I Just Want It, Simple.

1.9K 149 14
                                    

Soonyoung dan Seokmin teman satu kelas juga bertetangga yang setiap hari selalu di warnai dengan saling meledek.

Apa jadinya jika dihari pertama sekolah setelah libur panjang Seokmin malah mengaku pada seluruh warga sekolah jika ia telah resmi menjadi kekasih Soonyoung?

***

"Soonyoung.. Cepat turun sarapan."

"Sebentar Bu. Aku sedang menyiapkan buku."

Dengan cepat Soonyoung memasukkan buku-buku-nya kedalam ransel. Pagi ini adalah hari dimana ia akan mulai kembali ke sekolah setelah libur panjang yang menyenangkan. Dengan senyum lucunya Soonyoung menuruni anak tangga dan berjalan menuju ruang makan keluarga. Disana sudah ada Ayahnya yang sedang menikmati segelas kopi hangat, Ibunya yang sedang menyiapkan sarapan dan terakhir Kakak semata wayangnya yang kelebihan kadar ketampanan, Yunhyeong. Terkadang Soonyoung iri pada Kakak-nya yang memiliki kadar ketampanan yang jika dipersentasekan jadi 99.9% itu. Yunhyeong memiliki wajah yang menurun dari sang Ayah dan wajah kelewat imut milik Soonyoung diturunkan dari Ibunya yang di umurnya sudah berkepala empat itu masih terlihat muda. Tapi Soonyoung bersyukur, setidaknya wajah yang dimilikinya tidaklah jelek sehingga masih ada orang yang mengagumi dan mengidolakannya. Hah.

Soonyoung meminum susu vanila yang dibuatkan oleh Ibunya, lalu menarik piring yang berisi sarapan mendekat. Seketika dahinya mengerut.

"Ibu. Aku pikir Ibu membuat nasi goreng kimchi?"

"Hari ini tidak Soonyoung. Makanlah. Nanti terlambat."

Soonyoung berdecak. Ia bahkan rela lari-larian dari kamarnya ke ruang makan karena ia pikir Ibunya membuat nasi goreng kimchi. Dengan malas-malasan Soonyoung mengambil tumpukan roti yang sudah di olesi selai oleh Ibunya. Soonyoung mendesah kecil ketika melihat selai apa yang Ibu olesi ke lembaran rotinya. Dengan malas dan bibir yang mengerucut kecil Soonyoung meletakkan kembali roti yang ia pegang ke atas piring. Melihat itu sang Kakak yang sedari tadi ingin tidak perduli memandang kearahnya.

"Apa lagi sekarang Soonyoung?"

Soonyoung menoleh kearah Ibunya. "Ibuu~ Kenapa rotiku di olesi selai kacang?"

"Selai cokelat-nya sudah habis. Makanya ibu memakai selai kacang."

"Aku sarapan di sekolah saja."

Soonyoung bangkit dari duduknya lalu menyandang ransel dan berjalan menuju luar rumah. Yunhyeong berdecak malas. Anilah akibatnya jika terlalu memanjakan Soonyoung. Anak itu jadi seenaknya sendiri. Yunhyeong ikut bangkit dari duduknya dan berpamitan pada Ayah dan Ibu. Ia lalu berjalan kearah garasi dan menaiki mobilnya. Omong-omong Yunhyeong lebih tua Tujuh tahun dari adiknya Soonyoung. Ia kini tengah bekerja di sebuah perusahaan. Kebetulan kantor dan sekolah Soonyoung searah, makanya setiap pagi Yunhyeong akan bertugas mengantar sang adik terlebih dahulu kesekolahnya.

Yunhyeong menghentikan mobil di gerbang rumah dan disana sudah ada Soonyoung yang sedang menunggu. Soonyoung menaiki kursi di belakang, bukan disamping Yunhyeong dan itu membuat sang kakak geram. Anak ini jika sedang merajuk pada satu orang maka semua akan terkena imbasnya.

"Duduklah didepan Kwon Soonyoung. Aku bukan supir pribadimu."

Ck! Dengan bibir yang masih mengerucut Soonyoung pindah ke bangku sebelah kakaknya melalui celah antar bangku tanpa harus turun terlebih dahulu. Yunhyeong hanya menggelengkan kepala. Adiknya ini benar-benar. Umur saja yang sudah tua, tapi wajah dan tingkah lakunya seperti anak berusia lima.

Setelah selesai acara pindah duduk Soonyoung, Yunhyeong mulai menjalankan mobil dan keluar dari pekarangan rumah. Di sepanjang jalan hanya keheningan yang terasa.

SeokSoon StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang