Part 7

15 1 0
                                    

A/N : HAPPY READING!

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

"Grace Devita." Akhirnya namaku dipanggil juga. 

"Ini gaji pertama mu." Kata bosku, Mr. Glenn. 

"Ah, terimakasih banyak, Mr." Ucapku sambil membungkukan badanku. 

"Sama-sama. Apa mulai hari ini juga kau bisa bekerja full time untuk seterusnya? Kami benar-benar kekurangan tenaga, Grace." 

"Sebenarnya saya bisa, Mr. Tapi kenapa tidak mencari pegawai baru saja?" Tanyaku hati-hati. 

"Itu sudah kulakukan. Tapi semua orang yang melamar pekerjaan meminta kerja part time, jadi aku menolaknya. So, apakah kau mau bekerja full time mulai hari ini? Waktunya tidak jauh beda dengan kerja part time, hanya dua kali lebih lama." Jelas Mr. Glenn. 

"Tentu saya bisa, Mr." Ucapku. Aku tersenyum. 

"Syukurlah kalau begitu, terimakasih banyak Grace." 

"Iya sama-sama, Mr. Apa ada yang lain lagi?" 

"Ah tidak, kau boleh kembali bekerja Grace." Aku membungkuk sopan lalu keluar.

"Lama sekali Grace, apa saja yang Mr. Glenn katakana padamu?" Tanya Joe, kepala koki setelah aku menutup pintu ruangan Mr. Glenn. 

"Tidak ada. Hanya memintaku untuk bekerja full time. Kenapa memangnya?" 

Matanya berbinar. Aneh. "Ah benarkah? Aku kira kau dipecat." 

Apa maksudnya? "Eh maksudmu?" 

"Biasanya setelah orang yang bekerja part time sepertimu mendapat gaji pertama, Mr. Glenn akan memberikan keputusan final untuk mereka," Keputusan final? 

"Keputusan final apakah orang itu akan dipecat atau tetap bertahan tapi bekerja full time." 

Joe melanjutkan, "Jadi selamat Grace, kau adalah salah satu yang beruntung." Ia terkekeh. 

"Kau ini berlebihan, Joe. Yasudah kalau begitu aku mau kembali mengantarkan pesanan dulu. Selamat mengantre haha." Aku menepuk bahunya pelan lalu kembali berjalan ke dapur. 

-- 

"Grace kami duluan ya." Ucap Rena dan Joe bebarengan. Mereka adalah satu-satunya pasangan kekasih yang bekerja disini. 

"Ah iya hati-hati ya." Ucapku tersenyum lalu mereka pergi. 

Aku mengeluarkan ponsel dari dalam tasku. Aku menatap layarnya sejenak. Ah ya pria itu. 

-- 

Ponselku bergetar. Aku merogoh saku celana jeansku. Sebuah sms? 

From : Grace x 

Hi, apakah kau sudah makan malam? Jika belum maukah pergi makan bersamaku? Aku tunggu di restoran italia dekat apartemenmu. See ya x 

Tumben sekali gadis ini mengajakku makan malam. Pasti ada apa-apanya. Tapi kebetulan aku juga lapar, jadi kuterima saja tawarannya. 

To : Grace x 

Baiklah. 5 menit lagi aku sampai. 

"Haz, aku pergi dulu ya. Kau jangan kemana-mana." Ucapku pada Harry yang sedang asyik menonton tv. 

"Iya aku akan jaga rumah. Memang mau kemana?" Pandangannya masih tidak lepas dari layar tv. 

"Makan." 

"Eh, kenapa tak mengajakku?" Untuk apa aku mengajakmu? Kau hanya akan merusak acara makan malamku dengan Grace. 

"Aku, aku sudah ada janji dengan seseorang." 

"Pasti si Grace itu kan? Baiklah aku tidak akan ikut, aku tidak mau mengganggu kencan kalian." Anak baik. 

"Haha yasudah aku pergi dulu ya." 

-- 

Aku sudah sampai di sebuah restoran italia yang tidak jauh dari apartemen Niall. Pandanganku menyapu seisi restoran. Ah untung masih ada yang kosong. Aku segera duduk disana. 

Drrt drrt 

From : Nialler Horan x 

Baiklah. 5 menit lagi aku sampai. 

Aku tersenyum sambil memandangi pesan darinya. Rasanya aneh sekali, padahal dari awal bertemu saja sudah tidak pernah akur. Tapi kenapa sekarang justru sedekat ini? Tanpa ku sadari aku kembali tersenyum mengingat semua kejadian yang terjadi belakangan ini. 

"Garce?" 

"Ah iya?" Aku mendongakkan kepalaku untuk melihat siapa yang tadi memanggilku. Niall. 

"Kau melamun?"  

"Um tidak. Ayo duduk." 

"Sudah lama menunggu?" Ia kembali bertanya. 

"Belum. Mau pesan apa? Aku panggilkan pelayannya ya." Tanpa menunggu jawaban darinya aku langsung memanggil pelayan. 

"Selamat malam tuan dan nona. Mau pesan apa?" Ucap pelayan itu ramah. Aku jadi teringat saat aku bekerja, perilaku-ku tidak jauh beda dari pelayan ini. 

"Spaghetti Meatballs dan Lemon Squash saja. Kau mau pesan apa Grace?" Tanya Niall setelah mengucapkan pesanannya pada pelayan tersebut. 

"Samakan saja denganmu." Ucapku. 

"Baiklah. Jadi, Spaghetti Meatballs dan Lemon Squash masing-masing dua porsi." Ucap Niall pada pelayan. 

"Ada yang lain?" Tanya pelayan itu. 

"Tidak ada." Ucap Niall lagi. 

"Baik. Saya permisi dulu." Pamit pelayan tersebut. 

"Ada apa kau mengajakku makan malam? Tumben sekali." 

"Hanya ingin mentraktirmu, hari ini aku mendapat gaji pertamaku Ni." Aku tersenyum. 

"Benarkah? Seharusnya kau mengajakku ketempat lain yang lebih mewah dan lebih mahal Grace." Masih untung kau sudah ku ajak, kenapa selalu protes sih. 

"Uangku tidak hanya untuk mentraktirmu makan, Ni. Berhentilah protes." 

Dia terkekeh, "Aku hanya bercanda Grace." Dia memajukan badannya sedikit untuk mengacak-acak rambutku. 

"Kenapa harus mengacak-acak rambutku juga? Ugh." Aku mengerucutkan bibirku. 

"Mukamu sangat lucu jika sedang cemberut." Apanya yang lucu? 

-- 

Aku berjalan dengan gontai. Grace ternyata belum pulang. Sepertinya aku harus kembali ke apartemennya lagi besok. Aku harus bisa mengajaknya kembali ke New York, dan dia harus mau. 

Ah perutku lapar rupanya. Aku menyapu pandangan ke sekelilingku. Ada restoran italia disebrang sana, memang tidak terlalu besar sih tapi sepertinya enak karena banyak sekali orang yang sedang didalamnya. Aku bisa melihatnya dari kaca jendela restoran yang sangat besar itu. Aku segera menyebrangi jalan dan berjalan mendekat ke restoran tersebut. Aku melihat sepasang kekasih yang sedang tertawa bersama sembari menikmati hidangan yang ada didepan mereka. Aku jadi merindukan Grace. 

Tunggu, Grace? Aku menghentikan langkahku dan kembali memperhatikan mereka. Tapi benarkah itu? Tidak salah lagi itu memang Grace, Grace-ku. Tapi kenapa raut wajahnya selalu bahagia apabila sedang bersama pria blonde yang ada dihadapannya? Apa Grace benar-benar sudah melupakanku dan justru memilih pria blonde itu?

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

A/N : KEEP WATCHING SOML VIDEO AND REFRESH!!!! GO HARD<3

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 04, 2013 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Me, That Guy, and The Three WishesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang