Chat

661 49 1
                                    

Selepas mengamuk dan menangis kemarin kondisi Sehun menurun. Sehun mengalami panas, meriang.

Suho teman sekamarnya merasa cemas. Ia dan para member yang lain membantu merawat Sehun si maknae EXO.

"Sehunna, minumlah obat ini dan hyung mohon jangan pikirkan apapun ne.. beruntung saat ini kosong, hanya ada siaran radio, itu pun tidak semua member hanya ChanBaek dan aku saja." Kata Suho sambil menyerahkan obat pada sang maknae.

Sehun sebenarnya tak ingin minum obat, tapi jika ia tak minum obat sama saja merepotkan para hyungnya yang ektra menjaganya dan Sehun benci diperlakukan seperti anak kecil.

Dret-Dret-Dret.....

Ponsel Suho bergetar. Ia melihat ke layar ponselnya tertera nama Luhan dilayar, ia tak mungkin mengangkat panggilan tsb selagi Sehun didepannya tengah minum obat.

"Sudah Hyung." Kata Sehun memberikan gelas kosong padanya.

"Oke, kau istirahatlah lagi. Jangan memikirkan apapun Sehunna, cepatlah sembuh." Ucap Suho sambil mengelus surai hitam sang maknae."

"Hms.. terimakasih Hyung, tapi sebenarnya Hyung, aku merindukan Luhannie Hyung, aku rindu ia mengelus daguku lagi, aku rindu pelukannya Hyung, aku-aku rin-rindu Luhannie-ku, hiks!" Tanpa sadar Sehun menangis lagi.

Melihat kondisi Sehun yang sangat rapuh ini Suho memeluk adiknya itu.

"Sabar Hun... aku yakin kalian bisa bertemu lagi." Hibur Suho.

Sehun muak berada di sini. Rasanya ia ingin kabur, diam-diam terbang menuju Beijing, bertemu dengan Luhan kemudian kawin lari meninggalkan Korea dan China, menetap di Eropa atau Amerika. Benua yang telah melegalkan kaum seperti mereka.

Adakah keadilan baginya dinegaranya sendiri? Bahkan masih banyak yang menghujat mereka, menganggap mereka orang terkutuk, pembawa sial.

Sehun butuh keadilan, mereka butuh keadilan. Apakah keadilan hanya diperuntukan bagi kaum yang lurus? Apa salah mereka? Cinta yang mereka rasakan sama seperti orang pada umumnya. Sama-sama merasakan jantung berdetak kencang, perasaan bahagia menyelimuti tubuhnya, rasanya seakan terbang, ingin setiap hari melihat orang yang dicinta setiap hari. Selalu tersenyum jika berada didekat pujaan hati.

Namun... semuanya harus di hancurkan bahkan dihujat oleh banyak orang kala cinta itu bukan pada tempatnya. Hanya karena gender semuanya hancur. Ya, dirinya menyukai sesamanya.

Bagai palu godam yang menghancurkan hatinya kala rintangan, hambatan, caci maki, mereka terima. Bahkan dari pihak keluarga Luhan pun turut menolak mereka, sempat terjadi penolakan pula dikubu keluarganya. Bahkan sang Appa marah besar padanya, sang eomma menangis. Mereka tidak menyangka apa yang dibicarakan oleh para fans ternyata benar, hubungan keduanya lebih dari sekedar teman ataupun saudara.

Sang hyungpun sempat terkejut, tapi hyungnya sangat dewasa. Sang hyungpun mau menerima hubungan mereka. Mungkin pengaruh sekolah di luar negri sehingga pikiran hyungnya menjadi terbuka. Bahkan hyungnya kini adalah hunhan shipper.

Lamunan Sehun buyar kala satu notif pesan terdengar.

Ting.

Sehun mengambil ponselnya, ia melihat ke layar, pesan dari Luhan.

Sehunna, aku dengar kau sakit sayang, bagaimana keadaanmu? Oh Tuhan, kau tahu aku sangat cemas. Bahkan aku ingin terbang ke Korea untuk merawatmu.

Sehun tersenyum melihat pesan dari kekasihnya itu. Dengan cepat ia membalas pesan tsb.

Tenanglah Dear, aku baik-baik saja. Hyungdeul merawatku dengan baik.

Tak lama balasan dari Luhan masuk.

Harus itu jika tidak, dengan gila aku akan terbang ke Korea untuk menemuimu, bila perlu aku terbang menggunakan jet pribadi, persetan dengan baba.

Sehun tersenyum membaca pesan dari Luhan. Kekasihnya ini jika panik sangat lucu. Senyum Sehun mengembang hanya karna membayangkan wajah Luhan yang panik.

Jangan begitu baby, bagaimanapun beliau, dia adalah babamu. Darahnya mengalir dinadimu.


Kali ini Luhan yang terhenyak, disaat kekasihnya sakit pun, Sehun bisa berpikir dewasa. Sehunnya telah banyak berubah. 3 tahun, 3 tahun Luhan tak bertemu dengan Sehun membuat pria itu banyak berubah. Sehun makin dewasa bahkan melebihinya sekarang.

Luhan merasa Sehun telah melampauinya. Sebagai hyung dan kekasih dirinya bangga atas apa yang Sehun raih selama ini.

Iya kau benar sekali Sehunnieku... aku merindukanmu Sehunnie.. sudah lama sekali aku tidak mengelus dagu lancipmu.

Tak lama satu pesan balasan dari Luhan masuk. Sehun kembali tersenyum, iya, dia sangat merindukan sentuhan halus tangan Luhan.

Iya, aku juga merindukan sentuhanmu Lu, bahkan dagu lancipku ini adalah properti berhargaku yang hanya bisa disentuh olehmu seorang selain juniorku. Bahkan hyungdeul pun tak kuizinkan menyentuhku. Terkadang Baekhyun hyung penasaran ingin menyentuhnya, tapi segara kutepis tangannya. Jika nekat, aku panggilkan Chanyeol Hyung agar merantai kekasihnya yang hiper itu.

Luhan tertawa membaca pesan dari Sehun. Ucapan polos terkesan frontal kekasihnya itu membuat Luhan tertawa. Inilah yang Luhan sukai dari Sehun. Walaupun Sehun tampak dingin, bahkan terkesan kaku tapi dia pribadi yang hangat. Bahkan sikapnya sangat polos, lucu menggelikan. Namun juga bisa berubah evil, sangat jail dan membuatnya panas dingin jika melihat pesona kekasihnya itu.

Hahahahaha... ikat saja si cabe Baekhyun dipohon cabe. Hahaha...

Tak terasa chatingan mereka terbilang lama, Luhan yang masih harus melanjutkan pekerjaannya harus menghentikan chat mereka. Jujur, mereka berdua sangat bahagia, seperti waktu tak pernah habis rasanya.

Sudah dulu Sehunna... nanti aku akan menghubungimu lagi. Aku masih ada pekerjaan, oke cepat sembuh sayangku. Muah! Saranghae.

Sehun membaca pesan terakhir dari Luhan tersenyum dan ia merasa tidak sakit lagi. Ia merasa telah sembuh. Mungkin ia sakit karna masalahnya dengan Irene kekasih pura-puranya, ditambah SM membatasi dirinya beraktifitas di China.

Ia ingin menghentikan drama ini, ia sudah muak memainkan drama tak berguna ini.

Hn.. saranghae Xiao Lu.

.

.

.

.

.

TBC.




End Journey HUNHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang