5

38 3 1
                                    

Cahaya matahari pagi mulai memasuki sela-sela ruangan kamar reza, reza bangun dengan perasaan yang lebih tenang. Dengan setengah hati reza bangun dari tempat tidurnya dan mencoba beranjak ke meja makan untuk sarapan. Setengah hati juga bagi reza untuk pergi kesekolah, dirinya sangat malas untuk belajar hari ini, reza yang telah selesai sarapan mengganti bajunya dan mulai pergi keluar untuk sekedar menghirup udara diluar. Dipacunya motor sportnya hingga menuju pantai yang biasanya ia kunjungi jika merasa tertekan. Reza turun dari motornya dan menuju pasir pantai. Dilemparnya beberapa batu yang ia jumpai di pasir, dilemparnya terus menerus hingga tak ada lagi tenaganya untuk melempar batu, di jatuhkannya tubuhnya di hamparan pasir tersebut, mencoba mengatur napas dan mengumpulkan kembali tenaganya. Hingga tak disangka ia tertidur di hamparan pasir tersebut.

Sekitar jam 2 siang ia terbangun dari tidurnya, dibangunkan oleh seorang cewek yang ia kenal sosoknya dari belakang, rupanya luna yang membangunkannya. dengan masih setengah sadar ia mencoba memperjelas penglihatannya, ia tidak percaya dengan semua ini. luna yang kemarin menghilang sekarang muncul secara tiba-tiba membangunkannya. 

" kok lu tidur di sini sih?? " tanya luna

" yaa.. gue tadi hanya pengen hirup udara luar aja, eh malah ketiduran." jawab reza

" nggak ada kerjaan banget sih. " kata luna.

" kok lu bisa disini sih?? atau jangan-jangan gue lagi mimpi?? " tanya reza sambil mencubit pipinya dengan keras

" nggak sayang, lu nggak mimpi gue kebetulan lewat sini tadi. " jawab luna

" manggil-manggil sayang. emangnya kita pacaran ?? " tanya reza

" yaa.. kalau lu maunya gitu, gue sih seneng." jawab luna

digenggamnya tangan luna yang lembut, dan ditatapnya mata luna yang seakan memberikan harapan pada reza.

" gue sayang banget lo luna. " kata reza

" gue juga za " jawab luna

luna pun menyandarkan kepalanya di bahu reza, jam yang terus berjalan pun tak dapat mereka rasakan. sampai akhirnya matahari pun terbenam.

" pulang yuk sayang. " ajak reza

hanya anggukan yang bisa dilakukan luna, sebenarnya ia masih ingin bersama reza menikmati hari itu. 

KhayalanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang