alhamdulillah , vote and comment no silent readers :) , ini asli pemikiranku kalau ada kesamaan tell me thx, maaf kalau typo
desya
aku meninggalkannya , mengapa aku meninggalkannya ? aku sudah bosan menunggu memang seharusnya aku tidak boleh egois seperti ini , tapi sudahlah ia tidak mengejarku .makan malam ini serasa hambar padahal baru hari pertama selesai makan malam bersama teman2, aku mendekati mahasiswa dan mahasiswi sedang asyik menyanyi lalu menikmati api unggun di belakang villa
" hoi, kamu kenapa? oh iya tadi arga meminta nomerku seneng deh " kata briana seperti itulah dia .
"wow itu bagus ah aku baik2 saja " kataku bohong.
" besok kita mulai membantu warga disini ya .. bukan untuk main2 mengerti ? setelah ini kita tidur" arga menjelaskan sedangkan dylan sebagai ketua ia hanya melamun , tidak pantas menjadi ketua dari dulu huh
" mengerti kak " kata peserta termasuk aku menjawab .
semua peserta kembali ke villa untuk beristirahat sedangkan aku memandangi pemandangan dipegunungan ini , lalu aku tersadar bahwa disebelahku ada arga
"bagus ya pemandangannya ? cewek galak " arga tersenyum tanpa melihat ke arahku
" yup , kau mau apa disni, bukannya kau harus tidur? kemana temanmu yang sok cool itu " tanyaku bingung, dan heran ia selalu memanggilku cewe galak.
"kau sendiri tidak tidur melanggar peraturan , bukankah kalian sahabat jadi cinta ya " arga tertawa kali ini sungguh menyebalkan .
" um dari mana kau tau aku sudah jadi sahabat , kau sangat menjengkelkan arga " aku mulai kesal dengan tingkahnya , tapi mengapa aku marah seharusnya biasa saja , ah tidak mungkin aku suka
" mungkin saja saling suka tapi gengsi bilang " arga seperti membaca pikiranku tadi
" sudah lah aku ingin tidur " aku menghindar dan pergi ke villa , aku mendengar ia sedikit teriak
" dylan sudah sayang padamu , kalian seharusnya jangan berantem , selamat malam gadis galak " aku hanya menoleh lalu membuang muka .
dylan
hari ini adalah hari kedua kami dilokasi bakti sosial. aku memberi arahan kepada peserta , aku masih membayangkan waktu kemarin, ia mendorongku dan sulit menghindar darinya seperti hari ini, aku melihat ia datar melihatku oh ya ampun aku bingung harus apa.
" udah dijelasin ya semuanya, hari ini kita bersihkan lingkungan sekitar. dan desa ini yang kita bersihkan habis itu kita beri dana untuk pembangunan fasilitas umum didesa ini" kataku mengatakan dengan semangat yang dipaksa , arga hanya menggelengkan kepala dan mentertawaiku
"kau kenapa ha?" kataku yang menyentuh lengannya kasar.
" kau sama saja dengannya hahaha" aku tidak mengerti dan tidak menggubriskannya .
author
peserta saling menyapu dan membersihkan sampah diselokan acara bakti sosialnya memang sedikit berbeda , ada yang mengambil air dan sebagainya sedangkan desya dan briana mencabut rumput liar . kepala desa datang dan memberi sambutan
" trimakasih nak kalian sudah membantu desa ini menjadi asri " kata kepala desa kepada dylan dan arga
"sudah kewajiban anak muda pak , sama-sama pak kami senang banyak yang berpartisipasi" kata dylan . arga pun juga tersenyum .setelah kepada desa pergi terdengar suara dari rerumputan berasal , ya itu briana dan desya
" ahh itu singkirkan dari bajuku tolonglah " kata briana teriak , desya membantu ia tidak tau jenis apa binatang itu yang jelas membuatnya pusing saat memegang, dylan ,arga menghampiri dan peserta lain juga .
"ada apa? "tanya dylan
"kau tidak apa2 briana?" tanya arga dan briana langsung memeluk arga
"aku takut ka " briana sadar ia memeluk arga dan arga pun juga malu2 sepertinya mereka saling suka.
"ah sudah ku ambil kalian jangan khawatir" kata desya yang mulai sempoyongan , dan BRUG iya jatuh kepelukan dylan , ia pingsan mereka langsung membawa ke klinik .
desya
aku membuka mataku , terasa berat tapi aku menyadari mengapa ini terjadi . saat mataku terbuka pelan aku melihat dylan arga dan juga briana . saat melihat jendela sudah gelap mungkin aku pingsan sampai malam .
" ah kau sudah sadar"kata dylan memegang tanganku , aku merasakan kehangatan saat ia menggenggam tanganku.
"iya aku kenapa ?"tanyaku penasaran .
" kau tersengat dan pingsan , kau kelelahan juga"katanya , terlihat ia khawatir , lalu aku bangun dengan posisi duduk.
" ah sudahlah dyl , aku ingin ke villa bau obat ini membuatku mual." aku berdiri dan dibantu dylan .
" ah kalian romantis sekali aku jadi iri ya kan, arga.? "kata briana menyikut lengan arga pelan ,dan membuatku semakin canggung
" benar itu , kalian sangat cocok dan kau dyl ,antar desya sampai villa dengan selamat, aku mau berkeliling villa dengan briana " kata arga sambil meninggalkan kami
" pastinya aku akan melindunginya arga , huh ia langsung pergi " dengus dylan , sahabatku yang aneh ah lebih tepatnya orang asing.
sampailah didepan kamarku , aku hanya tersenyum begitupun dengannya.
" terimakasih sudah menolongku , tapi kau tidak perlu merepotkan dirimu sendiri " ya aku berusaha menghindar , konyol memang tapi aku harus melakukan hal ini agar tidak terjebak dalam kepastian yang tak bisa diijelaskan .
" sejujurnya aku tidak bermaksud seperti itu , oh iya aku lupa kalungmu tadi terjatuh " kata dylan yang memberikan kalung yang diberikannya untukku dulu , dan dia ternyata masih memakai gelang itu .
" ah , ini terimakasih untuk kedua kalinya " aku mencoba tersenyum padahal aku tidak bisa se dingin ini kepadanya .
" sama-sama selamat beristirahat besok hari terakhir , penutupan acara kau mau menemaniku kan? aku belum minta nomor ponselmu " dylan berbicara dengan antusias , inilah sikap yang membuatku ragu dan merindukannya ,apakah aku harus menghapus prinsip kalau sahabat boleh jatuh cinta .
"lihat nanti saja dyl, aku sangat lelah ,selamat malam ." aku menutup pintu dan menangis , aku tidak tahan seperti ini .
hola, masih amatir nih ceritanya tapi seru kok vote ya

KAMU SEDANG MEMBACA
Suddenly love
Fiksi Remajaaku mencium pipinya itu satu2nya hal yang harus ku lakukan, pelukannya sangat hangat , entahlah perasaan sperti tidak ingin kehilangan , ia mengatakan sesuatu, aku akan selalu ingat meskipun konyol "kalo sahabat itu pasti bertemu ya kan ?"; ia ter...