Di depan rumah tua ada gadis dengan mawar merah. Berdiri dengan lesu, tertunduk layu. Ingin mengetuk tapi tak mampu. Hanya bisa memandang tak bisa menggapai.
Gadis dengan mawar merah yang pilu. Berdarah karena duri, namun tetap bertahan mencintai. Berharap pintu terbuka walau hanya sekali.
Gadis dengan mawar merah tak pernah berharap dipersilahkan masuk. Hanya butuh sapaaan bukan dikutuk. Dibujuk bukan diamuk.
Gadis dengan mawar merah akan selalu tabah. Berdiri menunggu di depan pintu. Lalu mati ikut layu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sendu
PoetryAku tak tahu ini kekacauan macam apa. Dalam bahagiaku ada sendu. Dalam sedihku jangan tanya.