Nadhira POV
Aku bersandar di kasur kamarku. Aku hanya duduk sambil menonton tv seorang diri. Aku masih berfikir kenapa Randhy sekhawatir itu kepadaku. Aku juga bingung kenapa dia mau peduli kepadaku. Padahal aku dan dia hampir setiap hari berkelahi. Udara dari luar yang dingin masuk ke kamarku,Aku segera menutup jendela. Aku melihat ada Randhy yang sedang berjalan menuju rumahku sambil membawa rantang. Tuh anak kesambet apa ya?tumben baik.
Cklek...
Randhy membuka pintu kamar dan ia biarkan terbuka. Dia datang membawakan Martabak manis kesukaanku. dari dulu kek dia kayak gini."Nih gue bawain martabak kesukaan lo."ucap randhy seraya memberikan rantang berisi martabak manis.
"Asik.. Makasih ya. Tumben banget baik sama gue." Aku melahap satu martabak berperisa coklat. Ya ampun,ini lezat.
"Makannya sambil napas mba." Ucap Randhy bercanda. Mungkin karna aku belum makan jadi lahap gini.
"Mmhmm... Enak bangett.. Sering-sering ya Ren.. "Ucapku terus melahap martabak manis.
"Lo gak mau? Lu harus cobain ini enak!" Lanjutku.
"Enggak ah,udah kenyang"jawabnya sambil memperhatikanku aneh.
"Yaudah,rezeki anak sholehahh..."ucapku.
"HAHAHA,lo itu makan aja belepotan. Udah gede juga!"ucap Randhy sambil tertawa.
"Hah? Belepotan?dimana?" Ucapku sambil mengelap tepi bibir bagian kanan.
"Nihh.."
DEG..DEG..
Randhy memegang bawah bibirku,mengelap sisa coklat yang menempel disana. Tidak sengaja mata kita bertemu dan seketika hening. Cukup lama kita bertatapan. aku merasa jantungku berkerja lebih cepat dari biasanya. Perutku seperti dipenuhi kupu-kupu. Aku melihat bola mata coklat milik randhy dan aku melihat ada pantulan diriku disana."Ada belek tuh!" Ucap Randhy memecah keheningan. Aku tahu dia hanya bercanda. Tiba-tiba suasana menjadi Awkward.
"Hmm.. Dhir!" Ucap Randhy.
"Apa?"jawabku datar.
"Cantik gak?" Tanya randhy sambil memberikan foto perempuan yang sedang tersenyum dan memakai bando Minnie Mouse.
"Lumayan."ucapku datar.
"Kata lo gue cocok gak sama dia?" Tanya Randhy lagi.
"Cocok. Kayak supir sama majikan." Ucapku asal.
"Sialan lo! Gue serius. Rencananya gue mau deketin dia." Kata Randhy sambil berbaring diatas kasur dan memandangi langit-langit kamar.
"Hah? Lo deketin cewek? HAHAHAHA.. Ternyata temen gue bukan jeruk makan jeruk. Haha"ucapku sambil menertawakannya.
"Lo kira gue homo?! Gue masih normal kali. Gue jomblo bukan karena gak laku ya,tapi gue cari orang yang tepat."
"Halah,bilang aja gak ada yang mau."
"Eh,Dhir!.. Lo mau kan bantuin gue deketin dia?" Ucap Randhy menatapku.
"Untungnya buat gue apa?males ah."Tolakku.
"Ayolah.. Lo kan cewek, jadi tau apa yang cewek suka dan mana yang engga." Randhy langsung bangun dari posisi tiduran menjadi terduduk dan menatapku penuh harap.
"Untungnya buat gue apa?" Ucapku sambil memainkan hand phone ku.
"Gue beliin coklat setiap minggu?" Tawarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Always been you
FanfictionKarena patah hati berulang kali membuatku takut untuk jatuh cinta lagi.