LTMH - 2

16.4K 1K 9
                                        

Hembusan angin menerpa wajah gadis yang tengah serius membaca buku yang dipegangnya. Kopi dan cemilanpun menjadi teman gadis itu. Matanya tetap fokus membaca kalimat demi kalimat yang ada di buku itu sampai tidak menyadari seseorang sudah ikut duduk disampingnya.

"Ehem"

Deheman itu membuat gadis itu terpaksa mengangkat kepalanya untuk melihat siapa yang menganggunya. Dan saat dia mengetahui siapa, diapun kembali menatap buku yang dipangkuannya tanpa berniat berbicara dengan orang itu.

"Cie yang cuekin gue cie" Alan menoel-noel dagu Melody mencoba menggoda gadis itu. Tapi sayangnya gagal, Melody hanya menampik tangannya lalu melanjutkan acara bacanya itu.

Alan memikirkan cara untuk mengalihkan perhatian itu, setelah dia menemukannya senyum terukir dibibirnya dan tanpa menunggu lagi tangannya terulur kearah gadis itu dan

"Alan geli ih berhenti Lan berhenti" mohon Melody tubuhnya terguncang karena rasa geli yang ia rasakan. Tapi bukannya berhenti, Alan terus melancarkan serangannya hingga air mata keluar dari ujung matanya.

"Maaf Lan Maaf, gue nggak bakal cuekin lo lagi" ujar Melody

Setelah kalimat itu keluar dari mulut Melody, Alan menghentikan gelitikannya dan tersenyum penuh kemenangan.

Melody mengatur nafasnya yang tersengal-sengal akibat cowok menyebalkan itu. Ini terakhir kalinya dia mencuekin Alan.

"Nah gitu dong dari tadi gue kan nggak perlu ngelakuin itu ke lo" Alan tersenyum senang, menarik bangku menghadap Melody dan menjatuhkan tubuhnya disana, membuat Melody lagi-lagi harus bisa mengontrol detak jantungnya.

"Lo mau ngapain sih kesini ngangu aja, balik kerumah lo sana hus hus" usir Melody sok ketus, berbeda dalam hatinya yang sangat senang melihat sosok Alan didepannya ini.

Alan menaikan alis mendengar itu, tapi tiba-tiba sebuah senyuman terbentuk pada bibirnya "alah bilang aja lo seneng gue disini, bilang deh bilang"

Melody yang mendengar itu memperagakan orang muntah seakan eneg mendengar ucapan Alan "idih PD bener, lebih baik gue ngarepin idola gue dateng kesini daripada lo, bosen gue liatnya."

"bosen apa bosen?" Alan menaik teurunkan alisnya menandakan dia sedang menggoda Melody.

"Ih apaan sih. Cepetan deh mau ngapain" Melody menatap Alan tak sabaran, dari tadi ditanya malah nggak dijawab-jawab membuat gadis itu kesel sendiri. Diraihnya kopi yang belum sempat diminum, tiba-tiba

"Jalan yuk"

Byur minuman yang baru hendak dia telan kembali ke permukaan parahnya lagi mengenai tepat pada muka Alan membuat cowok itu mendelik kesal.

"Mel, lo apa-apain si jorok banget jadi cewek" omel Alan sambil mengelap mukanya yang terkena semprotan oleh Melody.

Melody mengelap mulutnya yang basah karena semburan airnya " Lo sih ngapain tiba-tiba ngomong gitu, jadi jangan salahin gue dong" Melody melipat tangannya didepan dada melihat kearah Alan.

"Alah lebay banget lu biasanya juga nggak kenapa-kenapa. Cepetan siap-siap deh, gue tunggu dibawah" Alan mulai beranjak dari sana memanjat dinding dan mulai melompati pohon yang menjadi pembatas diantara rumahnya dan rumah Melody.

Melody yang melihat itu geleng-geleng kepalan jangan-jangan Alan beneran titisan kera batinnya. Lalu beranjak memasuki kamarnya dan mulai bersiap-siap

***

"Loh dek kamu mau kemana?" tanya Bundanya saat melihat anak gadisnya itu berpakaian rapi

"Eh ini bun, diajakin jalan sama Alan" Bunda Melody mengangguk dan tersenyum penuh arti ketika mendengar ucapan dari anaknya.

Melody Alan✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang