Aku lari tergopoh-gopoh menuju kelasku. Jam menunjukkan pukul 07:03 dan untungnya, gerbang belum ditutup tadi.
Ketika sampai didepan kelas, masih terdengar suarah riuhan para siswa. Huft, untung Bu Meneer belum dateng.
"Woy, Clara! tumben lu telat." teriak teman sebangku gue, Nia
"Cuma tiga menit doang elah telatnya." balasku
"Biasanya lu dateng 15 menit sebelum bel. Tumben?"
"Yoi, tadi gua kesiangan."
"Lo bangun jam berapa?" tanyanya, lagi
"Jam 6:20."
"Buset, rumah lo kan lumayan jauh, kok bisa cepet nyampe sini?."
Yap, rumah gue memang lumayan jauh dari sekolah
"Dianter tetangga." jelasku
"Cie ciee cogan gak?." tanyanya penasaran
"Biasa aja."
"Kelas berapa?"
"11" balasku singkat. banyak nanya anjir
"Sekolah dimana?"
"sama kayak kita"
"Berarti dia kakak kelas dong?!." teriaknya heboh
"Berisik lu anjir. Bukan! adek kelas."
"Loh? kan kelas 11 harusnya kakak kelas dong!" sergahnya
"Ya itu lo udah tau! ngapain nanya lagi" kataku sembari memutar bola mata
"Hehe. Namanya siapa?"
"Calum"
"WHAT???!!?!?!" teriaknya. Kali ini 10x lipat lebih heboh
Seketika ruang kelas yang sedaritadi heboh langsung hening dan semua siswa menatap kita berdua.
"Lo malu-maluin goblok. Nyadar kek suara lo kayak gajah." bisikku
Nia emang kadang suka idiot. Dia bacotnya gak ketulungan, bawel, freak dsb. Tapi banyak yang suka soalnya badan dia bohay. Dia juga cantik. Dia punya rambut pendek agak keriting.
Beda sama gue. Gue gak bohay. Alias rata. Tapi tetep tinggian gue dong hahay.
"LO HARUS JELASIN KENAPA LO BISA BERANGKAT BARENG KAK CALUM HSPQMEBDIDLDWNS" Ocehnya
Akhirnya aku pun menceritakan semuanya. Hingga tanpa disadari, Bu Meneer sudah ada dihadapanku dan Nia
"Sudah selesai ceritanya? sekarang lari dan keliling 10 kali putaran. Cepat!"
Dan ginilah nasib gue kalo udah ketemu Nia.
-------------
"Anjinglah badan gue udah kagak bohay lagi." celetuk NiaSetelah lari 10 putaran, Gue dan Nia memutuskan untuk ke kantin. Sebenernya gak boleh, cuma karena kita udah gakuat makanya cabut diem diem.
"Haduh, kapok dah gua sama si Meneer. Tukang jual jamu aja belagu banget ngehukum suruh lari 10 putaran."
fyi, dia dinamain Bu Meneer karena di Instagram nya, dia pernah ngepost yang mirip banget sama Nyonya Meneer. Nama aslinya adalah Tukiyem. Jadilah sampe sekarang dipanggil Meneer sama siswa siswi disini
"APA KAMU BILANG?! SAYA TUKANG JAMU?! SEJAK KAPAN NAMA SAYA MENEER?!"
Gue dan Nia memutar badan 180 derajat. Dan disana sudah berdiri Nyonya Meneer, Alias bu Tukiyem
Buset, kayak setan ae tiba tiba nongol
"Anu... Bu... Bu-bukan Ibu kok yang kita omongin." kata Nia gelagapan
"TERUS SIAPA?!"
Kami berdua terdiam
Hening
Aku pun menyenggol tangan Nia lalu memberi tatapan jawab apa woy?!
"I-itu bu.. hm.. tukang jamu dirumah saya kemaren nyuruh saya lari 10 puteran biar badan saya gak semok kayak ibu." Ceplos Nia
"APA?!"
Nia goblok dah, segala keceplosan
"A-anu Bu, Maksud saya Ibu ketua RT. Bukan Bu Tukiyem!. Ibu mah Nething mulu sama kita. Ya gak Clar?."
"Hehe, iya kok bu. Bu Tukiyem kan badannya langsing kayak gitar Spanyol." jawabku asal
Seketika Bu Tukiyem blushing. Lalu senyum senyum ibab
"Makasih loh ya. Aq terhura." ucap Bu Tukiyem
Halah giliran dipuji aja langsung baik
"Yasudah, kalau begitu cepat sana kembali ke kelas!"
Kemudian gue dan Nia berlari menuju kelas
HAAIII
SORRY FOR LATE UPDATEnext?

KAMU SEDANG MEMBACA
TETANGGA ❌C.H [slow update]
Fanfic"Dek, kamu berangkat bareng Calum ya, biar gak telat." "Hah?" Copyright 2016 cakeymxshton