4

350 37 3
                                    


"Wonwoo!!"

Mingyu berlari menghampiri Wonwoo dengan wajah ketakutan. Wonwoo menoleh.

"Apa?"

"Itu tidak benar kan?" Mingyu mencengkram bahu Wonwoo kuat dan Wonwoo meringis dibuatnya. Sepertinya Wonwoo tahu kemana arah pembicaraan Mingyu.

"Lihat apa yang kau perbuat, semua sudah terlambat."

"Aku harus bagaimana?" Tanyanya ketakutan.

"Aku sudah berulang kali memperingatkanmu dan apa responmu? Kau meremehkanku."

"Aku tidak pernah percaya pada hal mistis namun aku salah. Harusnya aku mempercayaimu."

Wonwoo hanya diam. Tatapannya kosong namun tajam terhadap lelaki di hadapannya ini. Ia tak suka dengan orang yang tak pernah mendengarkan ucapannya.

"Dan harusnya kau tak mengganggu hidupku" ucap Wonwoo, masih dengan tatapan yang sama dan nada bicara yang nyaris tak menunjukkan kekesalan. Padahal dalam hatinya, ia ingin membunuh lelaki bodoh itu.

Mingyu mengerutkan dahinya, "Aku mengganggumu?"

"Ya"

"Oh ayolah Sunbae. Kali ini saja. Kumohon..."

"Tidak. Kau yang membuat masalah. Dengannya, juga denganku"

Mingyu kehabisan kata-kata. Ia hanya bisa menatap punggung Wonwoo yang menjauh.

Dalam hati, Mingyu hanya mengutuk semuanya. Mengutuk dirinya, mengutuk Hae Rim, mengutuk Wonwoo.

Dan juga mengutuk takdir yang membuatnya hancur.

***

"Gadis itu harusnya kita selamatkan"

"Sebenarnya aku ingin membebaskannya. Tapi aku terlalu takut pada Mingyu. Alih-alih mau menyelamatkan Hae Rim, bisa-bisa aku yang dijadikan budak"

"Mingyu itu gila"

"Aku tak menyangka jika ia bisa berbuat semengerikan itu terhadap Hae Rim. Kau tahu? Harusnya lelaki memperbudak lelaki. Tapi yang ini lain. Bahkan Hae Rim sampai bunuh diri"

"Sampai sekarang aku tak mengerti dengan jalan pikiran Mingyu"

"Kan sudah kubilang, Mingyu itu gila"

Wonwoo hanya diam sambil mendengarkan ocehan para gadis di kelasnya. Uh. Sejak kematian gadis itu, sontak seluruh siswa gencar. Ternyata kematian Hae Rim juga berdampak buruk bagi Wonwoo; ia tak bisa menenangkan dirinya barang sedetikpun.

Kelas sebelah juga membicarakan gadis itu. Parah sekali.

'Aku yakin kau tak tenang di sana karena banyak yang membicarakanmu'

"Sunbae"

Wonwoo mendongak. Baru saja dipikirkan, gadis itu sudah berdiri di hadapannya.

"Apa?"

"Aku sudah membulatkan tekadku"

"Untuk apa?"

"Mingyu" jawabnya.

Wonwoo menghela napas. Ia sudah terlalu bosan bahkan sekedar untuk mendengar nama lelaki itu. Seharian ini yang disebut hanya Hae Rim dan Mingyu. Uuuhhh... Membosankan.

Away From MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang