Chapter 4 : what happen?

103 35 8
                                    

Mulmed as raka and rasya

Rasya menuruni tangga dengan perlahan dan melihat riska sedang memasak sesuatu didapur

"Pagi mamaku yang cerewet" sapa rasya seraya memeluk mamanya

"Pagi sayang, tumben kamu bangun luan dari pada abang kamu" kata riska

"Salah aja deh ma, kecepatan salah kelamaan salah" gerutu rasya

"Hahaha bukan begitu, kan aneh aja putri tidur kita cepat bangunnya" kata riska menoel hidung anaknya

"Pagi ma" ucap reno yang sudah berada dibelakang rasya

"Anjir kagetin aja lo bang" kata rasya menepuk badan abangnya

Riska menarik telinga anaknya "Kamu perempuan, cakap kamu tuh ya di jaga nak"

Reno terkikik melihat telinga adiknya yang sudah merah

Rasya mengusap telinganya yang merah "Iya ma ampun ma, janji gak lagi deh"

"Udah sekarang kali cepatan sarapan biar gak telat" ucap riska

"Siap bos!" Kata rasya dan reno berbarengan

Mereka akhirnya makan dengan suasana tenang dan tidak terburu-buru
Sampai pada akhirnya riska berbicara..

"Kalian nanti pulang sekolah langsung kerumah, kita akan kedatangan tamu. Jadi kalian jangan ada janji hari ini dengan siapapun" ucap riska tegas

"Tapi ma, nanti aku mau pergi sama raka ke toko buku" kata rasya

"gak ada janji hari ini dengan siapapun rasya!"

Rasya menghela nafas panjang "iya ma"

***

Didalam mobil hanya ada keheningan sampai akhirnya rasya menghidupkan radio

"Menurut lo siapa yang datang sih bg?" Kata rasya

Reno mematikan radio yang menurutnya sungguh ribut itu "Yaelah mana gue tau, lo kira gue cenayang"

Rasya masih menumpukkan pandangannya ke jendela "Padahal gue ada janji dari kemarin sama raka, gimana ya gue bilangnya"

"Lo ya udah gue bilang beberapa kali, putusin aja raka. Gue gak suka. Dia itu gak baik buat lo" kata reno

"Lo liat sendiri apa yang dia lakuin ke gue semalam kan? Gimana capeknya untuk anniversary semalam yang jelas-jelas gue aja lupa bang"

"Denger ya sya, lo jangan liat dia dari luarnya aja dong. Gue cuma mau ngingetin lo aja. Terserah mau lo percaya atau gak. Tapi kalau dia nyakitin lo, dia bakalan berhadapan sama gue!" Ucap reno dengan sorot mata kebencian

Rasya tak menanggapin kata-kata reno, dia sungguh tak mengerti kenapa abangnya begitu benci dengan raka.
Padahal selama ini raka gak pernah buat salah sama dia.

"Bang, denger ya. Cewek yang kemarin abang bilang selingkuhan raka itu cuma sepupunya doang bg" kata rasya

"Dek lo bego atau gimana ya? Sepupu lo bilang? Sepupu apa yang pegangan tangan kayak gitu dek!?" Kata reno emosi

"Dia sendiri yang bilang sama gue bang" kata rasya mencoba tidak terbawa emosi

"Laki-laki ular gitu dipercaya ya dek, bodoh lo. Terserah lo aja percaya atau gak. Asalkan jangan nyesal aja nantinya" kata reno

.
.
.


HARAP DIBACA 👇

Jangan lupa tinggalin jejak yang sudah membaca ya👣

[Oke, aku memang ingin kalian semua tinggalin jejak. Tapi, jangan boomlike ya. Sedih tau gak sih. Liat banyak notif, cuma boomlike. Serasa aku nulis ini gak dihargai😢]

Makasih buat yang sudah kasih comment ke aku, bawaannya langsung senyum gitu kalau baca comment dari kalian wkwkwk.. Makasih buat kalian yang sudah Vote dan Comment ya! Aku menghargai kalian.

Buat yang silent readers juga, makasih udah mau baca walaupun tidak meninggalkan jejak haha😂

Merci For Read This💕

Our JourneyDonde viven las historias. Descúbrelo ahora