Part 1

606 20 13
                                    

"bojuuu... gue telat!!"

Dengan tergesa-gesa aku bangun dari kasur empuk yang bikin aku betah berlama-lama sekaligus temen setia. Akhirnya dengan dandan kilat aku siap pergi ke sekolah.

"Maa.. aku berangkat dulu udah telat."

"Ini sarapan dulu baru berangkat."

"Udah ngga ada waktu ma.. aku berangkat dulu."

***

Welcome sekolah menyebalkan. Sebenernya salah satu alasan aku males berangkat ke sekolah yakni anak-anaknya yang enggak menganggap aku ada bahkan aku sering banget dapet hinaan dan sering di kerjain. Entah mereka tak menyukaiku karena apa tapi aku tahu pasti ejekan anak katrok cupu selalu menindas uluh hatiku sehari-hari. Maklum aku susah beradaptasi aku pindahan dari SMA 25 Yogjakarta.

Gayaku yang katrok alias norak dengan kacamata besarku terpampang disebagian besar wajahku ini, rok yang dipasang diatas perut menjulai sampai ke bawah lutut, rambut panjang kepang dua dan gigi behelku yang ngga ketinggalan.
Siapa yang tidak menghinaku disekolah baru di kota metropolitan ini. Disini dengan diJogja sangat berbeda. Di Jogja semua orang disekelilingku sangat memujiku dengan sikap dan kecerdasanku, dimana semua orang menganggapku ada.

Di gerbang sekolah aku melamun antara ingin masuk dan tidak sama sekali. Hari-hari terasa berat untukku, aku sudah berusaha baik disini, aku sidah mulai menerima perlakuan semena-mena mereka dengan sabar dan menjerit dalam hati. Setiap hari aku dihina,diejek, dikerjain diperlakukan tak layak sampai detik ini dan beberapa bulan yang lalu tepatnya lima bulan yang lalu aku.. aku...

"Aaaaarrghhht " aku menjerit keras layaknya korban sakit jiwa yang dipaksa dokter masuk kamarnya.

"Dek ninda ? Kenapa baik-baik sajakah ? Ayo masuk, gerbang sekolah mau saya tutup."

"Eeh.. iya pak maaf."

Dan tiba-tiba si Refan anak paling aku benci seumur hidupku ternyata dari tadi melihat tingkah konyolku dari mobilnya tepat dibelakangku. Dan langsung menampar kata-katanya yang kasar di depanku.

"dasar orang cupu gila. Aneeeh. Minggir gue mau lewat. Lo ngalangin jalan gue dari tadi ngerti nggak !!."

"haaah ? Siapa ? Cupu ? Gila ? Aneh ? Jaga mulut singa lo banci."

"wow, cupu lo ngomong haa ? Selama ini lo bisu ? Tuli ? Apa pura-pura bego ?

"kalian berdua silahkan bertengkar semau kalian gerbang sudah saya tutup." Ucap pak amin.

"Pak amir kenapa ditutup buka dong." Ucapku sambil ngedumel dalam hati gue panik telat gara-gara ngelayanin ocehan si Refan singa banci itu. Dasar nyebelin.

"Yasudah saya buka cepat masuk nanti dihukum sama guru mapel kalian."

Aku buru-buru masuk kelas dan disusul Refan dari belakang. Aku permisi masuk dan bu Indri tamat riwayatku.

"Oh Mr. and Mrs. Telat. Terlambat sepuluh menit. Kalian sering sekali telat dan saya sudah bosan menghukum ringan kalian. Keluar dan hormat bendera sampai jam saya selesai.

"tapi bu tiga jam ? Aku dan Refan jawab dengan nada yang menyedihkan.

"Iya Mr. And Mrs. Telat cepat lakukan!

Dengan berat hati aku dan Refan menjalani hormat bendera bareng dan kenapa harus sama dia dan selama tiga jam kedepan. Tuhan apakah aku bisa ?
Tentunya aku dan Refan hormat bendera berjauhan, dan saling berdiam diri dengan pikiran masing-masing. Panas, capek, pegal, keringat bercucuran dan waktu masih panjang.

Aku sebenarnya sudah tidak kuat aku tetap bertahan dan menahan diriku dalam keadaan sulit ini dua jam berlalu dan aku pusing pucat kulihat sekilas wajah Refan yang mungkin merasakan apa yang kurasakan dan kakiku tak kuat menopang tubuhku dan semuanya terlihat kabur dan gelap.. gelap .. semakin gelap........

Maapkuen kalo ceritanya masih jauh dari kata bagus. Tulisan bahkan tanda baca banyak yang typo.
Tapi jangan lupa vote and comment yah {}
Butuh support kalian buat tetep lanjut hee..
Thanks :*

I Hate And Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang