Pagi itu ada yang berbeda dari Melody, senyum terus mengembang dikedua sudut bibir gadis itu. Mungkin kalau orang lain mengira gadis itu gila, tapi bagi orang yang mengenal pasti ada yang terjadi pada gadis itu, seperti halnya orang tuanya yang menatap anak gadisnya itu dengan tatapan menyelidik.
Melody yang masih tak merasa diperhatikan kedua orang tuanya masih asik memakan sarapan paginya hingga suara Ayahnya membuat dia mendongakan kepala.
"Dek, kamu kenapa?" tanya Adi –Ayah Melody- yang akhirnya tak tahan juga melihat tingkah putrinya itu.
"Emang aku kenapa yah, perasaan aku biasa aja yah " Melody menoleh kearah ayahnya dengan pandangan heran lalu memperhatikan penampilannya perasaan nggak ada yang aneh deh, apa ada sesuatu gitu dimuka gue.
Adi yang tahu bahwa anaknya bingung hanya tersenyum kecil, lalu memandang istrinya yang juga tersenyum geli melihat tingkah anaknya itu.
"Kamu nggak sadar dek dari tadi senyum mulu. Hayo ada apa?"
"Senyumkan ibadah Yah,masak iya kalau senyum harus ada alasan gitu" jawab Melody santai sambil meraih gelas air minumnya.
"Yakin dek, bukannya gara-gara Alan" kali ini Jasmine –bundanya- yang bicara, melihat anak gadisnya yang menyembunyikan sesuatu terasa sangat lucu bagi dirinya.
Byur minuman yang sudah hampir ditelannya tersembur keluar membuat orang tuannya khawatir dan geli secara bersamaan.
"Uhhuuk Bun.. Uhuk ngomongin apa sih" Melody memukul dadanya pelan mencoba menghilangkan tersedaknya yang tiba-tiba muncul gara-gara ucapan bundanya itu.
Adi dan Jasmine terkekeh melihat reaksi anaknya itu. Diserahkan air putih kearah Melody dan langsung diambil lalu ditegak habis oleh gadis itu.
"Loh emang bunda ngomong apa? kan bunda cuman nanya aja dek. Iya kan yah" Jasmine menoleh kearah suaminya itu mencari dukungan, dan saat suaminya itu mengangguk senyuman puas terukir diwajah bundanya "Tuh kan ayah aja setuju. Atau jangan-jangan emang ada kaitannya sama Alan ya makanya kamu senyum terus" goda bundanya
Melody dapat merasakan pipinya tiba-tiba memanas karena ucapannya itu. Melody benar-benar merutuki pipinya yang sensitif jika sudah menyangkut dengan Alan. Dan lihat gara-gara pipinya memerah, Bunda dan Ayahnya sudah menunjukan wajah yang akan menggoda dia.
"Ih Bunda sama Ayah nyebelin" Melody bangkit dari tempat duduknya dan berlalu keluar rumah yang sebelumnya mencium kedua tangan orang tuanya.
Adit dan jasmine terkekeh geli melihat anaknya itu
"Anak kamu tuh yah, nggak bisa digodain dikit langsung merah" celetuk Jasmine
Adit mengangkat alisnya "Lah sama kayak kamu dulu kan bun, pas aku godain kamu..."
Ucapan Adit terpotong karena mendengar teriakan orang diluar siapa lagi kalau bukan putri kecilnya, membuat dia menghela nafas berat. Mau tak mau Adit bangkit dari bangkunya dan saat hendak mencium kening istrinya terdengar lagi suara putri kecilnya itu.
"Ayah cepetan, Melody ntar telat" teriaknya membuat bundanya tertawa,
"Tuh udah dipanggil, ntar kalau ngambek susah loh yah"
"Iya-iya anak kamu satu itu nggak bisa liat ayahnya seneng" Adit mengecup sayang kening istrinya itu lalu berjalan keluar sebelum suara anak gadisnya kembali terdengar.
****
Melody berjalan melewati lorong sekolahnya dengan santai sambil menyenandungkan lagu yang sedang didengarnya. Saking asik mendengarkan lagu, Melody tak sadar seseorang sejak tadi memanggilnya dan kini sudah berada disampingnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Melody Alan✔
Teen Fictioncerita klise tentang perasaan seorang gadis yang mencintai dalam diam sahabatnya. Melody Alan. Melody mencintai Alan yang terus menerus bersamanya. Mencintai cowok yang sudah menemaninya sejak kecil, mengetahui segala tentang dirinya. Tapi, hanya sa...