#30

3K 550 5
                                    

Sehun kini beranjak dari duduknya. Masih berkutat pada ponselnya, kini ia berusaha menghubungi ibunya, sambil berlari menuju pintu keluar cafe.

"Halo?"

"Halo, Ma? Mama dimana? Mama gapapa?"

"Mas, sudah berapa kali saya bilang-"

Si penerima telepon Sehun tidak melanjutkan kata-katanya. Begitu pula Sehun. Lelaki itu terpaku begitu melihat seorang gadis di ambang pintu, berencana masuk ke dalam cafe. Si gadis juga tampak terkejut melihat Sehun.

"-salah sambung,"

Gadis itu berbicara pada ponsel yang ia tempelkan di telinganya. Dan Sehun dapat mendengar suara itu dengan jelas dari ponselnya juga.

"Eun-gi...," ucap Sehun lirih.

Kini gadis itu dapat mendengar suara Sehun dari ponselnya.

"Sehun?" Eun-gi masih tidak menyangka akan apa yang ada di hadapannya saat ini.

"Eun-gi, maaf, maaf banget, tapi aku harus pergi," kata Sehun dengan nada panik.

Eun-gi belum sempat mencerna kata-kata Sehun barusan, laki-laki itu sudah berkata sambil berlari keluar, "Aku kabarin lagi nanti. Maaf!"

Sehun yakin Eun-gi akan marah. Tapi ia tidak peduli. Ada yang lebih penting dari itu saat ini. Itu membuatnya terus berlari menyusuri jalan sambil melihat-lihat taksi yang lewat, berencana untuk menumpang salah satunya.

Ia bodoh. Seharusnya ia tahu sejak awal bahwa ia telah salah menyimpan nomor ibunya. Ponselnya yang rusak menyebabkan semua kontaknya hilang, termasuk milik ibunya. Sehun pikir ia hapal nomor ibunya, namun sebenarnya tidak. Ia menyimpan kontak 'Mama' di ponselnya dengan nomor yang salah. Yang menyebabkan ia berteman dengan Eun-gi di Line, yang tak lain merupakan pemilik asli dari nomor itu.

Sehun akhirnya berhasil memanggil sebuah taksi dan menyuruh supirnya untuk mengantarnya ke rumah sakit yang ayahnya katakan. Ia dalam perjalanan ke rumah sakit saat ponselnya berbunyi lagi. Kali ini dari Kai.

"Hun, kamu kemana? Kok lari sih? Eun-gi udah di sini nih! Maumu apa sih?!"

"Maaf, Kai, maaf banget. Eun-gi lagi sama kamu?"

"Iya dia sama aku, sama Chanyeol juga. Emangnya ada apa sih, Hun?"

"Tolong bilang aku minta maaf banget sama dia, Kai. Tadi Papaku telpon, aku disuruh ke rumah sakit, katanya Mamaku-"

Sehun tidak melanjutkan kata-katanya. Air mulai berkumpul di pelupuk matanya.

"Aku bahkan gatau Mamaku kenapa!"

you areTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang