Sudah lama sekali Oh Sona menjalin hubungan jarak jauh dengan seorang cowok bernama Hidaka Mahiro yang berasal dari Jepang.
Kabarnya awal tahun ini, Mahiro akan pindah ke Korea dan melanjutkan kuliah di sana, karena berdasarkan kontrak yang ia jalin dengan sebuah agensi musik di Korea, maka ia harus berada di Korea dan menetap di sana.
Sebenarnya saat Sona mendengar kabar ini, hatinya merasa begitu bergetar apalagi jalinan hubungan jarak jauh yang telah lama ia jalin bersama Mahiro akan berakhir dan ia jadi bisa untuk sering bertemu dengan kekasihnya itu.
Namun, sayangnya, setelah beberapa hari Mahiro mengabarkan kabar baik itu pada Sona. Tiba-tiba saja tanpa alasan yang jelas, Mahiro mengirimkan sebuah pesan singkat pada Sona melalui kakaotalknya.
Awalnya Sona berpikir bahwa kemungkinan saja Mahiro bermaksud mengirimkan pesan ini dan meminta untuk bertemu, agar Mahiro bsa membicarakan tentang keputusannya untuk mengakhiri hubungan mereka berdasar pada aturan agensi yang menaunginya.
Maka setelah Sona memikirkan semua itu, Sona lantas saja menangis sejadi-jadinya. Entah mengapa kabar kedatangan Mahiro kali ini sangat membuatnya terluka, bahkan sebelum Mahiro benar-benar menetap di Korea.
Lalu Sona merasa tubuhnya menjadi bergetar begitu hebat, ritme jantungnya pun seolah menggambarkan kebenciannya pada kenyataan konyol ini.
Dengan helaan nafas yang panjang, Sona berusa menahan tubuhnya agar tidak jatuh. Saat ini, Sona bukannya berlebihan dalam menanggapi isi pesan itu, tetapi Sona merasa apapun yang terjadi sejak membaca pesan itu seakan bencana buruk mengikutinya.
Sona sangat mencintai Mahiro, bahkan dia sanggup melakukan hubungan jarak jauh bersama Mahiro. Tetapi, jika tiba-tiba saja hubungan mereka berakhir, itu sama sekali tidak lucu baginya.
Setiap Sona berusaha untuk menenangkan diri dan mencoba menghubungi Mahiro, selalu saja tidak ada jawaban.
Hingga Sona memutuskan untuk bergegas keluar dari rumahnya dengan tergesa-gesa, ia berlari secepat yang ia sanggupi.
Air mata pun kini tak lagi bisa terbendung dari wajahnya, dengan helaan nafas tak karuan dan kaki yang terus berlari.
Sona merasa sepersekian detik yang ia lalui untuk menahan perasaan sedih yang bergejolak ini hingga berakhir begitu saja dengan sia-sia.
Lutut Sona kembali melemas karena getaran hebat yang mengoncang perasaannya, belum pernah ia merasa sekecewa ini dengan seseorang hanya karena sebuah pikiran yang terlintas di kepalanya.
Jika saja Sona bisa merasa egois, ia akan meminta Mahiro untuk mengakhiri kontraknya dibanding harus mengakhiri hubungan dengan dirinya.
Tetapi, Sona mengetahui bahwa jauh sebelum Mahiro mendapat kontrak ini. Mahiro bekerja sangat keras, bahkan terluka secara fisik lebih parah dibandingkan luka verbal yang dirasakan di dalam hatinya Sona.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reach the Star
FanfictionAda kalanya hidup perlu dipertanyakan tujuannya, karena satu hal kecil yang telah terjadi di kehidupan sebelumnya. Dapat mengubah satu kenyataan yang besar di masa depan. 🌙 G1STAR Project