6. Lupa

24 0 0
                                    

Maaf ya buat judul part yang ngga nyambung dan maaf kalo banyak typo. Semoga suka!
*

*

*
Hari itu di sekolah berjalan seperti hari-hari biasanya. Hingga bel pulang sekolah yang selalu ditunggu berbunyi.

"Al, jadi?" tanya Zefano kepada Alisha. Alisha mencoba mengingat janjinya dengan Zefano.

"Oh iya! Yuk!" respon Alisha sambil mengangguk saat mengingat bahwa hari ini ia akan menumpang dengan Zefano.

"Pak Yadi ngga jemput emangnya?" tanya Zefano saat matanya menangkap sosok yang mirip dengan supir Alisha. Sedangkan Alisha langsung melihat ke sekitarnya.

"Udah dijemput! Ya ampun lupa bilang. Lo sih ngga ingetin gue daritadi!" omel Alisha pada Zefano sedangkan yang bersangkutan hanya tertawa karena sifat Alisha yang gampang lupa.

"Yaudah, ntar gue ke rumah lo aja."

Alisha pun mengacungkan jempolnya dan menghampiri Pak Yadi, lalu berteriak, "Ajak Liana sama Gian juga sekalian."

Mendengar perintah Alisha, Zefano kembali masuk ke area sekolah, menuju ruang guru untuk menyusul Liana dan Gian yang sedang mengumpulkan tugas. Tapi, tanpa disangka-sangka, Zefano justru berpas-pasan dengan Angga. Zefano melihat Angga dengan tatapan permusuhan. Pasalnya, Zefano kemarin melihat Angga memaksa Alisha. Maka itu, Zefano ingin mempertanyakan hal tersebut ke Alisha nanti.

"Kenapa lo liatin gue? Ngga suka?" tanya Angga dengan menantang.

"Gue ngga suka lo maksa-maksa Alisha!" jawab Zefano to the point.

"Ngga suka? Siapa lo? Lo cuma temen dia doang bro. Ngga usah berlebihan." Zefano terdiam. Perkataan Angga agak menusuk. Tapi, Zefano tidak mau kalah. Sebelum meninggalkan Angga, Zefano membalas perkataan Angga, "Justru itu! Karena gue sahabat Alisha, gue pengen jagain dia dari cowok laknat macem lo!"

Zefano melanjutkan langkahnya ke ruang guru. Hingga ia berpas-pasan dengan dua orang yang dicarinya.

"Woi, Zef, mau kemana?" tanya Gian.

"Iya, gue pikir lo udah balik sama Alisha." ucap Liana yang sepertinya mencari keberadaan Alisha.

"Nah, itu dia. Alisha lupa bilang. Jadi nanti gue mau keluar sama Alisha. Kalian mau ikut ngga?"

"Yah, gue mau nonton sama Liana nih! Udah beli tiketnya, Zef." respon Gian sambil menunjukkan tiket bioskop mereka.

"Yaudah, bro. Santai. Nanti gue sampein ke Alisha."

"Ahhh mau main." ucap Liana manja.

***

Zefano yang sudah sampai di depan rumah Alisha langsung turun dari mobilnya. Zefano mengetuk pintu rumah Alisha dan ternyata dibukakan oleh Yuni.

"Halo, tante!" sapa Zefano sambil tersenyum lebar.

"Halo, Zefano. Eh Gisella ikut? Liana sama Gian-nya kemana?" sapa Yuni sambil mengelus kedua pipi Gisella Benedita, keponakan Gian yang berumur dua tahun setengah.

"Iya tante, tadi pas aku mau kesini ngga sengaja ketemu Liana, Gian, Icel. Eh Icel nangis minta ikut sama aku. Liana Gian lagi nonton, tan." jelas Zefano sambil tertawa-tawa.

"Icel ngerti aja ya kalo om nya mau pacaran, makanya minta ikut Om Ano." ucap Yuni bercanda sambil mengambil alih Gisella dari tangan Zefano. Yuni mengizinkan Zefano untuk memanggil Alisha yang berada di kamar.

"Al, gue udah sampe. Cepetan dandannya." Zefano teriak dari balik pintu kamar Alisha sambil mengetuknya beberapa kali. Bisa saja Zefano langsung masuk ke kamar Alisha, tapi ia takut jika Alisha sedang mengganti pakaiannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 06, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Fall for HimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang