Bagian kedua

128 15 2
                                        

desya

aku sedang berada didepan rumah dylan , aku hanya melihat sepotong kenangan manis dengannya , dylan datang menghampiriku mengusap rambutku dan sedikit menunduk

" aku kita berangkat ratuku " yaps dia membisikkan kata2 manis itu .

" baiklah , ayo orang tua mu kemana ,?" tanyaku penasaran

" mereka tidak ikut , mereka akan pindah 1 minggu lagi ibu dan ayah ku sedih mereka hanya dirumah tidak ingin melihatku pergi dluan sungguh aneh mereka haha " ia tersenyum tipis aku bisa merasakan begitu berat meninggalkan tempatt masa kecil kita .

" aku rasa mereka berhak atas keputusannya yasudah ayo kita masuk ke mobil sepertinya supirmu menunggu " aku menyarankan , ia mengangguk dan membuka pintu mobil lalu aku masuk


dylan

suasana didalam mobil sangatlah hening entah mengapa desya melakukan ini aku bingung harus bicara apa , sampai di bandara akhirnya desya membuka percakapan


" ingat aku terus ya .. jangan sampai lost contact  aku pasti merindukanmu dyl "

" iya aku juga merindukanmu lebih " aku memgang tangan desya , tangannya  sangat dingin lalu  aku memeluknya ,' aku selalu mencintaimu

aku terkejut saat ia mencium pipiku


desya

ya aku mencium pipinya itu satu2nya hal yang harus ku lakukan pelukannya sangat hangat , entahlah perasaan sperti tidak ingin kehilangan , ia mengatakan sesuatu aku akan selalu ingat meskipun konyol


" kalo sahabat itu pasti bertemu  ya kan ?" ia terkekeh

"setauku jodoh pasti bertemu haha konyol sekali kau " kataku , ia menatapku menghapus air mataku .

" sudah jangan menangis aku akan mencarimu  promise " ia tersenyum lalu melambaikan tangan , menjauh dari pandanganku . aku melihat pesawat terbang setelah itu ..

' aku akan menunggumu dyl ' kataku yang berjalan kearah mobil dylan


#####

desya

2 tahun kemudian ...


aku menunggu dan selalu menunggu , mengapa aku duduk ditaman ini , apa kalian tau siapa yang aku tunggu ?

ah ia datang menghampiriku sekarang dengan muka polosnya aku berdiri

" kau lama sekali briana " iya wanita ini sahabatku selain dylan yang sudah tak mengontak aku . mungkin dia hanya memberikan omong kosong waktu itu .

" maaf aku lama nih , tadi aku baru aja daftar " katanya terkekeh sambil memegang kertas

" daftar apa ? jangan bilang aku .." belum sempat aku bicara briana mengatakan

"ah iya kau harus ikut ini seru bakti sosial dikampus kita dan asiknya kita kerja sama dengan kampus lain , " briana selalu seperti itu tidak meminta pendapatku

"terserah kau saja , sepertinya itu asik kapan dimulai ?"

"besok kan weekend , ayo temani aku belanja "

" aku harus siap2 dan bilang ke ibu dan ayahku " aku hanya beralasan aku malas berbelanja.

" kalungmu masih dipakai ? " katanya yang tiba2 membuatku terkejutdan aku langsung melepaskan kalungnya dan memasukkan ke tas

" sudahlah briana aku pulang " aku langsung pergi briana masih cerewet dan aku tak peduli .

aku jadi terfikir sedang apa dia saat ini , tapi aku harus melupakan


dylan

aku menunggu arga yang sangat lama , aku tau dia pasti bangun kesiangan .

aku melihatnya sambil terburu2

" mengapa kau terburu2 ?"

" aku tau kau akan marah , tenanglah aku ingin mengembalikan buku mu "

aku merasa tidak asing dengan buku itu , tanpa ragu atau bertanya aku mengambilnya

"bagaimana dengan besok ?"

" tenang dyl ini bagian acara kita , jadwal kita , apa kau yakin bisa mengatasi ini ?"

" kau tidak percaya denganku ? menyebalkan "

"aku bergurau yasudah aku mau pesan makanan dulu ya "

aku hanya mengangguk , dan memperhatikan buku itu , lalu membuat tiap lembar kertas dan ya aku menemukan gelang yang aku cari , kalau desya tau soal ini dia akan marah . kau sedang apa desya aku merindukanmu .


author

desya sangat terburu2 karena mengejar bus ," briana menyebalkan dia tidak menjemputku awas aja nanti " batinnya

ia menaiki bus disana sudah ramai dengan tempat duduk masing2 .

"kau menyebalkan ya tidak menjemputk aku kan  lupa " kata desya geram .

" biasanya kau tidak telat , apa kau menangis lagi haha" ia tertawa keras sampai orang dibus melihat kearah mereka .

' briana tau saja aku sedih gara2 dylan '

" kalian bisa diam tidak . jangan dilokasi kalian berisik seperti ini " ucap cowo galak

" iya kita tau , briana kau tau siapa dia ?" desya menengok ke belakang alhasil tidak terlihat

" entahlah dri mahasiswa lain mungkin "

"dasar cowo menyebalkan aku tidak ingin bertemu dengannya!!" desya mengepalkan tangannya .

Suddenly love  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang