jam hitam pemberian Dylan waktu ultah .

" kami persilahkan wakil osis kita desya, " guru memanggilnya

desya menaiki panggung , dan ia berpidato dengan santai namun sambil memperhatikan bangku Dylan yang belum juga hadir.hampir 20 menit desya berbicara akhirnya Dylan menaiki panggung .

namanya Dylan , laki2 tampan yang disukai wanita bedanya dengan desya , ia sering menerima tawaran kencan dari cewe2 tetapi tidak pernah pacaran begitulah laki2 tampan bebas , hal buruk yang sering ia lakukan adalah terlambat anehnya guru2 masih menyayanginya , karena dia dan desya murid cerdas diSMAnya dan ia pun ketua osis jadi begitulah ..

" maaf saya terlambat , saya senang sekali bisa bersekolah disini , saya bangga dengan bapak dan ibu yang membantu mengajarkan saya ," ia melihat kearah desya lalu mengedipkan satu mata , desya rasanya kesal sekali dengan kelakuan sahabatnya itu. semua guru dan murid bertepuk tangan , lalu desya dan Dylan turun desya menginjak kaki Dylan sambil menaikkan alis .

" sakit sya , kau ini menyebalkan hah" katanya sambil mengusap kaki

" apa maksudmu datang terlambat , ini acara perpisahan kau tahu itu kan ? dan setiap aku pidato kau tak pernah hadir keterlaluan" desya berjalan menjauhi Dylan , lalu ia menghampiri

"maaf ya.. kau tau aku melihatmu dari jauh , kau sangat lucu ini gambarnya " Dylan memperlihatkan foto desya yang sedang tidak menarik .

"  dyl disana ada bukit , ayo kita kesana " meskipun desya masih mendengus kesal fotonya tidak dihapus. lalu mereka berlari kecil menaiki bukit .

dibukit terdapat bangku taman dan didepanya ada air mancur kecil , mereka duduk sambil melihat pemandangan lalu sesuatu terjadi Dylan memegang pundak desya jaraknya sangat dekat , dan disana tidak ada orang , kebetulan lokasi perpisahannya dibukit , desya sedikit canggung lalu ia mengeluarkan suara

"aada aapaa dyl?" suaranya terbata-bata , Dylan hanya tersenyum

" apa kau masih memegang prinsip waktu kita SMP, tentang sahabat tidak menjadi cinta ?" sepertinya itu pertanyaan serius dari Dylan  , desya kaget dan menelan ludah susah sekali untuk bicara

" ah itu , iya lah , memangnya kenapa apa kau jatuh cinta ? apa kau mempunyai sahabat dan jatuh cinta padanya ?" ia bertanya tanpa menatap Dylan, ia tidak mengerti apa yang ia maksud 

" oh begitu , ya sepertinya aku akan mengatakan selamat datang cinta , kali ini aku jatuh cinta kau tak perlu tau siapa dia haha" Dylan terkekeh heran

" haduh kau ini , kita kan tidak punya pacar selama 12 tahun , dan kau ingin pacaran ? aku tidak ada teman yang single dong " desya menggigit bibir pinknya .Dylan hanya tertawa terbahak2 mereka terdiam beberapa menit lalu Dylan berbicara .

" aku punya berita penting , aku diterima diuniversitas ternama di Yogyakarta "ia memegang tangan desya , namun desya hanya datar

" ah iya aku diterima universitas yang sama denganmu , tetapi aku memilih universitas yang ada di bandung " jelas desya yang sedikit murung karena harus berpisah .

" bagaimana kalau kau ikut denganku , jangan memilih dibandung " Dylan membujuk

"tidak , aku sudah memilih dibandung , tapi kita bertemu kan tiap tahun ?"

" entahlah , kuliah sangat sempit waktunya akutidak yakin " Dylan memutar bola matanya , lalu desya memegang pipinya

'harus banget ya kita pisah , ah perasaan apa ini ' batin desya . lalu ia melepaskan kedua tangannya dari pipi Dylan , desya memalingkan mukanya lalu Dylan memeluknya ia tersontak kaget , namun ia membalas pelukan Dylan dengan hangat , dan Dylan melepaskan pelukannya dan mengambil sesuatu disaku celana sebuah kotak coklat

" ini kalung buat kamu " Dylan memberikan kalung matahari dan memakaikan ke "leher desya . ia sangat deg2an saat itu

"dan ini gelang bulan untukku , kita sama2 suka ini kan ?" lanjutnya

 "iya , ah dyl aku merindukanmu nanti "

"aku lebih dari itu sya " Dylan menjelaskan meskipun desya bingung.

"besok aku berangkat , kau antar aku kebandara ya ?"

" apa ? cepat sekali uh baiklah" desya cemberut

hujan turun membasahi bukit , rerumputan dan bau Tanah tercium , Dylan menarik tangan desya lalu berdansa ala mereka  "jangan lupakan hujan , ingatlah aku saat hujan turun "dylan tersenyum dan ia memeluk desya . " ia aku bahagia banget meskipun sedih dyl "

bagaimana kelanjutannya ikuti terus dan vote makasih !!!!

Suddenly love  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang