Her Shadow already darker.
Aju nice tetetetew
Aju nice
nice
Aju nice
Wonwoo terkesiap dari tidurnya. Setelah sadar sepenuhnya ia mengambil ponsel dinakas sebelahnya yang meminta untuk menonaktifkan alarm.
Ia menoleh kesisi kanan tubuhnya melihat anak kecil yang memeluk boneka itu masih saja betah duduk dikasurnya. Wonwoo menghela nafas melihatnya kemudian memberikan anak kecil itu sedikit senyum sebelum ia beranjak dari kasurnya untuk mandi.
Tak hanya anak kecil saja yang 'tinggal' bersamanya. Tetapi ada pria tua yang terkadang muncul di ruang tengah flat sederhana miliknya, bahkan ada wanita dan pemuda berjalan-jalan disekitar flatnya.
Wonwoo sudah biasa dengan keadaan flatnya yang dipenuhi 'teman-teman' berbeda dunia yang selalu bersamanya, bukan hanya itu, Wonwoo juga tahu bagaimana 'teman-teman'nya tewas dulu.
Seperti anak kecil yang selalu duduk dikasur contohnya, ia tewas sekitar 2 tahun yang lalu dibunuh secara kejam oleh seseorang beserta pemuda dan wanita yang berkeliaran diflatnya sebagai orangtua anak kecil itu yang juga tewas saat pembunuhan terjadi. Sebenarnya dia perempuan yang sangat imut jika saja ia masih hidup.
Huft.
Tapi tenang, makhluk itu sama sekali tidak mengganggu Wonwoo, Wonwoo hanya membiarkan mereka hidup disekitarnya dan tidak mengganggunya juga. Maka duniannya akan damai.
×××
Wonwoo berjalan santai menuju halte bus yang lumayan jauh dari flatnya, sambil bersenandung menggunakan earphone yang melekat ditelinganya, jangan lupa dengan volume yang full, hanya itu salah satu cara agar dapat mengalihkan perhatiannya dari 'makhluk' yang dilihatnya sepanjang jalan. Ia mencoba bersenandung menikmati musiknya walaupun ia melihat 'makhluk' mengerikan disekelilingnya.
Sesampainya di halte, entah Wonwoo sedang hoki atau bagaimana yang jelas bus sudah datang dihadapannya, biasanya ia harus menunggu sekitar 15 menit setiap harinya sampai bus itu datang. Wonwoo naik dan mengambil kursi berjejer lima dipaling belakang, ia mengambil disisi dekat jendela dan keempat kursi disebelahnya itu kosong.
Asyik bersenandung, tiba-tiba musik yang diputarnya berhenti dengan sendirinya. Ia mengernyit melepas earphone nya seranya mengecek keadaan earphone itu bermasalah atau tidak. Tetapi...
"Hei."
Wonwoo terpenjat ketika malihat 'wanita' itu disebelahnya. Jadi dia yang membuat ulah, Wonwoo mendengus sebal.
"Apa lagi?"
"Waktunya sudah hampir dekat."
"Iya aku tau dan aku akan membawanya kepadamu, jadi kau jangan khawatir dan jangan menggangguku lagi, okay?" Wonwoo jengah dengan 'wanita' disampingnya ini.
"Dan aku minta satu hal." Lanjut Wonwoo.
"Apa itu?"
"Saat dia sudah bersamamu nanti, bisa tidak kau tahan dia untuk tidak balas dendam? Yah, aku tahu Mingyu berhak mendapat balasannya, tapi tidak dengan dendam. Ia akan menerimanya dengan sendirinya." Jelas Wonwoo
'Wanita' itu terlihat berpikir.
"Aku tidak bisa menjanjikan apapun."
Wonwoo menghela nafasnya. Ini akan semakin rumit, pikirnya.
×××
bruk
akh..
"Gwaenchanayo?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Away From Me
FanfictionAku menenggak ludah saat ia duduk di hadapanku. Seperti para indigo kebanyakan, perawakannya luwes dan santai. Ia juga tak banyak bicara. Namun sorot matanya mengartikan banyak hal. "Ehm... Aku ingin meminta bantuanmu tentang..." "Gadis yang melompa...