— 000 —
Soonyoung kembali mengingat-ingat. Kebaikan apa yang ia perbuat dimasa lalu sehingga tuhan mengirimkan nya seorang manusia berhati malaikat.
Dan nihil. Soonyoung pikir ia tidak pernah berbuat baik sama sekali, karena ia yakin selama eksistensinya di dunia ia hanya sering berbuat dosa. Dan ia juga sangat yakin bahwa pahalanya hanya 10% dari dosanya.
— 000 —
Disebuah kamar hotel berbintang terlihat dua orang lelaki yang berbeda postur berada disana. Lelaki yang lebih tinggi diantara keduanya terlihat sedang memakai pakaiannya dengan wajah puasnya. Dan yang satunya terlihat masih meringkuk dalam balutan selimut tebal berwarna putih.
Lelaki yang lebih tinggi kini sudah berpakaian lengkap, menduduki tepi ranjang dan memegang bahu telanjang yang lebih mungil berniat membangunkannya. Ia mendekatkan bibirnya kearah telinga si mungil dan berbisik disana.
"Hei Star. Wake Up."
Yang lebih mungil hanya menggeliat pelan tanpa membuka matanya. Ia pasti kelelahan —pikir si lelaki yang lebih tinggi. Ia lalu mengecup bibir si mungil berkali-kali. Hingga si mungil membuka kelopak mata nan indahnya.
"Stop it. Aku masih mengantuk jamgan membangunkanku. Kau tidak tahu apa aku tidur jam berapa."
Si mungil kembali menarik selimutnya sebatas leher dan memunggungi lelaki satunya.
"Oke! Aku hanya ingin berpamitan. Uangnya sudah ku transfer ke rekening mu. See you my star."
Yang lebih tinggi menyempatkan mengecup bibir si mungil lalu berlalu meninggalkan si mungil sendiri disana.
Soonyoung —nama simungil itu, atau ketika ia tengah 'bekerja' orang-orang lebih mengenalnya dengan nama Hoshi atau Star. Ia memang sangat terkenal di tempat 'bekerja' nya dan ia juga merupakan bintang disana. Soonyoung telah lama menggeluti 'pekerjaan' nya ini. Sejak ia duduk di bangku junior high school malah.
Kini Soonyoung sudah berumur dua puluh. Dan terbilang sudah tujuh tahun ia menjalani 'pekerjaan' nya ini. Sebenarnya Soonyoung sangat berat dan dihantui rasa bersalah ketika ia sedang 'bekerja'. Hell, siapa yang mau jika pekerjaan mu adalah menjual diri?
Ya. Soonyoung telah bekerja semenjak Ibunya sudah tidak ada. Dan yang lebih menyedihkan lagi adalah ketika Ayahnya sendiri lah yang mejerumuskannya dalam dunia kelam ini.
Soonyoung masih sangat ingat ketika hari itu terjadi.
***
**Flash Back**
Hari itu Soonyoung kecil yang berumur 14 tahun baru pulang dari sekolahnya. Ia melangkahkan kaki pendeknya dengan riang. Sesekali ia bersenandung menyanyikan lagu-lagu kesukaan yang telah di hapalnya. Tak terasa ia telah sampai didepan rumahnya. Melihat ada sebuah mobil sedan berwarna hitam yang terparkir di halaman rumah kecilnya. Apa itu teman Ayah? —pikirnya.
Ia lalu melangkah masuk kedalam rumah dan mengucapkan salam. Dan ketika itu pula sang Ayah menyuruh agar dia duduk disebelahnya. Soonyoung yang tidak tahu apa-apa hanya menurut. Toh, sudah lama ia tidak bertemu dengan Ayahnya karena, ya, Ayahnya telah menjadi orang yang sangat berantakan semenjak Ibunya pergi meninggalkan mereka. Ayahnya sering tidak pulang kerumah, dan ketika Ayahnya pulang ia berada dalam keadaan mabuk dengan bau alkohol dan rokok bercampur jadi satu.
KAMU SEDANG MEMBACA
SeokSoon Story
FanfictionBook yang berisikan Cerita berbagai Genre dari Seokmin x Soonyoung.