Chapter 6 : Move on?

78 27 22
                                    

Mulmed as Reza

"dengerin penjelasan aku dulu, Sya" kata Raka menggenggam tangan Rasya

Rasya melepaskan genggaman tangan itu dengan kasar "Gak ada yang perlu dijelasin!"

"RASYA DENGERIN AKU DULU!" bentaknya

"Lo ngomong gak perlu pake otot anjing. Gue denger,gak tuli!" Balasnya

"Ikut gue" katanya menarik tangan Rasya kasar

"Gue gak mau, lepasin!" Katanya memberontak

Mereka tak sadar, beberapa pasang mata memperhatikan mereka. Tak menyangka Rasya dan Raka bertengkar seperti itu, apalagi mereka yang terkenal dengan pacarannya goals.

"yaelah, ini zaman 2016 dan lo masih maksa perempuan? Mending mati aja sono" kata laki-laki itu menarik Rasya bersamanya

"Heh! Lo siapa anjing? Ini urusan gue sama pacar gue!" Kesalnya, tangan Raka bergerak ingin meninju laki-laki itu. Tapi dengan lincah laki-laki itu menghindar. Dan menendang tulang kering Raka

"Gue Reza, ketua osis SMA Brawijaya" katanya dengan menekan kata ketua osis dengan nada menyepelekan Raka

Reza menunjuk Raka dengan jarinya
"Lo anak badung jangan pernah ganggu ketenangan sekolah"

"Ini pacar lo, tapi lo sendiri yang nyakitin dia. Lo banci ya? Potong habis aja itu lo" Katanya menarik Rasya pergi meninggalkan Raka

Perkelahian singkat itu dilihat oleh anak-anak SMA Brawijaya. Lagi-lagi Raka menggenggam tangan Rasya. Membuat seluruh siswa memperhatikan kedua tangan mereka. Rasya menunduk, tak mengerti mengapa Raka menjadi seorang yang kasar dengannya.

"Makasih lagi udah bantuin gue" Kata Rasya menunduk

Reza tak menjawab, matanya melihat keluar jendela ruang osis itu.
Gadis itu masih menunduk, menangis dalam diam. Laki-laki itu tau, hanya saja ingin memberi waktu untuk gadis itu menenangkan dirinya.

Tangisnya tak kunjung berhenti, Reza menghela nafas. Dia mendekat ke Rasya, mendekap gadis itu di pelukannya. Rasya kaget, tapi dia hanya membutuhkan tempat yang bisa menenangkannya. Rasya memeluk laki-laki itu erat.

"Udah ya jangan nangis" kata Reza mengelus kepala Rasya mencoba menenangkannya.

"Gue serasa manusia bodoh yang masih nangisin dia sekarang" kata Rasya disela tangisannya

Reza mengangkat dagu gadis itu, menghapus air matanya.

"Udah tau gitu, kenapa masih nangis? Kata Reza tersenyum

Rasya tertegun, ini pertama kalinya dia melihat Reza tersenyum.

'Manis'

"Gue masih gak nyangka aja dia kasar sama gue" kata Rasya menghadap ke jendela, agar mata mereka tak bertemu.

"Makanya, liat orang itu jangan dari romantis atau enggaknya. Jangan dari ganteng atau enggaknya. Jangan lo pikir dia ramah terus lo bilang 'wah dia baik ya' gitu" jelas Reza

"Gue gak nyangka dia sebejat ini" kata Rasya

Kringgg

"Udah bel tuh, gue masuk ya. Atau lo mau barengan? Tawar Reza itu

"Gak deh, nanti dilihat fans lo. Atut dedek dibully" katanya dengan nada anak kecil

Reza tertawa mendengarnya, menepuk-nepuk halus kepala gadis itu

"Anak kecil banget" katanya

"Sekarng kita temen kan?" Kata Rasya

"Yoi" kata Reza meninggalkan Rasya

Rasya tersenyum

'Seru juga punya temen kayak gini' batinnya

***

Sonya memutar-mutar badan Rasya melihat apa ada luka
"Lo gak kenapa-kenapa kan Sya? Gue denger tadi lo ditarik sama Raka"

"Gpp kok, gue tadi ditolongin Reza" kata Rasya

"Reza? Reza siapa?" Tanya Sonya

"Reza ketua osis" kata Rasya

"Oh.. APA LO BILANG!! REZA KETUA OSIS? YANG KAYAK BATU ITU? OMG DEMI APA DIA BANTUIN LO? DIA NGOMONG ATAU DIAM AJA? SUMPAH YA DIA GANTENG TAPI FIX RAJA ES BANGET SYA. GIMANA BISA DIA BANTUIN LO?" kata Sonya kaget

Rasya memukul kepala Sonya pake buku Matematika yang setebal kamus itu.

"Anjir, sakit bego" kata Sonya

"Heh begoo, suara lo kecilin. Gue gak mau kalau fans-fans alay si Reza itu denger" kata Rasya

"MaafMaaf, demi apa gue gak nyangka. Reza? Yatuhan gak pernah sedikit pun gue mikir dia pernah bantuin orang karna pendiam kayak gitu ih" kata Sonya

"Dia baik" kata Rasya

"Apa lo bilang? Baik? Gak salah telinga gue dengernya? Padahal lo sendiri waktu kelas X bilang kalau dia itu jahatlah, jelekla,sok kegantengan" kata Sonya

Rasya tertawa mengingat kejadian itu. kejadian dimana dia membenci Reza waktu kelas X karna kakinya terinjak oleh salah satu fans reza yang sedang mengejar Reza

"Itukan dulu. Gue baru tau dia baik, senyumnya juga manis" kata Rasya tersipu

"Anjir apa lo bilang, senyum? Dia senyum sama lo? Demi gila. Dia senyum seakan mau kiamat. Gila parah gak nyangka gue" kata Sonya

"Jangan bilang lo jadi suka sama si Reza itu?" Sambungnya

"Gak tau, tapi gue ngerasa nyaman ngobrol sama dia" kata Rasya

Sonya tersenyum melihat tingkah Rasya. Senang? Pasti. Siapa yang tak senang sahabatnya bahagia.

'Gue doain yang terbaik buat lo, Sya. Gue kaget orang itu Reza. Tapi gue seneng lo bahagia karena laki-laki yang pantas untuk lo' batin Sonya

.
.
.
.

Raka atau Reza nih?

Selamat Sabtu malam buat yang jomblo💃, dan selamat Malam minggu buat yang taken😜

HARAP DIBACA 👇

Jangan lupa tinggalin jejak yang sudah membaca ya👣

[Oke, aku memang ingin kalian semua tinggalin jejak. Tapi, jangan boomlike ya. Sedih tau gak sih. Liat banyak notif, cuma boomlike. Serasa aku nulis ini gak dihargai😢]

Makasih buat yang sudah kasih comment ke aku, bawaannya langsung senyum gitu kalau baca comment dari kalian wkwkwk.. Makasih buat kalian yang sudah Vote dan Comment ya! Aku menghargai kalian.

Buat yang silent readers juga, makasih udah mau baca walaupun tidak meninggalkan jejak haha😂

Merci For Read This💕

Our JourneyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang