Pertama

3.3K 108 3
                                    

Adera - Lebih indah♪

***
"Eh gila-gila, pada dimana sih lama banget deh kaya siput?" Nesya yang sudah lama berdiri di depan gerbang sekolah nya, berkali kali melirik jam yang melingkar cantik di lengan kiri gadis itu, terlihat murid-murid lain pun mulai berhilir mudik masuk dengan cepat ke dalam gerbang.

"Nesyaaaaa...? Macet, macetttt paraaaah asli" Teriak Melati seraya turun dari motor kakak nya.

"Eh gila asli macet, anak-anak belum pada nyampe?" Ucap melati dengan nafas terengah engah karna tadi dia berlari menghampiri nesya.

"Wess, tarik nafas buang tarik nafas buang?" Nesya tertawa geli melihat teman satu nya ini terlihat mengikuti apa yang di katakan nya.

"Eh, serius. Gimana ini upacara kan udah mau di mulai" Melati nengok sana-sini untuk mencari keberadaan ketiga teman yang lain nya.

"Aduh, Mel. Gue lupa bawa topi mampus" Seru Nesya seraya menepuk jidat nya.

"Yaaa, terus gimana dong? Mending kita duluan aja deh ke lapangan? Cari aman sih" Melati menarik tangan Nesya yang sedang bengong memikirkan tentang topi yang lupa ia bawa.

"Heh, dongo! Percuma gue ikut upacara juga pasti kena hukum karna gak pake topi. Ah elah gimana sih, Mel" Gerutu Nesya,

Tarikan tangan Melati pun terhenti "Eh, iya. Lupa gue" Kata Melati

"Sya, Yaudah lo mau ikut upacara apa enggak nih? Gue mah mau ah soalnya gue lagi ga mood buat di hukum hari ini hehe" Ucap melati sambil tertawa cengengesan,

Nesya mendengus sembari memutar bola mata nya " Lo! gak solid banget jadi temen. Yaudah sana cabut gih! Gue mau nungguin yang lain aja"

Kali ini, ia melirik ke arah jalan berharap ketiga teman nya yang lain segera datang. Setidaknya kalau pun ia di hukum, ia jadi tidak di hukum sendirian.

"Janji dah, Sya. Kali ini aja. Gue lagi gak mau di hukum. Dah bye!" Melati langsung ngibrit ke dalam gerbang meninggalkan Nesya yang masih menunggu ketiga teman nya.

"Iyaa, Melati. Gue sumpahin supaya lo juga di hukum hari ini" teriak Nesya pada Melati yang sudah berlari masuk gerbang.

★★★

Suara tepuk tangan dan sorak sorai semua murid membuat Nesya dan teman-teman nya menundukan kepala karna malu. Memang, Nesya dan ketiga teman nya Lesy Alivia dan Maris telat mengikuti upacara, alasan nya karna jalanan macet, tapi kali ini alasan Nesya berbeda dengan mereka, ia lupa membawa topi padahal ia tau ini hari senin. Tetapi nama nya juga guru, telat tetap saja telat dan hukuman tetap saja hukuman. Mereka hanya bisa pasrah di hukum hari ini.

Seperti biasa, setelah upacara selesai. Pak Anto yaitu guru BK sekaligus Olahraga itu sengaja tidak membubarkan semua murid-murid dan guru-guru yang berada di lapangan upacara, Pak Anto akan memanggil murid-murid yang telat atau melanggar peraturan upacara yang lain berdiri ditengah lapangan seperti biasa nya.

Bagi Nesya dan ketiga teman nya yang lain, hal ini sudah biasa. Tapi tetap saja rasanya memalukan, berdiri di hadapan semua guru dan murid yang lain nya membuat mereka menundukan kepala. Bagi murid dan guru yang lain sudah tidak heran lagi jika Nesya Lesy Aliv dan Maris berdiri di hadapan mereka.

"Tepuk tangan dong buat teman kalian, karna mereka selalu hadir di depan kalian!" Teriak Pak Anto menggunakan toa nya, Nesya berdesis dan melirik tajam ke arah Pak Anto. Semua murid pun bertepuk tangan dan bersorak ramai.

"Elah, si Anto lama banget dah!" celetuk Lesy sambil mengibas ngibaskan rambut nya.

"Tau nih! Mana panas banget" Seru Maris,

Pak Anto kini berjalan menuju murid yang akan di hukum, "Kalian yang di sini, jangan tidak di perbolehkan mengikuti satu pelajaran!" Tegas nya kepada setiap murid yang melanggar. Guru-guru lain akhirnya meninggalkan lapangan upacara setelah Bell berbunyi.

"Untuk yang lain, sekarang bubar dan masuk ke kelas masing-masing, jangan ada yang mampir dulu ke kantin! Semua nya masuk kelas! Kalo bapak melihat salah satu dari kalian ada dikantin, akan bapak skors!"

"Yaelah, Pak! Belum sarapan ini. Temen-temen saya jangan di hukum lama-lama ya, Pak. Kasian" Teriak Melati pada Pak Anto lalu di balas tatapan tajam dari Nesya dan ketiga teman nya yang sedang di hukum. Melati ngibrit bersamaan dengan semua murid yang bersorak kesal, mereka membubarkan diri dari lapangan, kini di lapangan hanya tersisa Nesya Lesy Aliv Maris dan murid lain yang juga kena hukuman.

Tidak ada yang menyukai hari senin, entah itu bagi Nesya atau yang lain nya.

"Kalian ber empat!" tunjuk Pak Anto padanya. "Bersihkan semua area wc cepat!" sambung nya.

"Tapi pak" Aliv mencela, tidak terima kenapa harus area wc yang kotor dan bahkan juga bau.

"Tidak ada tapi, kalo belum berangkat juga hukuman kalian saya tambah!" tegas nya membuat Nesya dan ketiga teman nya berlari.

Hai?Gimana part pertama ini?penasaran ga sama nesya dan teman temannya ini?mereka mau diapain nih sama pak robi? Wkwk tunggu part kedua nya yaaa gaiss;;)Semoga kalian suka ceritanya.

Happy reading guys :D
♥IntanGp♥

The Most Wanted BoysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang