Meet The Little Mina (part A)

3.5K 179 26
                                    

Hari ini Seohyun pergi sekolah dengan sebuah pikiran, orang tuanya menginginkan seorang bayi lagi, bagaimana bisa?

Seohyun tentu tidak setuju dan tidak akan pernah setuju, dia sudah bilang tidak akan pernah menginginkan adik di hidupnya. Orangtuanya berfikir kalau seohyun hanya cemburu dan tetap meyakinkan gadis remaja itu, tapi bukan itu masalahnya. Bagaimana bisa umurnya yang sudah 18 tahun memiliki adik yang baru lahir, dan orangtuanya? Siapa yang akan merawat bayi itu nanti? Rumah mereka sering sekali kosong karna penghuninya selalu pulang sore.

"Hyunie i wanna talk about something" Taeyeon yang duduk sambil membaca koran di sofa ruang keluarga mengagetkan Seohyun yang baru pulang sekolah.

"Daddy if it's about baby, just give up now" Seohyun menoleh tanpa duduk di dekat sang daddy.

"Sebentar lagi ulang tahun pernikahan kami apa kau tidak ingin memberi kami hadiah" mommynya muncul dari dapur dengan segelas teh hijau di tangannya.

"Mommy aku selalu memberikan kalian hadiah kan" bantah Seohyun berjalan mendekat ke sofa tempat orang tuanya duduk.

"Yaa maksud mommy hadiah yang lebih istimewa lagi, ayolah mommy merindukan seorang bayi Hyunie. Teman-teman mommy tengah asik merawat bayi mereka di umur segini, ini tidak terlalu terlambat kok lagian mansion ini terlalu besar untuk kita bertiga. Maaf kau terlalu cepat dewasa chagi, mommy minta maaf" ujar Tiffany sedih karna pekerjaan ia seperti menelantarkan Seohyun kecil yang dewasa sebelum waktunya.

"Mommy.. huhh okey, biar aku pikir sebentar, adikku itu harus pintar matematika, suka dengan buku, pandai bermain piano, suka makan buah dan sayur, bergaya hidup sehat, dan cantik. Bisa kalian buat untukku?" Dengan wajah sumringah Seohyun memberikan syarat untuk adik bayi dan tampaknya TaeNy sedang dalam proses loading mencerna perkataan Seohyun.

"You think? Hyunie mana daddy tau adikmu itu seperti apa jika sudah besar" Taeyeon agak keberatan memiliki duplikat Seohyun yang terobsesi dengan hidup sempurna.

"Jika tidak bisa tidak usah buatkan aku adik" remaja itu balik arah dan melangkah ke atas menuju kamar pribadinya.

Besoknya..

"Morning baby, Kemarilah sayang makan sarapannya" sambil menata meja makan Tiffany menyapa anak gadisnya itu.

"Aku tau mommy, kenapa mommy ceria sekali? Dan kenapa tidak pakai baju kantor? Ada apa dengan daster itu?" Seohyun duduk dengan herannya.

"Mommy tidak bekerja hari ini sayang mommy cuti" jawab Tiffany dengan senyum paling cerah pagi itu.

"Tumben, bahkan ketika sakit mommy juga bekerja, ada apa mommy?" Seohyun mulai curiga dengan mommynya yang centil itu.

"Good morning Kims" seru seorang pria yang hampir paruh baya dengan tak kalah ceria dari istrinya.

"Daddy? Ada apa dengan baju hawaii itu? Celana pendek? Kalian bergurau? Ada apa ini?" Seohyun mulai merasa terancam.

"Tentu saja kami akan bulan madu sayang, kami akan ke Maldives.." jawab Taeyeon dengan lebay.

"Ouh god, siapa yang memberi izin kalian bulan madu, ini ditolak!" Boss Seohyun menolak proposal cuti kedua orang tuanya.

"Maaf Seohyun gongju tapi kau sudah menyetujuinya kemarin sore, ingat?" Tiffany mulai menyendokkan nasi ke piring Taeyeon.

"Apa? Kalian pasti bercanda aku hanya bercanda kemarin"

[Completed] This Is Why I Don't Want A Sibling Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang