Berita Buruk.

865 50 11
                                    

Prang!

Gelas yang dipegang Sehun pecah, jatuh ke lantai.

"Ya ampun Sehun! Mengapa kau memecahkan gelas itu eoh....!?" Kesal Kyungsoo pada sang magnae EXO -Oh Sehun.

"Maaf hyung, aku tidak sengaja menjatuhkannya. Bahkan aku tidak tahu jika aku mengambil gelas kesukaanmu yang pernah Luhan hyung berikan kepadamu." Sesal Sehun karena tak sengaja memecahkan mug bergambar pororo pemberian dari Luhan kala ulangtahun Kyungsoo dulu.

Entah mengapa Sehun tanpa sadar mengambil gelas tersebut lalu menuangkan air dingin kedalam gelas, dan tiba-tiba saja perasaan tidak enak merayap kedalam hatinya serta tangan yang tiba-tiba gemetaran, mengakibatkan gelas ditangannya lepas.
Sehun memunguti pecahan gelas mug yang berserakam dilantai.

"AU!"

Rintih Sehun karena pecahan beling itu mengenai tangannya. Kyungsoo.segera mengambil alih pekerjaan Sehun membereskan pecahan beling di lantai.

"Biar aku saja yang membereskannya, lekas kau obati lukamu itu." Perintah Kyungsoo pada Sehun. Sehun pun mengerti, ia lalu pergi meninggalkan Kyungsoo yang menggantikannya membereskan pecahan mug.

Sehun berjalan melewati para hyung-nya yang tengah menonton Tv kabel di ruang tengah.

Ada ChanBaek yang tampak berebut sesuatu, Kai yang asik memainkan ponselnya seperti ia tengah asik memainkan game online, Chen dan Xiumin tengah asik menonton Tv sambil makan cemilan. Tapi ia tidak melihat Suho hyung dan Lay hyung. Sehun ingat jika dua pasangan itu sedang menghadiri acara siaran radio yang dibawakan oleh Ryewook Hyung, sunbae -nya di SM.

"Sehunna, kenapa dengan tanganmu?" Tanya Chen yang tanpa sengaja melihat darah keluar dari salah satu jari sang magnae EXO.

"Ah ini, tidak apa-apa hyung. Aku yang ceroboh tidak hati-hati." Balas Sehun.

Semua orang yang ada di ruang Tv fokus kearah Sehun. Sehun memalas dengan cengiran, ia tidak ingin semua hyungnya merasa cemas hanya karena luka kecil seperti ini.

"Duduklah disini. Aku yang akan mengobatikan lukamu." Perintah Chen yang sedari tadi fokus ke layar Tv, yang tengah menayangkan acara reality Show.

Chen berdiri mengambil kotak obat milik Suho hyung yang disimpan didalam kabinet. Tak lama ia pun kembali dengan kotak obat ditangannya.

"Aigoo... Sehunna... kau harus lebih berhati-hati." Kali ini Baekhyun yang berkata. Kedua couple itu tidak merebutkan sesuatu lagi, mereka fokus melihat Chen mengobati luka di jari Sehun. Chen dengan telaten mengobati luka Sehun. Chen salah satu eomma di grub EXO selain Kyongsoo dan Lay.

*******

Tengah malam, atau lebih tepatnya dini hari. Perasaan Sehun makin lama semakin tidak menentu. Ada kekuatiran didalam hatinya.

Sehun pun membuka akun SNS nya, melihat notif tentang Luhan. Sedari tadi pikiran dan benaknya diliputi oleh pria pemilik mata rusa itu.

Ternyata benar, perasaan-nya yang selama ini tidak menentu, katakanlah cemas, terjawab. Ada satu pesan masuk sejak dari kemarin.

Memang, ia sengaja tidak membuka akun waibo-nya karena ia ingin menghindar. Menghindari pria pemilik mata rusa yang jika melihat sorot mata rusa itu, ia akan hanyut. Runtuh sudah pertahannya.

Mungkin seperti sekarang ini.

Matanya membola, nafasnya tercekat, dan dunia seakan hancur berkeping-keping. Satu pesan masuk yang bisa dikatakan pesan duka.

Sebuah pesan Video yang membuatnya berderai airmata.

*****

"Sehunna... ini mama Luhan. Maafkan mama yang tidak bisa membela kalian, karena posisi mama yang lemah. Sehunna.. mama mohon padamu, kembalilah pada Luhan, jangan tinggalkan Luhan. Kau bisa melihatnya kan, dibelakang mama, Luhan terbaring tak berdaya. Dia sakit, bahkan ia tidak mau makan, dan minum. Hanya selang infus penopangnya saat ini. Mama diam-diam mengirimkan ini kepadamu. Mama merasa gagal menjadi mama karena tak bisa melindungi putraku. Sehunna... tolong kau kemari nak.. bujuk Luhan untuk kembali menjadi Luhan seperti dulu. Mama mohon.. mama tidak sanggup melihat Luhan seperti ini. Bahkan jika Luhan melihat babanya, ia seperti orang gila. Meronta-ronta tidak jelas. Kami pun terpaksa membiusnya agar Luhan tenang. Bahkan paling parah, ia berusaha untuk bunuhdiri. Beruntung Tuhan masih menyayanginya sehingga aksi gila Luhan bisa dicegah. Tolong Luhan Sehunna... mama mohon, hanya kau yang bisa menyelamatkan Luhan, hiks hiks!"

*****

Setelah itu kiriman video dari mama Luhan selesai. Sehun merasa terpukul dan shock melihat kondisi Luhan yang sangat mengkuatirkan.

Ia sangat menyayangi Luhan. Sehun menyerah bukan karena tidak ingin berjuang. Ia tidak ingin Luhan terus disudutkan dan diancam oleh baba-nya. Sehun ingin melindungi Luhan namun apa daya tangan tak sampai. Ia sadar siapa dirinya? Ia hanya lah orang biasa yang tak memiliki jabatan penting. Dua negara, dua paham politik yang berbeda, dan budaya yang berbeda namun cinta merekalah yang sama, harus terpisahkan oleh satu. Gender. Gender mereka sama, sama-sama memiliki pisang. Bukan melon dan pisang, Melainkan sama-sama memiliki pisang. Miris.

Hati Sehun menjerit, menerima takdir kehidupannya yang pilu.

Mengapa harus cinta ini tumbuh, jika akhirnya mereka dipisahkan.

Mengapa,

Mengapa,

Dan mengapa... muncul dibenaknya.

Mengapa hidupnya seperti ini jika pada akhirnya, ending-nya tidak bahagia.

.

Untuk saat ini, ia kesampingkan egonya. Ia kesampingkan pikiran yang berkecambuk didalam otaknya. Yang ia pikirkan saat ini iyalah. Malam ini ia harus ke Beijing-China secara diam-diam.

Persetan jika ia kabur, tak bertanggungjawab. Ia siap menerima konsekuensinya. Yang ia pikirkan hanyalah Luhan. Keselamatan pria yang saat ini masih ia cintai.

"Tunggu aku Lu, mataharimu akan segera datang."

.

.

.

.

TBC

Maaf bangat jika menunggu lama. Dikarenakan aku keasikan nulis cerita yang lainnya. Sampai ini ff terbengkalai. Hehehe....

Maaf jika pendek, dan banyak sekali typo dan juga aigoo.... pemilihan kata atau kalimat yang kurang pas. Saya mohon maaf. Akhir kata, bye, pyong! ^^

End Journey HUNHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang