PART 2
Kamu liat dong rumah ini! Barang-barang belum ditata! Seharusnya kamu bantu aku beresin rumah. Jangan taunya hanya buat rumah ini berantakan.
Dan aku ingatkan, jangan nonton bola di TV kita. Kamu pasti tau kalau di kamar kamu ada TV.
Jadi, kalau kamu nonton di kamar, ruang keluarga gak seperti ini. Ini peringatan pertama!"
Lagi, mengoceh. Serapan roti + ocehan Prilly lumayanlah kenyang juga.
"Kamu berisik. Kalau kamu mau aku bisa panggil pembantu"
Mulut Prilly yang baru saja ingin melanjutkan ocehannya terhenti ketika Ali sudah bicara terlebih dahulu.
"Mama marah ada pembantu"
Geram Prilly sambil mencucukkan pisau ke rotinya.
"Emang kamu tega buat jadwal piket itu sama suami kamu sendiri? Pulang dari kantor bukannya mandi malah di suruh piket. Kamu mau durhaka sama aku?"
Prilly menggeleng pelan."Tapi aku juga capek Li, kamu harus adil dong. Aku itu juga harus urus cafe aku dan kamu urus kantor kamu. Sama-sama capekkan?"
"Aku juga capek"
"Ali!"
"Apasih? Berisik tau!"
"Terus aku harus beresin ini semua sendiri? Kamu gak adil"
"Terus aku harus apa?"
"Bantuin aku Li! Masa' harus aku sendiri yang beresin"
"Iya, Aku bantu"
"Serius?"
Mata Prilly berbinar binar saat mendengar itu. Ali gak seburuk itu juga. Ternyata dia masih peduli sama Prilly. Prilly menggeleng pelan.
Bantu doa aja sih"
Prilly tarik pemikiran tadi.
-
Suhu dingin ruangan seorang ceo ini tidak bisa menetralkan pikirannya. Di tangannya dia memegang dekorasi ruangan yang kecil dan bisa dimainkan. Dekorasi itu berbentuk 2 orang yang berpegangan erat di sebuah ayunan.
Memainkan dekorasi itu seakan menenangkan dirinya. Masalah 1 minggu lalu yang masih menjadi beban pikirannya.
Pernikahan dia... hambar.
Orang yang menjadi istrinya bukanlah orang yang dia inginkan. Karena jujur di ingatannya masih segar Prilly membuatnya masuk rumah sakit karena Prilly tidak sengaja mencegal kakinya, dia terbanting dan kepala Ali berdarah terkena Batu. Dan dia harus di rawat 2 minggu.
Entah kenapa, itu masih menjadi dendamnya.
Kenapa calon istrinya yang di maksud papanya adalah Prilly?
Padahal dia sengaja tidak ingin melihat calonnya kerena ingin mengenalnya setelah menikah.Tapi, pemikiran itu membuatnya penyesal.
Belum lagi sifat wanita itu yang bertolak belakang dengan Ali.
Aneh...
Di satu sisi, Ali menyesal menikah dengannya tapi di sisi lain dia seperti menerima dengan mudah.
Ketika mereka besoknya menikah, mereka bertengkar.
BRAKK!
Pintu kaca itu terbuka dengan keras menampakkan seorang wanita.
"Alii! Mama menyuruhku memberi kamu makan siang! MENYEBALKAN!"
Teriaknya sambil meletakkan sebuah plastik yang bergambar lambang restoran ternama."Kamu itu, bisa gak sih suara volumenya di kecilin"
Lihat saja tingkah lakunya.Dengar saja suaranya.
Ahhh, Ali benar-benar ingin melenyapkan!
Bagaiman cara mencintai wanita menyebalkan seperti Prilly?
Itu sangat SULIT
To be continued.
Comment ya guyss 😉😉
Kasih respon 😃😃
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Wedding Story 1
Romance"Our Wedding Story " PART 1 Harum masakan yang tidak terlalu mewah ini menyengat ke hidung seorang Pria yang duduk di meja makan sambil menunggu istrinya memasak. Tak ada ekspresi yang dia tunjukkan. Seharusnya dia harus menunjukkan wajah bahagianya...