SEBELAS

326 26 2
                                    

HAAIIIII

TREAT YOU BETTER IS BACK

MAAFKAN AKU YANG SUDAH LAMA TIDAK MEMPUBLISH CERITA BARU

DIKARENAKAN AKU SUDAH SIBUK KULIAH HIHI

TETEP SETIA KAN NUNGGUNYA?

LOPYU ALL

-mrs.mendes

-------------------------------------------------------------

Camila's POV

Hujan turun sangat deras . Aku berlindung dibawah payungku . Melihat kanan kiri berharap taksi kosong muncul dihadapanku.

Sudah 15 menit aku berdiri menunggu taksi yang tak kunjung datang . Mungkin karena hujan , supir taksi jadi malas bekerja.

Huh , ini semua karena Cam . Kalau saja ia tak diberi tugas dadakan oleh Mr.Jack , mungkin saat ini aku sudah dirumah.

Aku tak tahu tugas apa yang diberikan Mr.Jack padanya . Ia tak mengatakannya

Aku mengentakkan kakiku karena kesal . Taksi tak lewat , teman-teman sekolahku juga tak ada yang lewat satupun . Bagaimana ini , cuaca seperti ini membuatku ingin cepat-cepat membaringkan diriku diranjang dan selimut yang hangat.

Tiba-tiba sebuah mobil berhenti didepanku . Aku berharap itu Cam . Tapi , bagian depannya saja berbeda dengan mobil Cam.

Sang supir menurunkan kacanya

"SHAWN!! Syukurlah kau datang"

"Camila . Ayo naik . Biar kuantar pulang"

Aku langsung masuk kedalam mobilnya dan mobilpun berjalan.

"Kenapa kau tak pulang bersama Cam?"

"Cam bilang ia mendapat tugas dari Mr.Jack. Aku tak tahu tugas apa . Ia tak mengatakannya"

"Begitu .. Apakah kau sudah makan?"

Aku menggelengkan kepalaku

"Bagaimana kalau kita mampir ketempat makan sebentar? Mungkin bisa minum susu hangat?"

"Oh tidak Shawn . Aku ingin cepat pulang . Aku ingin membaringkan tubuhku di ranjang"

"Oh..Baiklah"

Aku benar-benar tidak nyaman bila berdua saja dengan Shawn . Entahlah . Aku tak ingin terjadi sesuatu yang bisa merusak persahabatan Shawn dan Cam. Dan aku memang ingin segera berbaring

"Sudah sampai"

Aku menatap rumahku dari dalam mobil Shawn

"Terimakasih Shawn. Kau berhati-hatilah . Sampai jumpa besok"

Aku membuka pintu mobilnya . Namun, dia menarik tanganku dan tiba-tiba mencium bibirku . Aku mendorongnya

"Shawn . Apa yang kau lakukan? Apa yang kau fikirkan?"

Aku sangat marah atas sikapnya itu . Aku segera turun dari mobilnya dan masuk kerumah dan menuju kamar

Aku melempar tasku dan menjatuhkan diriku keatas ranjang . Aku benar-benar tidak mengerti apa yang difikirkan Shawn. Mengapa ia melakukan itu? Bagaimana kalau Cam tahu? 

Kenapa hal ini terjadi

Cameron's POV

Saat ini , aku sedang berada di sebuah cafe . Aku mengetuk pinggir gelasku yang sudah kosong . Aku melihat kanan kiri dan pintu masuk . Menunggu seseorang yang sudah 30 menit aku menunggunya

Aku melihat keluar jendela. Hujan turun sangat deras . Mungkin orang itu tak jadi datang karena cuaca ini . Huh ... Rasanya ingin pulang kerumah.

Tringg....

Suara lonceng pintu masu berbunyi . Aku menoleh kearah pintu . Seseorang yang aku tunggu akhirnya datang juga . Aku melambai kearahnya . Dan dia menghampiriku

"Hai Cameron" sapanya dan mencium pipiku.

"Hai Stefanie" sapaku hangat

Ya , dia Stefanie . Mantan pacarku saat SMP . Dia datang kembali kehidupku setelah meninggalkanku untuk melanjutkan pendidikannya di negeri lain.

"Apakabar?" tanyaku

"Baik . Kau sendiri bagaimana?"

"Ya. Aku baik"

Sejenak kami tenggelam dalam diam . Tak ada yang berani memulai percakapan. Pikiranku melayang kemana-mana . Salah satunya kejadian 3 tahun lalu , saat aku dan dia masih menjalin hubungan.


Flashback 3 Tahun Lalu

"Ayo Cam , kejar aku . Hahaha" teriak Stefanie kepada Cam .

" Awas kau ya" 

Cam berlari mengejar Stefanie . Mereka berlari melewati kumpulan bunga-bunga indah ditemani hawa sejuk angin yang menerpa tubuh mereka. Stefanie berlari sambil tertawa karena melihat Cam yang tak berhasil menangkapnya .

BRUK....

" Cam , kamu tidak apa-apa?" tanya Stefanie karena Cam tiba-tiba terjatuh. 

Cam menggelengkan kepalanya dan....

"Tertipu kau . Hahahahaha" tawa Cam meledak karena berhasil mengerjai Stefanie 

Stefanie hampir saja ingin memukul Cam, namun tangannya ditahan Cam

" Kau tak akan bisa memukulku . Karena aku menyayangimu "

Stefanie tersipu malu mendengarnya . Lalu, mencium pipi Cam dan memeluknya.


Kembali ke Cafe

"Kau kenapa tersenyum sendiri?" tanya Stefanie 

Aku terbuyar dari lamunanku . Aku menatap Stefanie

Ya, dia berubah . Dia sangat... cantik . 

Tiba-tiba , terlintas wajah Camila dalam pikiranku . Oh,tidak. Aku tak boleh begini . Aku sudah memiliki Camila bukan? Tapi, aku tak bisa mengelak bahwa Stefanie sangat cantik.

Makananpun tiba. Kami diam sejenak menikmati makanan kami masing-masing. 

"Apakah kau sudah punya pacar Cam?" tanya Stefanie tiba-tiba

Aku kembali meletakkan sendok yang berisi nasi , lalu menatapnya

"Aku sudah punya pacar"jawabku . Memang aku sudah punya pacar kan?

Stefanie menatapku sebentar lalu kembali melahap makanannya. 

-SKIP-

Aku mengantarnya sampai dirumahnya . 

"Terimakasih untuk hari ini" ucapnya 

"Ya . Sama-sama"

Dia tersenyum . Manis. Oh bahkan terlalu manis . Aku membalas senyumannya . Bila saja aku tidak berpacaran dengan Camila saat ini , mungkin aku sudah mengajaknya berpacaran lagi.

"Sedih sekali , mendengar bahwa kamu sudah memiliki pacar , Cam. Aku merasa seperti kehilangan arah atau mungkin putus asa"

Aku tidak mengerti maksud ucapannya . Mungkin dia mengerti tentang tatapanku yang tidak mengerti , "Sudahlah lupakan. Sebaiknya kamu cepat pulang. Karena besok sekolah. Aku mencintaimu, Cam. Selalu" dan ia mencium pipiku

Jantungku hampir lepas saat ia melakukan itu. Ia pun keluar dari mobilku dan masuk kerumahnya. Aku segera menyalakan mobilku dan pulang kerumah.

Perasaan apa ini? Mengapa harus terjadi saat ini? Aku tidak bisa membiarkan hal ini terjadi terlalu lama. Bagaimanapun aku sudah memiliki Camila dan Stefanie adalah masa laluku. Aku tidak ingin hubunganku hancur hanya karena masalaluku kembali ke kehidupanku. 






Treat You BetterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang