Klinik Kecantikan

50 0 0
                                    

Author: Jihan Junita
Nama wp: JihanJesb
Genre: Medical-Thriller

***

"Linda, temani aku ke klinik kecantikan, yuk!" Ajak Kakak Stefani.

"Loh, biasanya pergi bareng kakak aku. Kok minta temani aku?"

"Emm... Kakak kamu sibuk, Lin. Ayolah, kamu juga boleh ikut facial, kakak bayarin!" Jawab Kak Stefani.

"Serius? Oke deh aku ikut." Setujuku.

~~~
Dokter kecantikan.

Setelah sampai di klinik kecantikan, Linda dan Stefani mendatangi resepsionis klinik tersebut.

"Mbak, Dokter Petra ada?" Tanya Stefani.

"Ada mbak, sudah buat janji ketemuan?"

"Sudah mbak, saya langsung ke ruangannya saja ya?"

"Silahkan mbak." Ujar resepsionis seraya tersenyum. Senyum yang agak mengerikan, bisa dibilang menyeringai.

Stefani langsung membuka pintu berwarna putih khas Klinik, tanpa mengetuknya dahulu. Setelah Stefani dan Linda masuk, Stefani langsung menutup dan mengunci pintu berwarna putih itu. Tanpa curiga sedikitpun, Linda duduk di sofa oranye yang sudah tersedia.

"Kakak tinggal ke dalam dulu ya, Linda," ujar Stefani kepada linda. "Jangan kemana-mana."

Linda hanya mengangguk sebagai jawabannya.
Karena Linda sangat bosan, Linda melihat-lihat isi ruangan tersebut. Tanpa sengaja ia menyenggol tumpukan kertas yang sepertinya penting.

Linda yang bermaksud ingin merapikannya kembali tidak sengaja membaca sebuah tulisan di dalam surat.

"Operasi dan bedah plastik illegal," gumam Linda. "Hah? Illegal, berarti perawatan di sini gak aman dong. Harus beri tahu Kak Stefani nih."

Linda pun berjalan menuju ruangan yang tadi dimasuki oleh Stefani. Semakin dekat ruangan itu, samar-samar ia mendengar "Beb, dia masih enam belas tahun loh. Masih bagus kulitnya. Aku mau kamu cangkok kulitnya."

Yap, itu suara Stefani. Tersadar Linda terancam bahaya, ia pun berlari menuju pintu depan yang ternyata terkunci. Linda menggedor-gedor pintu tersebut hingga menyebabkan keributan.

"Kan sudah aku bilang, jangan kemana-mana, sayang." Ucap Stefani lembut.

Stefani keluar ruangan kecil tadi bersama Dokter Petra yang sudah mengenakan pakaian operasi serta memegang gunting dan pisau.
Linda ketakutan. Bisa ia rasakan kakinya bergetar. Lemas. Sekarang ia pingsan karena dipukul di daerah tengkuk oleh Stefani.

----

Linda membuka matanya, buram. Ia merasakan kulit wajahnya seperti disayat. Perih.
"Tahan ya, Linda sayang. Jangan teriak. Jangan pingsan juga, kulitnya segar kalau kau tetap terbangun." Ucap Stefani dengan seringaiannya seraya menguliti kulit wajah Linda yang masih bagus untuk di cangkok.

"AAAAAAAAAAAKHHHH!!!"

DrabbleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang