2

58 4 2
                                    

hubungan reza dan raisa hanya berlangsung 2 minggu, alasan yang sama pun diutarakan reza saat hendak memustukan raisa. beberapa siswi disekolahnya telah menorehkan sebuah julukan buruk pada reza, yaitu playboy. tapi tidak sedikit juga siswi yang masi ingin dan terus mencoba untuk menjadi pacar reza, entah mengapa semua siswi sangat tergila-gila padanya.

reza kini barada dalam kelasnya duduk di pojokan dengan handphone yang sedari tadi mampu menahan reza untuk berada didalam kelas yang menurutnya sangat membosankan. 

akhirnya kepenakan atas apa yang dilakukannya sejak tadi pun muncul, reza pun berdiri dan menuju pintu kelasnya untuk menghirup udara segar, matanya mencoba melihat semua yang ada di luar kelasnya, mencoba mencari sosok wanita yang mampu memikat matanya untuk melihat wanita itu lebih lama dari wanita lain. dan akhirnya DEEEERRRRR .. reza menemukan wanita itu, wanita yang sedang duduk di bangku taman sekolah, wajah baru yang masi menjadi tanda tanya di kepala reza. mulailah langkah kaki reza menuju bangku tempat wanita itu duduk sendirian dengan buku yang sedang asik dibacanya. 

"hai." sapa reza yang mencoba mengalihkan pandangan sang wanita kepadanya. 

"hai." sapa wanita itu

"boleh kenalan nggak??" tanya reza sambil mengulurkan tangannya.

" boleh, nama gue luna, lo?? " kata luna

" nama gue reza, lo murid baru ya? " tanya reza

" iya." jawab luna singkat.

" gue boleh duduk samping lo nggak? " tanya reza

" boleh, silahkan aja." jawab luna 

akhirnya reza mengetahui nama dari wanita yang mampu menahan matanya untuk menapat wanita itu lebih lama dari wanita lain dan juga bisa membuat hatinya deg-deg an saat berkenalan dengan wanita itu. lumayan lama mereka ngobrol dan saling bertukar cerita hingga bel sekolah pun berbunyi tanda mereka harus masuk kedalam kelas dan harus berpisah untuk beberapa saat. 

di dalam kelas pun reza hanya melamun, membayangkan kembali sosok wanita yang bernama luna tersebut, hingga tak dirasanya jam sekolah telah usai. ia menjadi orang pertama yang keluar pintu dan bergegas menuju kursi taman tadi untuk menunggu kembali luna. sementara reza menunggu luna, ia berpikir dan berjanji pada dirinya sendiri untuk serius pada luna, tak ingin lagi ia memainkan perasaan wanita. 

waktu telah menunjukan pukul 4.00 telah terlewat waktu satu jam untuk reza hanya untuk menunggu luna. reza mulai lelah untuk duduk, dia pun berdiri dan mencoba mencari luna yang tak diketahui reza dimana kelasnya. hingga berhentilah langkah kaki reza begitu ia bertemu luna di lorong sekolah mereka.


"lu dari mana aja?? gue nyariin lu" tanya reza.

" gue baru selesai piket, cieee nyariin" ledek luna.

" pulang bareng yuk?? " ajak reza

" emangnya nggak ngerepotin lu ??" tanya luna

" kalau lu mau, gue malah seneng" jawab reza.

" oke deh, tapi jangan ngeluh ya kalau rumah gue kejauhan " kata luna

" iya beb " jawab reza dengan senyuman manisnya.



KhayalanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang