04

397 45 44
                                    

(Still flashback)

Kepala Sun Hee terantuk kursi ketika Hak Yeon datang. Ia pun tampak bingung melihatnya datang sendirian tanpa ayahnya.

"Ayahmu menyuruhku pergi duluan. Katanya, ada yang ketinggalan sehingga beliau kembali," ucap Hak Yeon sebelum Sun Hee sempat bertanya. "Oh, ya. Bagaimana keadaan ibumu?"

"Kata dokter, bayinya belum bisa keluar. Mungkin sebentar lagi." Sun Hee menghela nafas.

Hak Yeon menatapnya lalu mengelus kepalanya pelan. "Kau tampak kelelahan. Mau kuantar pulang?" tawarnya. Namun dibalas gelengan oleh Sun Hee.

"Nanti saja kalau ayahku sudah datang."

Ayahmu tidak akan pernah datang, Sun Hee-ya .... batin Hak Yeon.

Pembicaraan Sun Hee dan Hak Yeon terputus ketika lampu tanda operasi, yang menyala sejak tadi, padam. Seorang dokter yang berpakaian serba hijau pun keluar.

"Apa ada keluarga Nyonya Jung Hee In?" tanya dokter tersebut.

Sun Hee buru-buru menghampiri dokter itu. "Aku anak beliau. Bagimana kabar ibuku?"

Dokter tersebut tersenyum. "Bayinya sudah lahir. Jenis kelaminnya perempuan. Baik bayi maupun ibunya dalam keadaan sehat," jelas beliau.

Sun Hee dan Hak Yeon bernafas lega mendengarnya. Setelah itu, Sun Hee diperbolehkan memasuki ruang rawat inap ibunya, karena ibunya sudah dipindahkan dari ruang UGD.

*

"Ibu tidak apa-apa. Jangan khawatir." Ibu Sun Hee berusaha menenangkan anaknya yang tampak sangat mengkhawatirkannya.

"Ibu kelihatan lemas begini. Bagaimana bisa aku tidak khawatir?" tanya Sun Hee dengan nada pura-pura kesal. "Pokoknya aku mau menunggui ibu." Ia tetap pada pendiriannya.

Sejak tadi, saat Sun Hee memasuki ruang inap ibunya, anak dan ibu itu berdebat soal Sun Hee yang berniat menginap di rumah sakit. Ibu Sun Hee menolaknya karena Sun Hee terlihat sangat kelelahan. Di lain sisi, Sun Hee mengatakan bahwa ia sudah berjanji akan menjaga ibunya.

"Sudah, kau pulang saja dulu. Lagipula, ada barang yang lupa ibu bawa."

"Ibu sengaja, ya?" Sun Hee pura-pura merengut kesal.

Ibu Sun Hee balik merengut dan memukul pelan lengan anak sulungnya. "Ibu kan sudah bilang kalau ibu lupa." Beliau mengulng kalimatnya sendiri. "Hak Yeon-ah, tolong antarkan dia sampai rumah, ya," pinta beliau yang langsung diiyakan oleh Hak Yeon.

Sun Hee meronta saat tangan Hak Yeon menggenggam tangannya dan menariknya keluar. Namun, ia tak bisa berbuat apapun saat sebuah kalimat ancaman keluar dari mulut pemuda itu.

"Kau harus menuruti permintaan ibumu atau aku akan menciummu!"

Sesampainya di depan rumahnya, Hak Yeon meninggalkan Sun Hee sendiri di rumahnya. Sedangkan pemuda itu sendiri mengatakan kalau ia akan membersihkan diri dan bersiap-siap untuk kembali ke rumah sakit.

Gadis itu memilih untuk membersihkan diri terlebih dahulu dan mengisi perutnya yang kosong. Setelah itu, ia nyaris keluar dari rumahnya ketika ia ingat dengan pesan ibunya.

"Ah iya. Ibu bilang kalau beliau lupa membawa pakaian bayi." Sun Hee memukul pelan dahinya dengan telapak tangannya.

Ia pun setengah berlari ke kamar kedua orangtuanya. Namun, bau aneh yang menguar dari dalam sana membuatnya merasa ragu untuk masuk.

Bau apa ini? tanyanya dalam hati.

Dengan segenap keberanian yang berhasil ia kumpulkan, Sun Hee pun memutuskan untuk masuk. Dan pemandangan paling buruk langsung tertangkap oleh matanya.

Snowman [VIXX - FIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang