Dari salah satu sudut gelap, sesosok berjubah hitam muncul. Tangannya bertepuk memberi aplaus. Pertunjukkan malam itu adalah salah satu yang terbaik. Ia sangat menyukainya. Si pembuat skenario pastilah orang hebat. Sebuah malam yang seharusnya berakhir buruk justru jadi akhir yang luar biasa berkat usaha keras si tokoh utama.
Sosok itu bergerak mendekati gadis yang tengah terlelap di atas sofa. Gadis muda yang amat manis, dengan rambut sewarna kayu maple yang ternoda warna merah. Sosok itu mengulurkan tangan membelai pipi merah si gadis, mengusap setitik noda darah disana.
"Tadi itu benar-benar pertunjukan yang bagus, sayang."
Selembar surat tergeletak tak jauh dari gadis itu. Tangan sosok itu terulur meraih surat tersebut, dan mulai membacanya. Surat dari gadis itu untuk si pembuat skenario.
Setetes air mata jatuh di atas lembaran kotor itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad End Night
HorrorHidup tersiksa, sebatang kara, dan menderita. Gadis muda itu tidak punya alasan lain untuk hidup selain karena Tuhan belum berkenan mencabut nyawanya, sesuatu yang sesungguhnya ia tunggu-tunggu sejak kematian ibunya. Ayahnya adalah seorang pemburu y...