flashback bagian 2

4 2 0
                                    

Hari dimana velly mulai akrab dengan revan membuat banyak gosip tersebar diantara mereka.
Gosip yang mengatakan kalau velly berpacaran dengan revan.

Namun velly maupun revan sama sekali tidak merasa risih dan terganggu seakan sudah tahu apa kelanjutannya.

Dengan langkah yang sedikit menghentakkan kaki, kanya akhirnya duduk di bangku taman sekolah.
Ia merasa risih dengan dengan gosip itu yang membuat konsentrasi belajarnya terganggu.

"Semoga nyaman. Yatuhaaan telingaku sampai panas sekali mendengarnya". Gerutu kanya. Ia lalu melanjutkan membaca buku.

"Kanya".
Suara itu mampu membuat kanya mengadahkan pandangan ke arah pria yang memanggilnya. Tapi saat melihat siapa pria itu, kanya langsung mengalihkan pandangannya ke bukunya lagi.

"Apa aku mengganggumu?". Revan mengambil duduk tepat di samping kanya.

"Menurutmu?".

"Kau berbeda".
Ucapan revan berhasil mengalihkan pandangannya lagi.

"Apa maksudmu?!". Tanya kanya.

"Aku.. menyukaimu".
Dua kata itu mampu membuat kanya ternganga.
Bagaimana bisa lelaki idaman semua wanita menyukai dirinya yang sama sekali berbanding balik dengan wanita yang mengincar dia.

"Entahlah.. tapi perasaan ini...".

"Kau gila revan!".

Kanya muak, ia beranjak dari tempat duduknya lalu melangkah terburu buru.
Tapi sebelum itu, tangn kekar revan menarik lengan mungil kanya hingga tubuh kecilnya tertarik menabrak dada bidang revan yang... errr

Ini salah! Kau bodoh kanya! Runtuknya dalam hati.

Kanya mengadah menatap wajha revan yang nyaris sempurna itu.
Hatinya tiba tiba bergemuruh jantungnya berdetak lima kali lebih cepat dari biasanya.

Tidak! Tidak! Ia tidak mungkin jatuh cinta kan?!
Saat ia sedang berperang bersama hatinya, kanya merasa benda kenyal menempel pada bibir tipisnya.
Rasanya seperti... jelly.
Terasa kenyal manis namun hangat.

Tanpa sadar ia memejamkan mata membiarkan pemilik benda kenyal itu melumat bibirnya secara perlahan ia kemudian membalas setiap pergerakannya, mengikuti dan menikmati lumatan demi lumatan.

Tunggu!
Bibir????

Segera kanya mengumpulkan kesadarannya dengan mendorong tubuh itu hingga mundur beberapa cm.

"Kau membalas ciumanku kanya". Ujar revan tersenyum.

Ciuman? Apa ia tadi berciuman dengan revan?
Ia mengutuk dirinya sendiri.
Bagaimana bisa?
Itu adalah ciuman pertamanya dan jelas kalau lelaki di hadapannya itu mencuri ciuman pertamanya.

"Kanya, aku ingin kau menjadi kekasihku..
Ku mohon..".

Kanya menatap revan yang menatapnya juga dengan lirih.
Pria ini terbuat dari apa sih?
Lihatlah wajahnya
Bagaimana bisa ia menolak dengan wajah seperti itu.

"Revan.. aku..".

"Aku serius kanya". Tegasnya.

"Apa kau perlu hal yang romantis agar kau menerimaku seperti pasangan lain yang sedang menyatakan cintanya?". Lanjut revan.

Kanya menggeleng.
Ia merasa ragu.
Namun hatinya entah mengapa merasa sangat bahagia.





Tbc
Maafin inces kalo ngebosenin :"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 04, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dark LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang