2 - Tumbuhnya Benih Rasa Sayang

5.2K 317 8
                                    

"AARGHHH AKU BENCI SI TENGIL ITU!!!" teriak Veranda dikamarnya.

Sejujurnya, Veranda tidak sepenuhnya sebal dengan Kinal.
Ia hanya sebal kenapa Kinal bisa mempunyai banyak teman walaupun ia tidak lebih cantik dan kaya darinya.

Dan ia sebal karena Kinal tersenyum manis bukan hanya kepadanya,
Tapi kepada semua orang. (:

Veranda

Setiap melihat Kinal mengobrol dengan Shania, Beby, Ghazali sekalipun, Hatiku terasa perih. Cemburu? Tidak

Aku pernah memiliki teman, Tapi.. Mereka hanya memanfaatkanku saja. Ketika aku jatuh, tidak ada yang menolongku, Bahkan mereka yang tadinya adalah temanku malah membullyku.

Tapi kenapa, Kenapa Kinal sangat mudah berteman dengan siapapun?

Mrs.Nakagawa masuk. Saatnya pelajaran bahasa Inggris dimulai.

"Goodmorning,Class. I'm Mrs. Nakagawa Haruka.."

Mrs.Nakagawa memulai pelajarannya. Kinal dengan mudahnya menjawab pertanyaan pertanyaan itu dan disoraki beberapa orang laki-laki.

Lihat? Bukan Perempuan saja ternyata yang menjadi temannya. Laki-laki juga!

"Sekarang, Saya akan membuat kelompok kerja. Saya akan membuat 2 kelompok yang terdiri atas 5 orang perkelompoknya."

Aku mendengus. Semoga aku tidak 1 kelompok dengan si tengil itu.

"Devi Kinal Putri, Muhammad Ghazali Rasyid, Boby Caesara, Jessica Veranda, dan Shania Junianatha, Kalian 1 kelompok ya. Sisanya membuat kelompok B. Silahkan berkumpul bersama kelompoknya."

APAAAAA?!!!!!!! TIDAK. INI PETAKAAA VERANDA!
Aku mengutuk Mrs. Nakagawa agar ia cepat meninggalkan dunia ini. HAA!

"Veranda, kemarilah." panggil Ghazali.

Aku mendengus dan berjalan kearah kelompok laknat itu.

Kinal membagi tugas kelompok kami. Saat ia menatapku.. Matanya seakan-akan berkata
"Enyahlah kau Veranda, aku tidak ingin 1 kelompok denganmu!"

Tapi kata yang keluar dari mulutnya adalah..

"Veranda, besok kamu harus datang kerumahku jam 10 tepat. Nggak dateng? Aku blacklist dari kelompok dan carilah nilaimu sendiri."

Apa dia menggertakku?

"Hey, Harus? Kau menggertakku?!"

"Kalo gamau juga gapapa, Tuan putri, Cari nilai sendiri!" kata Kinal sambil menunjuk hidungku.

"Eh, Berani kamu macem macem sama aku?!"

"Berani lah, Emang lo siapa? Tuhan? Bukan kan!"

Hampir saja terjadi acara jambak-jambakan ala Jupe dan Depe. Tapi..

"Hey hey, ada ribut apa itu?"

Petaka. Mrs. Nakagawa mendengar percakapan kami.

"Kinal, Veranda, Kalian harus masuk Ke BK. SEKARANG!"

'Yah. Masuk BK. Baru juga pertama masuk.'

Kinal

AAAARGGGHHH KARENA PEREMPUAN ITUUU!!!!

Aku dinyatakan tidak bersalah oleh guru bk. Veranda mendapat hukuman untuk membuang sampah hari ini.

"Hahaha. Rasain." gumamku.

Tapi saat ia ingin membuang tong sampah yang penuh itu, ada rasa iba. Aku ingin membantu, tapi ia pasti menolaknya. Atau mungkin malah memanfaanku?

"Sini gue bantu."

"Gak usah, tengil."

"Gaada penolakan, Veranda"

"Ih. Maksa"

"Itu jidat kamu udah penuh keringet gitu, masih tega aku nyuruh kamu buang sampah banyak gitu?"

"Yaudah nih kalo maksa."

Ia memberikan 1 dari 3 tong sampah itu, lalu membuangnya bersama.

Ada hal yang kusuka dari Veranda. bukan terdapat dari wajahnya. Ah wajahnya mah nggaklah. Apaan mukanya sinis gitu.

Tapi.. ah sudahlah.

TBC




I'm In Love With My EnemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang