Kevin back to school

1.1K 53 0
                                    

****

"Aw... Siapa yang ngelempar gue pake penghapus?"
Satu lemparan penghapus tepat di puncak kepala Nesya, ia berdiri dengan kesal dan mata nya menatap semua orang yang ada dikelas nya dengan tatapan tajam.

"Jodiiii,Lo pasti yang nimpug pala gue pake ini kan?" Tanya Nesya dengan tangan yang memegang penghapus whiteboard itu.

Jodi terkekeh saat mendapati Nesya sedang akan melemparkan penghapus itu kepadanya namun tidak tepat pada sasaran.

"Sialan!" decak Nesya.

Ia berjalan dengan sebuah buku dan pulpen ditangannya. Iyaa,Nesya akan melanjutkan menulis kata kata atau kadang lagu dan kadang juga puisi ditaman belakang sekolahnya karna dikelas nya sudah tidak nyaman lagi bagi Nesya,apalagi saat jodi melemparnya dengan penghapus,tentu saja Nesya kesal dan pergi dari kelas.

Untung saat ini adalah jamkos,bu Rina guru fisika nya sedang ada urusan keluarga maka dari itu bu Rina hanya memberi tugas pada kelas XII Rpl, dan tentu nya Nesya sudah mengerjakan tugas nya.

Sepertinya luka ini begitu dalam,hingga aku sulit menggapai nya. Kamu menghancurkan hati ini saat hati ini baru saja terbentuk kembali,kau kejam Dean.

Nesya mengotori kertas putihnya itu dengan pena berwarna hitam,ia menuliskan kalimat yang sedang ia rasakan. Dean,ia mengingat kembali laki laki itu.

Nesya memasang earphone ke telinga nya dan memutar sebuah lagu, Lagu Magic hour dari Rendi matari terdengar jelas ditelinga Nesya. Sesekali ia ikut menyanyikan lagu itu dengan suara nya yang merdu.

Ditengah senja terhampar ku genggam cinta yang luar biasa

Angin pun pasti mendengar janji kita tuk slalu bersama

Mengapa kini kau pergi meninggalkan aku hancurlah aku

Separuh hatiku pergi meninggalakn cinta ini,ini terlalu perih

Ingatkah kita disini berjanji menggenggam hatiii, here at the magic hours

Ragamu tak lagi ada tapi tidak dengan cerita kita

Atas nama janji cinta ku lanjutkan walau kita terpisah..

Mengapa kini kau pergi meninggalkan aku hancurlah aku

Separuh hatiku pergi meninggalkan cinta ini,ini terlalu perih

Ingatkah kita disini berjanji menggenggam hati here at the magic hours..

"Suara lo lumayan juga" Suara itu,Nesya kenal suara itu. Ia menengok ke arah sumber suara dan ternyata benar,itu Kevin.

Ternyata Kevin sedari tadi memang ada ditaman itu,ia sedang duduk untuk meroko dibangku tua yang ada disebelah pohon yg berada dipinggir lapangan,sedangkan Nesya,ia duduk dibangku tua yang membelakangi lapangan,pantas saja Nesya tidak tahu kalau ada kevin disana.

"L-lo sejak kapan disini?" Tanya Nesya gugup

"Sebelum lo duduk dan nyanyi nyanyi disini,gue duluan yang ada disini" jawabnya sarkastik.

Ternyata benar dugaan Nesya,Kevin sepertinya mendengar saat Nesya bernyanyi dengan asal. Tapi bukankah Kevin sakit?

"Bukannya lo sakit?"

"Menurut lo gue ngapain sekolah kalo gue belum sembuh?pertanyaan lo konyol!" kata Kevin sambil berjalan ke tengah lapangan dan mengambil bola basket yang ada ditengah lapangan itu.

"Cepet banget sembuhnya sih,gue kan jadi gabisa tenang lagi"

"Maksud lo?" Tanya Kevin dengan alis saling bertautan.

"Stop! Gausah dibahas. Gue lagi ga mood buat berantem sama lo" kata Nesya.

Nesya beranjak dari duduk nya dan berjalan meninggalkan Kevin sendiri.

Kevin memperhatikan punggung gadis itu dan kembali memainkan bola basketnya.

****

Seperti biasanya,kantin sudah ramai oleh murid murid yang sedang membeli makanan dan minuman.

Kevin dan teman teman nya duduk dimeja yang selalu menjadi favorit nya itu, makanan yang ada dihadapannya itu,belum ia sentuh sedikit pun.

"Wey vin! Bengong mulu lo" Seketika kevin tersentak kaget karna suara Ilham yang tibatiba.

"Apasih lo ah" kata kevin kesal.

"Lo tuh yaa,abis balik dari rumah sakit bukannya sehat tapi malah tambah parah ck!.. Aww" Kevin menoyor kepala Ery

"Berisik lo semua" kata Kevin.

Mata Kevin terus memperhatikan Gadis dan lelaki yang sedang duduk tidak jauh dari meja nya,hanya jarak 3 meja saja. Gadis itu adalah Nesya,dan lelaki yang sedang duduk berhadapan dengan Nesya? Kevin tidak tau siapa lelaki itu,malah kevin baru hari ini melihatnya.

"Pantes aja dari tadi tuh makanan ga dimakan,padahal lo lagi ngeliatin tuh si Nesya" kata Rizki dengan arah pandangan mata yang sama dengan arah pandangan mata Kevin,alias memperhatikan Nesya.

"Eh lo tau siapa cowo yang lagi sama si Nesya?" Tanya kevin dengan pandangan mata yang masih memperhatikan Nesya.

"Tau" kata Rizki "Namanya Radit,dia anak baru waktu hari jumat yang lalu" Sambung Rizki.

"Kenapa?lo cemburu musuh lo ada yang clain?"

Kevin menatap Ery dengan tatapan tajam "Lo ngomong apa barusan?sekali lagi lo ngomong kaya gitu gue gaakan ajak lo main Playstation dirumah gue lagi" Ancam Kevin.

"Okeoke engga lagi lagi deh gue kalo anceman nya kaya gitu" Cibir Ery, saat itu pula Ilham Kevin dan Rizki tertawa bersamaan.

"Eh gue ke cewe gue dulu ya,sori nih" Rizki berjalan menuju pacarnya itu Lesy, Lesy Maris Aliv dan Melati sedang berjalan menuju meja nya Nesya. Kevin Ilham dan Rizki hanya mengangguk.

Kevin beranjak untuk membayar makanan nya yang belum sama sekali ia sentuh itu,ia berjalan menuju penjual makanannya itu dan tibatiba saja ada yang meneriaki dirinya.

"Keviiin.." Kevin mendengus saat melihat tangan kiri nya dipeluk oleh tangan Riska sehingga semua murid dan terutama perempuan yang berada disekitar kantin melihat adegan itu secara terang terangan dan menimbulkan cibiran pedas.

"Lepasin! Apa apaan sih lo gamalu apa!" Kata Kevin sedikit membentak namun lembut dan pelan sehingga hanya terdengar oleh mereka berdua. Riska melepaskan pelukan tangannya itu dengan muka bete.

"Nih pak uang nya,makasih pak" Kevin berjalan meninggalkan Riska,tapi Riska mengikuti langkah kaki Kevin sampai Kevin mengajak kedua temannya itu untuk pergi ke kelas.

Dan disudut lain,seorang gadis sedang memperhatikannya dengan senyuman miring.

****

The Most Wanted BoysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang