Chapter 1

4K 270 7
                                    

"Sayang, jagalah dirimu baik-baik... Aku dan ibumu selalu menyayangimu"

"Tidak !!! Jangan pergiii, aku mohon! Kembalilah..."

"Tidakkkk!!!"
Aku terbangun dari mimpi burukku, entah apa yang terjadi. akhir-akhir ini aku sering bermimpi aneh, seorang pria dengan penampilan yang aneh, dan seorang gadis kecil yang terlihat sangat ketakutan. Dan aku selalu berakhir terbangun, berkeringat, dengan wajah pucat serta nafas yang memburu.

Aku turun dan pergi kedapur, mengambil air putih dari lemari pendingin, aku duduk di meja makan dan meminumnya, setelah itu aku melihat jam, ini masih tengah malam... Aku teringat kalung yang diberikan bibi earth kepadaku, aku langsung naik ke kamar dan membuka laci mejaku, disana terdapat kotak berwarna emas, dengan ukiran indah dipinggirannya dan simbol yang... unik ditengahnya . Aku membukanya dan terdapat sebuah kalung permata berwarna bening dengan bias keemasan di dalam permata itu. Aku mencobanya dan melihat kearah cermin, dan ini terlihat cocok di leherku.
Bibi Earth memberikannya padaku satu Minggu yang lalu, tepat saat aku berusia 17 tahun. Bibi Earth mengatakan bahwa itu pemberian orangtuaku yang terakhir sebelum mereka pergi. Aku sangat menyukai kalung itu, karna membuatku merasa dekat dengan orangtuaku. Aku langsung menuju ranjang dan tidur dengan mengenakan kalung itu.

~

Setelah bersiap pergi ke sekolah aku turun dan melihat bibi Earth sedang menyiapkan makanan di meja makan.

"Pagi Azura, bagaimana tidurmu?"
Sapa bibi Earth

"Pagi juga bibi, tidurku... Nyenyak"
Aku berbohong dan tidak ingin bibi tau tentang mimpi-mimpi yang ku alami atau dia akan sedih.

"Baiklah, sekarang makanlah dulu Azura..." kata bibi sambil mengisi piringku dengan lauk.

"Bibi, menurutmu bagaimana kalung ini? Maksudku, apakah cocok denganku?" Aku menunjukan kalung kristal itu.

"Wow, itu sangat cocok sekali denganmu sayang" kata bibi sambil tersenyum.

" Emm, terimakasih bibi. Bibi apa aku boleh bertanya?"

"Hmm, kau pasti mau bertanya tentang orangtuamu kan Azura?" Bibi Earth tersenyum. Aku hanya menatapnya tak percaya, ia tahu apa yang akan aku tanyakan?

"Sayang, percayalah padaku. Pada saatnya kau akan tau yang sebenarnya. Jadi bersabarlah..." Aku tersenyum dengan perkataan bibi Earth itu,

"Baiklah bibi, aku sangat percaya pada bibi" aku tersenyum dengan tulus dan melihat kearah jam tanganku "bibi Earth, ini sudah jam setengah tujuh, aku harus segera berangkat ke sekolah. jika tidak, aku bisa terlambat nantinya".

"Baiklah, hati-hati dijalan Azura"

~
Sampai disekolah, aku melihat banyak siswa yang baru datang dan berlalu lalang di lorong sekolah yang menghubungkan ruangan-ruangan di sekolah ini. Aku setengah berlari saat menaiki tangga agar bisa cepat sampai dikelas.

"Ahhh...!!!" Pekikku. tidak sengaja kakiku terpeleset ditangga, buku yang ku bawa terlempar keatas karena aku yang kehilangan keseimbangan, tapi... Ada seseorang yang menangkapku didalam dekapannya. Aku merasakan lengan kanannya menangkapku dan yang satunya menangkap bukuku yang terlempar. ia melakukanya dengan pandangan yang mengarah padaku, dan mengunci pandanganku tepat ke matanya yang indah berwarna hijau. Aku merasa wajahku memanas sekarang.

"Astaga.." aku segera sadar dan kembali berdiri. Jantungku berdetak dengan cepat. Aku tersenyum manis.

"Saat berjalan, jangan hanya gunakan kakimu, pakai juga matamu" katanya dengan nada dingin dan tanpa ekspresi apapun. Senyumku langsung luntur, aku malah merasa kesal. Pagi-pagi seperti ini sudah ada yang merusak hariku.

Magic Of AzuraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang