The Key!

13 0 0
                                    


Hal pertama yang dilihat gadis itu saat tersadar adalah wajah Tuan dan Nyonya rumah yang menunduk menatapnya. Gadis itu mengenali ruangan bernuansa merah itu sebagai ruang tempat pesta diadakan. Dicobanya untuk duduk. Langsung saja rasa kepalanya terasa berdenyut-denyut. Gadis itu meringis.

"Jadi, kukira kau sudah melihatnya, kan?" Tuan rumah bertanya dengan suaranya yang berat.

Gadis itu mengangguk ketakutan. Nyonya rumah kelihatan terkejut.

"Oh, my!"

"Bahaya! Bahaya!" Tiba-tiba saja si anak laki-laki berteriak histeris.

Gadis itu memandang sekeliling dan menyadari kalau seluruh penghuni rumah berdiri mengelilingi kursi tempat ia terbaring. Wajah mereka kelihatan serius, kecuali si maid yang justru menepuk bahunya sambil tersenyum.

"Tak apa. Kau jangan terlalu takut." Maid itu berujar. Senyumnya lebar sekali.

Jangan takut? Setelah semua yang terjadi malam ini? Gadis itu mendadak berdiri dan cepat-cepat berjalan menjauh dari kerumunan kecil yang mengelilinginya. Ia harus pergi dari mansion itu, secepatnya.

"Kemana kau akan pergi?" Si anak perempuan berseru.

"Kau pikir kau bisa melarikan diri?" Kepala pelayan ikut bertanya.

Langkahnya terhenti. Kepala pelayan benar. Ia bahkan tidak tau seluk beluk mansion itu. Jadi kemana ia akan pergi?

"Tunggulah sebentar lagi." Maid berkata sambil tersenyum manis.

Gadis itu terduduk dan mulai terisak. Isakan yang semakin lama semakin keras. Para penghuni mansion menghampirinya dan berdiri mengelilingi gadis itu, yang duduk memeluk lutut di lantai. Tak ada satupun dari mereka yang mencoba menghiburnya. Toh lagipula gadis itu memang tidak mau dihibur. Ia hanya ingin keluar dari mansion itu, segera.

"Oh, apa yang harus kulakukan sekarang? Aku hanya ingin pulang." Gadis itu berujar lirih disela isakannya.

"Saat semua tirai sudah ditutup." Nyonya rumah menjawab.

"Hanya setelah diperbolehkan." Kepala pelayan melanjutkan.

Gadis itu terisak semakin keras. Semuanya kini terasa sangat asing. Berbeda sekali dengan beberapa jam yang lalu saat semuanya berpesta dan tertawa seperti sebuah perayaan kecil. Entah siapa yang mengatur skenario malam ini sehingga ia berakhir di sebuah mansion aneh dengan orang-orang misterius. Sebuah jalan cerita yang buruk. Gadis itu hanya ingin keluar dari mansion itu. Hanya itu. Tapi kenapa si pembuat skenario tidak mengerti itu?

"Kalau kau ingin keluar, temukan kuncinya."

Kunci? Gadis itu mendongak, menatap Tuan rumah yang balas menatapnya dingin.

"Kunci perunggu pudar yang dingin dan berkilauan."

Bad End NightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang