47

1.3K 73 8
                                    

Perihal kamu, katapun tak dapat kurangkai untuk menjelaskan apa yang aku rasakan. Kamu masih terlihat samar-samar dalam pandangku, namun aku dengan angkuhnya bercerita seolah-olah kamu sudah berbalik, sudah menyadari ada aku dibelakangmu.

Mereka bilang, aku diberi harapan palsu olehmu. Tapi kenyataannya tidak seperti itu. Kamu tidak pernah memberiku harapan. Akulah yang diam-diam berharap, menyebut namamu dalam sujudku, berharap Tuhan berbaik hati mengizinkan aku untuk memilikimu.

Aku memang bodoh.
Aku memang dungu. Untuk mengaku bahwa aku mencintaimu dengan segala keras kepalaku. Sedang menatapku saat berpapasan pun kau enggan.

Aku tidak bisa menjadi seperti yang kau inginkan, sayang. Akupun tidak yakin aku akan.

Maka dari itu biarlah. Biar perasaan ini ku lepaskan ke awan, biar hatiku bebas dari beban.
Biar hidupku kembali seperti dulu, sebelum aku bertemu kau.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 07, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

2:36 AMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang