Part 3

210 10 2
                                    

Akhirnya aku sampai di Victoria, Australia. Ya, disini aku menjadi sosok yang begitu bebas dari cercaan manusia-manusia tak berperasaan itu. Aku berada dirumah grandma. Sejak kecil aku selalu main kesini, tapi semenjak papah banyak kerjaan di Jakarta aku jarang kesini. Begitu miss dengan tempat ini. Pokoknya ini tempat paling ter comfort yang pernah aku singgahi.

----

Satu kata untuk malam ini, wonderfull. Suasana kota yang tenang, hembusan angin yang begitu menyejukan dan ditambah butir salju berjatuhan. Aku termenung dan menikmati suasana ini, sekian lama aku berkutat dengan mimpi buruk akhirnya aku mulai merasakan mimpi indah ini kembali.
Saat aku masih menikmati suasana malam indah itu di lantai dua rumah grandma. Aku dikejutkan dengan suara Mamah yang menyuruhku segera masuk karena udara yang begitu dingin dan memang benar udaranya sangat dingin dan aku belum bisa sepenuhnya beradaptasi dengan cuaca disini maklum baru sehari.
Akhirnya aku memutuskan untuk segera tidur karena entah kenapa dan ada apa Mamah berkata "Tidur lebih dulu sayang, besok kamu bakalan capek" maksudnya apa coba. Tapi aku tak terlalu memikirkanya dan bergegas untuk tidur.

Keesokanya, dengan aneh Mamah menyuruhku duduk dan menatap cermin. "mamah kenapa si nggak kaya biasanya" batinku.

"lihat, anak Mamah begitu cantik bukan ?" ucap Mamah seraya menyentuh bahuku dan menatap cermin yang sama.

"Mamah, kenapa si gaje banget. Nggak usah ngehibur aku gitu mah, aku tau aku jelek." cetusku.

"anak Mamah cantik kok, cuma harus dipoles sedikit aja" ucap Mamah seraya membelai rambutku.

"mamah tau kan kalo aku nggak suka dandan ? apa mamah malu punya anak kaya aku. cupu jelek kayak gini." Jelasku sedikit menggerutu dan kesal.

"siapa bilang mamah cuma nuntut kamu cantik malam ini saja sayang." Ucap Mamah meyakinkan.

Lalu tanpa mendengar jawabanku atas kemauan Mamah ini, beliau langsung saja melepas ikat rambut kepangku dan mengerainya. Mamah yang sudah menua tapi tetep kelihatan muda ini begitu lihai merias wajah anaknya yang tanpa make up pun sudah terlihat cantik, beberapa jam yang melelahkan itupun berlalu. Aku di rias Mamah dengan perasaan yang jelas muak dan ingin sekali kabur dari kurungan menyebalkan ini. Tapi apa daya ia hanya bisa pasrah saja dan tertunduk lesu.

Kini ia tak percaya dengan apa yang ia lihat, sesosok bayangan dirinya yang kini berubah dari itik buruk rupa menjadi angsa yang cantik. Ia di makeover habis-habisan oleh Mamahnya. Kini ia dibalut gaun hitam elegan selutut tanpa lengan dan bagian dada yang sedikit terbuka. Rambut yang hitam panjang lurus itupun digerai begitu saja. Tak lupa make up simple tanpa kacamata kudanya itu sontak membuat ia tercengang dengan dirinya sendiri. Ia terlihat seperti bukan Aninda yang cupu norak lagi, Ia berubah menjadi sosok yang benar-benar cantik.

"bagimana sayang ? Mamah tidak mengecewakanmu bukan ?" ucap mamah dengan bangganya melihat hasil yang tidak mengecewakan untuk putrinya tersebut.

"Mah, sebenarnya aku masih tak percaya sosok di cermin itu aku. Aku.. aku seperti bukan Ninda si cupu katroknya Jogja." aku berucap dengan terbata-bata karena takjub.

"apa Mamah bilang kamu itu putri Mamah yang sangat cantik."

"Makasih ma, aku senang tetapi aku agak risih dan tidak enak berpenampilan seperti ini."

"Kamu akan terbiasa sayang. Oh iya, kamu nanti turun ya saat Mamah panggil." Ucap Mamah sambil berlalu keluar kamar.

Ada apasih sebenernya, kenapa Mamah aneh sekali malam ini tidak seperti biasanya Mamah menuntutku untuk berpenampilan seperti ini. Dan lagi ini kan hanya acara keluarga saja, harus ya dia cantik dihadapan orangtua dan kakek-neneknya. Dan benar saja perkataan Mamahnya kemarin bahwa hari ini bakalan capek, ternyata beliau me makeover aku seharian ini ya ampun, Ia menggerutu sebal.



Jangan lupa vote and vomment ya :*

I Hate And Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang