5 - I hate u I love u.

4.7K 294 0
                                    

Hari senin yang Indah dimulai oleh Veranda. Ia yang biasanya murung dan malas untuk berangkat sekolah menjadi lebih semangat lagi. Orang tua Veranda saja sampai Heran.

Veranda

"Selamat pagii!"

Ntah setan apa yang merasukiku, tapi hari ini aku lebih bersemangat. Apa ini efek pelukan Kinal? Ah nggak. Aku tetap masih sebal dengan si tengil itu. Tapi kenapa ya mata hazel dan pelukan hangat itu selalu membayang bayang dikepalaku?

Jam menunjukan pukul 07.00 dan aku sudah sampai disekolah. Hanya ada Kinal dikelas. Aku hanya masuk tanpa melihat mukanya samasekali. Bahaya kalau sampai mata itu menatapku. Bisabisa aku leleh didepannya.

Beberapa menit kemudian, beberapa murid yang lain datang, bell pun berbunyi, dan guru pun masuk.

Setelah Bu Melody mengajar, aku langsung keluar kelas karena perut dan cacing-cacingnya sudah berbunyi.

Lalu saat aku ingin ke kantin, Kinal dengan tidak sengaja menumpahkan susu didepanku.

"Mangkanya kalo jalan liatliat dong!"

"Ye. Gue juga gasengaja kali!"

"Udah awas gue mau lewat! Minggir!"

Baru berjalan 2 langkah, Aku terpeleset karena Susu itu membuat lantainya licin.

Tapi dengan sigap Kinal langsung menangkapku.

Mata Hazelnya mengunci mataku dan aku bisa merasakan nafas hangatnya dari sini.

"Mangkanya kalo jalan hati-hati."

"Iya gue gasengaja! Kan ini garagara susu lo."

'Yaampuuun dadanyaaa pelukannyaa yatuhann'

Aku langsung bangun dan pergi meninggalkan Kinal yang sedang terkekeh. Akhirnya aku tidak jadi ke kantin, aku ke toilet. Mencuci muka dan menatap cermin itu.

"Aku Jessica Veranda jatuh cinta..NGGAAAK! Membenci Devi Kinal Putri karena ia selalu membuatku Jatuh cinta."

Berminggu-minggu berlalu, Veranda dan Kinal menjalani hari-harinya dengan baik. Mereka berdua sesekali adu mulut dan bertengkar. Tapi Veranda selalu luluh ketika Kinal tersenyum kepadanya.

Veranda mulai sadar bahwa saatnya ia mendekat pada Kinal dan berteman dengannya.


Kinal

Sudah berminggu-minggu aku ada disekolah ini. Aku mulai akrab dengan beberapa temanku seperti Shania,Ghazali,Boby, dan yang lain-lainnya.
Tidak dengan Veranda. Tidak akan pernah.


"Kinal, anter ke Wc mau nggak?" tanya Shania.

"Bukannya bisa sendiri?"

"Mm.. Aku takut."

"Yaudah ayo."

Aku keluar kelas bersama Shania, bertemu dan tanpa sengaja bertatapan dengan Veranda. Matanya seakan-akan mengatakan sesuatu tapi.. Aku nggak bisa mengartikan itu.


Setelah mengantarkan Shania ke WC dan kembali ke kelas, Bell pulang sekolah berbunyi, Aku langsung keluar kelas dan Veranda yang daritadi ada diluar kelas menyandungku dengan kakinya yang jenjang sampai aku terjatuh.

"Hey, apa-apaan?!"

"Hahahaha. Cie jatoh. Enak gak Enak gak?" ejek Veranda.

'Muka sih iya bidadari, hatinya.. Tai banget!'

"Serah lo aja, sesuka hati lo aja Veranda. Skaha."

Aku meninggalkannya dari tempat itu. Nggak ada rasa bersalah dimukanya. Manusia apa sih! Jahat banget.


Perih mulai terasa dibagian kakiku. Ah iya. Memar.

'Ku kutuk kau jadi batu, Veranda!'

"Kinal.."

Wah, ternyata Veranda menghampiriku.

"Ngapain kesini lagi, belum puas bikin memar kaki aku? Gasekalian aja dipatahin? Atau sekalian aku dibunuh aja biar kamu puas?"

"Ngg.. Nggak Kinal. Aku nggak sengaja.."

"Terserah lo aja. Gue mau pulang!"

"Nal.. Tapi.."

TBC


I'm In Love With My EnemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang