Sehun mengeluarkan ponselnya dari dalam saku setelah turun dari bus. Dilihatnya jam yang tertera di layarnya. Lima belas menit lagi menuju pukul 5.
Ia mengambil napas dalam-dalam lalu menatap lurus ke arah jalan di depannya. Tinggal beberapa blok lagi dan ia akan melihat perempatan dengan coffee shop di dekatnya. Setelah menghembuskan napas panjang, ia akhirnya melangkah kakinya. Ia tidak pernah segugup ini sebelumnya.
Matanya ia sempatkan melirik etalase toko yang dilewatinya, melihat samar pantulan dirinya di kaca. Ia telah menghabiskan banyak waktu untuk memilih pakaian dan menata rambutnya tadi di rumah. Akhirnya ia memilih untuk mengenakan sebuah jaket berwarna fanta dan kaos putih di dalamnya, serta rip jeans hitam, sedangkan rambut hitamnya ia buat naik, memperlihatkan keningnya. Namun tetap saja, ia masih merasa kurang.
Sehun adalah murid yang lumayan terkenal di sekolah. Ia tinggi, tampan dan cool, belum lagi ia bergabung dengan tim basket sekolah, membuat popularitasnya semakin melejit. Walaupun begitu, terkadang ia juga mengalami krisis kepercayaan diri, terutama jika menyangkut soal perempuan. Lingkungan Sehun yang notabene semuanya laki-laki, membuatnya selalu merasa canggung jika berhadapan dengan perempuan.
Ia tidak pernah berencana untuk berpacaran sebelumnya. Banyak gadis menyukainya, bahkan mendekatinya lewat chat, namun semuanya berakhir dengan Sehun mengabaikannya. Tapi tidak dengan Yoon Eun-gi. Sehun menemukan keasyikan tersendiri setelah membuat gadis itu penasaran akan siapa sebenarnya dirinya.
Jujur saja, ia tertarik dengan Eun-gi. Dan ia benar-benar berpikir tentang kata-kata Kai dan Chanyeol soal pengungkapan identitas itu. Belum lagi soal Suga aka Yoongi yang juga mengincar Eun-gi. Bagaimanapun, ia harus melakukan ini jika ia ingin Eun-gi menaruh perhatian lebih padanya. Setidaknya gadis itu harus tahu siapa dirinya sebelum berpikir untuk menyukainya.
Jantung Sehun terpompa lebih cepat setibanya ia di depan coffee shop. Matanya menyapu ke dalam cafe itu lewat jendela kacanya. Eun-gi belum datang. Ia menarik napas dalam-dalam lagi. Kini ia akan melangkah masuk ke dalam cafe.
Namun langkahnya terhenti begitu melihat seorang laki-laki jangkung yang juga akan masuk. Ia mengerutkan dahinya, menatap laki-laki itu dengan bingung bercampur terkejut.
"Chanyeol?"
"Sehun?" laki-laki jangkung itu juga tampak terkejut. "Oh, tidak, jangan bilang kamu mau ke cafe ini juga?" tanyanya.
Sehun mengangguk. "Kamu juga?"
Chanyeol mendecakkan lidah. "Sehun, please, cari tempat lain," katanya.
Dahi Sehun sontak tertekuk. "Hah? Kenapa?"
"Aku ada date sama Sooyeon di sini sekarang," jawab Chanyeol.
Sehun membulatkan matanya. "Tapi aku juga ada date sama Eun-gi!"
Seringai terulas di bibir Chanyeol. "Cie, akhirnya ketemuan juga," ledeknya.
Sehun tidak menjawab, hanya mengusap-usap tengkuknya dengan wajah yang mulai memerah.
"Tapi tetep aja," kata Chanyeol, kembali serius. "Ini juga date pertamaku sama Sooyeon. Aku ga mau ada orang yang lihat, nanti aku jadi awkward, gabisa leluasa sama dia,"
Sehun memutar bola matanya. "Memangnya kamu mau ngapain sama Sooyeon? Lebay banget gaboleh ada yang lihat,"
"Udah, deh, Hun, kamu sekarang pergi, Sooyeon mau ke sini,"
"Eun-gi juga mau ke sini! Egois banget sih!"
Chanyeol mengacak-acak rambutnya frustasi, namun kemudian kembali merapikannya setelah menyadari bahwa ia akan bertemu dengan Sooyeon.
"Umm, gini aja deh," katanya setelah berpikir sejenak. "Gimana kalo kita suit aja, yang menang tetep di sini, yang kalah cari tempat lain. Gimana?"
Sehun mendengus. Itu memang terdengar kekanak-kanakan, namun ia tidak punya pilihan lain karena Chanyeol tidak akan mengalah soal ini. Akhirnya ia mengangguk.
"Kawi bawi bo!"
"Kawi bawi bo!"
"Kawi bawi bo!"
"Fuck!"
Chanyeol melangkah dan membuka pintu cafe, sebelum masuk, ia melambaikan tangannya ke arah Sehun. "Bye, Sehun-ah, have fun ya sama Eun-gi" katanya sambil tersenyum penuh kemenangan.
Sehun memicingkan matanya ke arah laki-laki itu. Tatapannya dingin dan tampak kesal. Chanyeol yang melihatnya hanya tertawa dan kemudian hilang di balik pintu cafe.
Sehun menghela napas. Kini ia harus mencari tempat lain untuk bertemu dengan Eun-gi.
Ia mengambil ponselnya dan membuka Line.
---------------------------------------
oshooney eun-gi
oshooney dimana?eun_gi otw
oshooney masih jauh?
eun_gi engga terlalu, masih di bus, bentar lagi sampe halte
oshooney kita ketemunya jangan di coffee shop deket perempatan ya
eun_gi LOH KOK?
oshooney barista yg mirip xiumin exo itu lagi cuti kerja
eun_gi terus kenapa?
oshooney kamu kan pengen lihat dia, suasana cafenya mendadak jelek kalau gak ada dia
oshooney kita ganti tempat aja yaeun_gi alay bgt, aku udah di jalan ke arah sana nih!
oshooney iya aku cari tempat yang satu arah, jadi km gaperlu muter
eun_gi dimana?
------------------------------------------
Sehun mengedarkan pandangannya pada areal pertokoan itu, mencari tempat yang lain untuk bertemu dengan Eun-gi. Dengan cepat ia berjalan, menyeberangi jalan, meninggalkan perempatan itu. Ia yakin ada sebuah cafe juga di dekat situ. Dan benar saja, sekitar 500 meter dari tempatnya berdiri, ia melihat sebuah cafe kecil.
-------------------------------------------
oshooney nanti di perempatan kamu lurus aja, di kiri jalan ada Artificial Cafe
eun_gi oke
------------------------------------------
KAMU SEDANG MEMBACA
you are
Fanfiction❝siapa kamu?❞ ❝cie penasaran❞ Eun-gi pikir orang yang selama ini chatting sama dia itu bukan Sehun. Sehun pikir Eun-gi sukanya sama Suga. a sehun fanfiction ©nainoh #66 in Short Story. Completed: 2016, August 13.