5. Bolos Les

16 0 2
                                    

Angga memberhentikan motornya saat melihat Alisha sedang berdiri sendiri di depan sekolah.

"Hai Al." sapa Angga. Alisha hanya tersenyum membalas sapaan Angga.

"Sendirian aja? Yang lain pada kemana?" tanya Angga karena melihat Alisha yang berdiri sendirian di depan gerbang sekolah.

"Udah pada pulang." jawab Alisha tanpa menatap Angga.

"Terus lo sendiri kenapa belum pulang?" tanya Angga lagi.

"Ini lagi nunggu taksi kok."

"Bareng gue aja yuk?" usul Angga, tetapi Alisha hanya diam dan tidak berniat untuk merespon.

Satu detik. Dua detik. Tiga detik.

"Gimana Al? Mau?" tanya Angga lagi meminta kepastian.

"Makasih, bentar lagi taksi juga lewat. Duluan aja." tolak Alisha secara halus.

"Yaudah, gue tungguin lo sampe dapet taksi ya."

Lima belas menit sudah terlewat tapi satupun taksi tidak ada yang lewat.

"Al, udah lima belas menit loh ini dan ngga ada yang lewat. Udah yuk gue anterin aja."

Jika Alisha belum ada janji dengan Citra dia akan menunggu taksi hingga lewat. Atau mencari pangkalan ojek terdekat.

"Temenin cari taksi aja deh." ucap Alisha akhirnya yang sudah putus asa. Dengan begitu Angga langsung memberikan helm yang dulu sering Alisha gunakan. Angga masih menyimpan dan selalu membawanya.

Mereka keliling sekitar sekolah, tapi tidak ada satupun taksi. Sampai akhirnya Alisha melihat satu taksi yang membangun semangatnya.

"Angga! Itu ada taksi, Ngga! Berenti!" perintah Alisha tetapi Angga tetap melajukan motornya.

"Angga, ih! Ngga lucu. Kita udah nyari daritadi." omel Alisha karena Angga tidak kunjung memberhentikan motornya. Alisha tahu jika Angga pura-pura tidak mendengar.

"Al, kayaknya ngga ada taksi. Gue anterin lo aja ya? Mau kemana sih?" tanya Angga bertubi-tubi dan terdengar memaksa.

Alisha sudah malas bernegosiasi dengan Angga yang sudah memaksa seperti ini. Bukan keinginannya yang dituruti, tetapi hanya buang tenaga dan waktu. Akhirnya, Alisha menyebutkan tempat dimana ia akan bertemu dengan Citra. Tidak rugi juga diantar oleh Angga, Alisha tidak perlu mengeluarkan ongkos.

"Makasih, Ngga." ucap Alisha sambil menyerahkan helm saat mereka sudah sampai di tempat tujuan.

"Gue tungguin ya?" tanya Angga, Alisha dengan cepat menggeleng.

"Ngga usah ih! Nanti gue dijemput." tolak Alisha, berbohong.

"Udahlah Al. Sekali-kali bikin mantan seneng gitu. Pokoknya gue tungguin!"

"Bodo amat lah. Terserah lo. Kalo gue ngga muncul ya jangan salahin gue." Alisha memutar bola matanya malas, lalu meninggalkan Angga.

Alisha masuk ke kafe itu, mencari-cari keberadaan Citra. Saat mendapati Citra sudah duduk manis, Alisha langsung menghampiri cewek tersebut.

"Hai, kak. Udah lama banget ya nunggunya? Maaf ya kak, tadi ngga ada taksi sama sekali. Untung aja ada Angga, jadi dia nganterin aku kesini." jelas Alisha kepada Citra yang mendengarkan.

"Hai! Ngga kok. Aku juga baru banget sampe. Ciye masih sama Angga ya?" ledek Citra yang sekarang menyolek dagu Alisha.

"Ih! Ngga kak. Dia aja tuh yang maksa. Terus kebetulan juga sih aku emang lagi butuh tumpangan. Yaudah deh sekalian." Citra mengangguk.

Fall for HimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang